22 pekerjaan, maka individu yang mempunyai etos kerja tinggi akan turut serta
memberikan masukan-masukan ide di tempat bekerja.
2.2.5 Fungsi Etika Kerja
Secara umum etika kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan dan kegiatan individu. Menurut Ernawan 2007:14 fungsi etika kerja adalah:
1. Pendorong timbulnya perbuatan
Etika kerja dapat menjadi pendorong timbulnya perbuatan, dimana etika kerja dapat membuat individu atau dalam kelompok dapat melakukan suatu
perbuatan agar dapat mencapai hal yang diinginkan. 2.
Penggairah dalam aktivitas Dalam melakukan sebuah aktivitas sehari-hari baik itu secara individu atau
kelompok, etika kerja dapat menjadikannya lebih bersemangat dalam menjalankan aktivitas tersebut.Sehingga dapat dicapai hasil yang diinginkan.
3. Penggerak, seperti mesin bagi mobil besar
Etika kerja dapat menggerakkan individu atau sekelompok orang agar mau melakukan sesuatu untuk mencapai hal yang diinginkan, sehingga terciptalah
kesepakatan dalam pencapaian target tersebut.
2.3 Pelanggan
2.3.1 Pengertian Pelanggan
Pelanggan menurut Cambridge International Dictionaries dalam Lupiyoadi 2001:143, adalah “a person who buys goods or a services” atau
pelanggan adalah seseorang yang membeli barang dan jasa. Sementara menurut Webster’s 1928 Dictionary dalam Lupiyoadi 2001:143 pelanggan adalah “one
Universitas Sumatera Utara
23 who frequents any place of sale for producing what he wants
...”. Pelanggan adalah seseorang yang beberapa kali datang ke tempat yang sama untuk
memenuhi apa yang diinginkan... Jadi, dengan kata lain pelanggan merupakan seseorang yang secara berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk
memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan jasa dengan membayar produk atau jasa tersebut.
2.3.2 Kewajiban Pelanggan
Kewajiban Pelanggan
Sesuai dengan
Pasal 5
Undang-undang Perlindungan Konsumen, Kewajiban Pelanggan adalah:
1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang danatau jasa, demi keamanan dan keselamatan; 2.
Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang danatau jasa; 3.
Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati; 4.
Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan pelanggan secara patut.
2.3.3 Hak Pelanggan
Sebagai pemakai barangjasa, pelanggan memiliki sejumlah hak dan kewajiban. Pengetahuan tentang hak-hak pelanggan sangat penting agar orang
bisa bertindak sebagai pelanggan yang kritis dan mandiri. Tujuannya, jika ditengarai adanya tindakan yang tidak adil terhadap dirinya, ia secara spontan
menyadari akan hal itu. Pelanggan kemudian bisa bertindak lebih jauh untuk
Universitas Sumatera Utara
24 memperjuangkan hak-haknya. Dengan kata lain, ia tidak hanya tinggal diam saja
ketika menyadari bahwa hak-haknya telah dilanggar oleh pelaku usaha. Berdasarkan UU Perlindungan Konsumen pasal 4, hak-hak pelanggan
sebagai berikut: 1.
Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barangjasa.
2. Hak untuk memilih dan mendapatkan barangjasa sesuai dengan nilai tukar dan
kondisi serta jaminan yang dijanjikan. 3.
Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barangjasa.
4. Hak untuk didengar pendapat keluhannya atas barangjasa yang digunakan.
5. Hak
untuk mendapatkan
advokasi, perlindungan,
dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut. 6.
Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen. 7.
Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskrimainatif.
8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi, atau penggantian, jika
barangjasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
2.4 Penelitian Terdahulu