Kewajiban Perusahaan Terhadap Karyawan dan Pelanggan (Studi Etika Pada PT. Lion Air Medan)

(1)

SKRIPSI

KEWAJIBAN PERUSAHAAN TERHADAP KARYAWAN DAN PELANGGAN (STUDI ETIKA PT. LION AIR MEDAN)

OLEH

SEPTIYANA AGNES MARGARETHA 110502212

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

ABSTRAK

KEWAJIBAN PERUSAHAAN TERHADAP KARYAWAN DAN PELANGGAN (STUDI ETIKA PT. LION AIR MEDAN)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh etika (kewajiban dan hak perusahaan) terhadap karyawan dan etika karyawan terhadap pelanggan pada PT. Lion Air Medan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi penelitian ini ialah karyawan seluruh divisi pada PT. Lion Air Medan sebanyak 874 orang dan pelanggan PT. Lion Air Medan yang tidak dapat diketahui secara pasti jumlah sebenarnya atau jumlahnya tidak dapat teridentifikasi, sehingga sampel penelitian dengan menggunakan rumus Slovin dan Supramono menjadi 90 orang karyawan dan 93 orang pelanggan. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian membuktikan bahwa secara uji signifikansi etika (kewajiban dan hak perusahaan) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap karyawan dan secara uji signifikansi etika karyawan tidak berpengaruh positif dan signifikan pada pelanggan PT. Lion Air Medan.


(3)

ABSTRACT

OBLIGATION OF CORPORATION TO EMPLOYEES AND CUSTOMERS (STUDY OF ETHICS AT LION AIR MEDAN)

This research aims to determine and analyze the influence of ethics (obligation and right of corporation) on the of employees of Lion Air Medan and employees ethic on the of customers on Lion Air Medan. The data which used in this study by using using primary and secondary data. This study involves population amount to 874 employees and customers who can not identified, so the study sample using the formula Slovin and Supramono to 90 employees and 93 customers. Data analysis methods use descriptive quantitative by using linear regression. By significance test, the results proved that ethic (obligation and right) has a positive effect and significant to the employees on Lion Air Medan and with the same test, the employee ethic has no positive impact and significant to the PT. Lion Air Medan’s customers.

Keywords: Ethics (Obligation and Right of Corporation), Employees, Customers


(4)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur atas limpahan kasih dan berkat Tuhan Yesus Kristus sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skipsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini berjudul “Kewajiban Perusahaan Terhadap Karyawan dan Pelanggan (Studi Etika Pada PT. Lion Air Medan)”.

Selama penyusunan skirpsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua Ayahanda Jamson Sirait dan Ibu Elfrida Situmorang atas semua kasih sayang, doa, dan dukungan yang selalu Ayahanda dan Ibunda berikan selama ini pada penulis. Sampai kapan pun cinta dan kasih sayang Ayahanda dan Ibunda berikan tidak akan pernah dapat penulis lupakan.

Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME dan Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si dan Ibu Dra. Fiska Sipayung, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Strata 1 Manajemen Fakultas


(5)

4. Ibu Dr. Dra. Sitti Raha Agoes Salim, M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran kepada penulis dalam pengerjaan skripsi.

5. Ibu Magdalena Linda Leonita Sibarani, SE, M.Si selaku Dosen Pembanding 1 yang telah banyak memberikan saran dalam perbaikan isi skipsi ini.

6. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Dosen Pembanding 2 yang telah banyak memberikan saran dalam perbaikan format skirpsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.

8. Pimpinan PT. Lion Air Medan dan seluruh staff karyawan yang telah membantu penulis dalam memperoleh data perusahaan yang diperlukan.

9. Keluarga tersayang adik (Ellen May Laurensia dan Yolanda Sintaman Olivia) terimakasih selama ini telah memberikan perhatian, doa, dukungan, dan semangat kepada penulis.

10. Sahabat-sahabat terbaik Doddie Hermawan Purba, Ivo Nalatan Sitanggang, Johanes Juandi Samosir, Hilman Mugabe Tanjung, Jonatan Bethel Surbakti, Eksodus F Sihombing, Irvan Vardi Simbolon, Andre Yanto Pur ba, Esti Sri Juliana Sinaga, Debby Mentari Saragih, Preddy Hasudungan Siagian, Hermanto Simbolon, Cindy Pebrina Nasution, Natalia Gloria Deo Napitupulu, dan Lisa Vemita Sari Tampubolon. Serta kepada teman-teman Manajemen 2011. Terima kasih atas segala bantuan doa dan semangat yang tiada henti.


(6)

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan pengetahuan penulis dalam pengulasan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yangmembangun. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya.

Medan, Juli 2015 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... ii

ABSTRACT... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

2.1 Etika Perusahaan 2.1.1 Pengertian Etika Perusahaan... 8

2.1.2Cara Mempertahankan Standar Etika………...9

2.1.3Kewajiban Perusahaan terhadap Karyawan...11

2.1.4Hak Perusahaan ... 14

2.2Karyawan 2.2.1Pengertian Karyawan………... 15

2.2.2Kewajiban Karyawan ………... 16

2.2.3Hak Karyawan……….……... 18

2.2.4Etika Kerja…... 21

2.2.5 Fungsi Etika Kerja………... 22

2.3Pelanggan 2.3.1Pengertian Pelanggan... 22

2.3.2 Kewajiban Pelanggan... 23

2.3.3 Hak Pelanggan... 23

2.4 Penelitian Terdahulu... 24

2.5 Kerangka Konseptual... 26

2.6 Hipotesis Penelitian... 26

BAB III METODE PENELITIAN... 27

3.1 Jenis Penelitian ... 27

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 27

3.3 Batasan Operasional ... 27

3.4 Definisi Operasional... 27

3.5 Skala Pengukuran Variabel... 30


(8)

3.8 Metode Pengumpulan Data... 35

3.9 UjiValiditas dan Reliabilitas... 36

3.10 Teknik Analisis Data ... 40

3.10.1 Analisis Deskriptif... 40

3.10.2 Uji Asumsi Klasik... 40

3.10.3 Metode Analisis Regresi Linear Sederhana... 42

3.10.4 Pengujian Hipotesis... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 45

4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 45

4.1.1 Sejarah Perusahaan... 45

4.1.2 Misi Perusahaan... 47

4.1.3 Struktur Organisasi... 47

4.2 Hasil Penelitian... 47

4.2.1 Analisis Deskriptif... 47

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden Karyawan.... 48

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Responden Pelanggan.... 51

4.2.2 Deskripsi Frekuensi Jawaban Responden... 53

4.2.2.1 Deskriptif Frekuensi Jawaban Karyawan... 53

4.2.2.2 Deskriptif Frekuensi Jawaban Pelanggan... 66

4.3 Uji Asumsi Klasik... 71

4.3.1 Uji Normalitas……... 71

4.3.2 Uji Heterokedastisitas…... 76

4.3.3 Uji Multikolinearitas………... 76

4.4 Analisis Regresi Linear Sederhana... 78

4.5 Pengujian Koefisien Determinasi……... 80

4.6 Pengujian Hipotesis………... 82

4.6.1 Uji F (Uji Signifikansi Simultan)... 82

4.6.2 Uji t (Uji Sifnifikansi Parsial)... 84

4.7 Pembahasan... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 90

5.1 Kesimpulan... 90

5.2 Saran... 91

DAFTAR PUSTAKA... 92


(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.4 Penelitian Terdahulu... 25

3.1 Operasionalisasi Variabel... 29

3.2 Skala Pengukuran Variabel... 31

3.3 Data Karyawan PT. Lion Air Medan... 32

3.4 Uji Validitas Etika………... 37

3.5 Uji Validitas Karyawan... 38

3.6 Uji Validitas Pelanggan... 38

3.7 Uji Relibialitas Etika... 39

3.8 Uji Relibialitas Karyawan... 39

3.9 Uji Relibialitas Pelanggan... 39

4.1 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Usia... 48

4.2 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin... 48

4.3 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Bagian... 49

4.4 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Masa Kerja... 50

4.5 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Pendidikan... 50

4.6 Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Usia... 51

4.7 Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Jenis Kelamin... 52

4.8 Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Pekerjaan... 52

4.9 Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Pendidikan... 53

4.10 Distribusi Jawaban Karyawan terhadap Variabel Etika... 53

4.11 Distribusi Jawaban Karyawan terhadap Variabel Karyawan... 58

4.12 Distribusi Jawaban Pelanggan terhadap Variabel Pelanggan... 66

4.13 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test Karyawan... 74

4.14 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test Pelanggan... 74

4.15 Nilai Tolerance dan VIF Karyawan... 77

4.16 Nilai Tolerance dan VIF Pelanggan... 77

4.17 Analisis Regresi Linear Sederhana Karyawan... 78

4.18 Analisis Regresi Linear Sederhana Pelanggan... 78

4.19 Pengujian Koefisien Determinasi Karyawan... 80

4.20 Pengujian Koefisien Determinasi Pelanggan... 80

4.21 Uji F Karyawan... 83

4.22 Uji F Pelanggan... 83

4.23 Uji t Karyawan... 86


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual..……… 26

4.1 Grafik Histogram Karyawan... 71

4.2 Grafik Histogram Pelanggan... 72

4.3 Grafik Normal Probability Plot Karyawan... 73

4.4 Grafik Normal Probability Plot Pelanggan... 73

4.5 Grafik Scatterplot Karyawan... 75


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian... 95

2 Struktur Organisasi... 99

3 Tabulasi Validitas dan Reliabilitas... 100

4 Uji Validitas dan Reliabilitas... 103

5 Tabulasi Jawaban Responden... 107

6 Frequency Table... 118


(12)

ABSTRAK

KEWAJIBAN PERUSAHAAN TERHADAP KARYAWAN DAN PELANGGAN (STUDI ETIKA PT. LION AIR MEDAN)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh etika (kewajiban dan hak perusahaan) terhadap karyawan dan etika karyawan terhadap pelanggan pada PT. Lion Air Medan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi penelitian ini ialah karyawan seluruh divisi pada PT. Lion Air Medan sebanyak 874 orang dan pelanggan PT. Lion Air Medan yang tidak dapat diketahui secara pasti jumlah sebenarnya atau jumlahnya tidak dapat teridentifikasi, sehingga sampel penelitian dengan menggunakan rumus Slovin dan Supramono menjadi 90 orang karyawan dan 93 orang pelanggan. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian membuktikan bahwa secara uji signifikansi etika (kewajiban dan hak perusahaan) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap karyawan dan secara uji signifikansi etika karyawan tidak berpengaruh positif dan signifikan pada pelanggan PT. Lion Air Medan.


(13)

ABSTRACT

OBLIGATION OF CORPORATION TO EMPLOYEES AND CUSTOMERS (STUDY OF ETHICS AT LION AIR MEDAN)

This research aims to determine and analyze the influence of ethics (obligation and right of corporation) on the of employees of Lion Air Medan and employees ethic on the of customers on Lion Air Medan. The data which used in this study by using using primary and secondary data. This study involves population amount to 874 employees and customers who can not identified, so the study sample using the formula Slovin and Supramono to 90 employees and 93 customers. Data analysis methods use descriptive quantitative by using linear regression. By significance test, the results proved that ethic (obligation and right) has a positive effect and significant to the employees on Lion Air Medan and with the same test, the employee ethic has no positive impact and significant to the PT. Lion Air Medan’s customers.

Keywords: Ethics (Obligation and Right of Corporation), Employees, Customers


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak akan mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam lingkup usaha dari perusahaan tersebut. Perusahaan jasa pada dasarnya menginginkan tercapainya kinerja yang tinggi dalam bidang kerjanya.

Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan setiap perusahaan sangat memerlukan adanya hubungan dengan masyarakat dan perilaku yang sesuai didalam menjalankannya sesuai dengan etika yang berlaku didalam masyarakat.

Menurut Bertens (2000:3) “bahwa etika berpengaruh terhadap kewajiban moral, tanggung jawab, dan keadilan sosial”. Etika secara kontemporer mencerminkan karakter perusahaan, yang merupakan kumpulan dari individu -individu.

Konsep etika dapat diimplementasikan dalam bentuk pengawasan organisasional yang didasarkan pada sosialisasi aturan-aturan, memonitor perilaku dan disilpin karyawan, serta mempengaruhi perilaku melalui pemberian hukuman bagi mereka yang sering melanggar etika. Penerapan yang terlalu kuat pada konsep etika yang berorentasi pada pemenuhan etika tersebut, mempunyai akibat yang kurang baik pada dampak yang dihasilkan, karena perhatian karyawan akan tertumpu pada usaha-usaha untuk menghindari hukuman saja.

Dengan demikian, hanya akan tercipta atmosfir dimana karyawan berusaha untuk tidak terkena hukuman, sedangkan keinginan ataupun cita-cita untuk


(15)

meningkatkan mentalitas yang lebih etis dan bermoral mungkin kurang dapat diwujudkan. Pemenuhan etika secara umum dapat membantu mengurangi pelanggaran etika meskipun tidak mempunyai derajat yang sama dengan konsep etika yang berorentasi pada penanaman nilai-nilai etika.

Tujuan utama dalam konsep penanaman nilai-nilai etika ini bukan untuk kedisiplinan, tetapi lebih pada usaha-usaha untuk meningkatkan kepedulian karyawan terhadap perkembangan nilai-nilai etika yang lebih berarti. Tujuan tersebut disosialiasasikan dengan adanya sharing nilai-nilai etika dalam organisasi. Dalam hal ini setiap anggota organisasi mempunyai status yang sama. Dengan begitu organisasi membawa komitmen bersama yamg diaplikasikan secara sama pada semua anggota. Karena karyawan mendapat perhatian atas kontribusinya, maka mereka akan merasa bangga dengan nilai-nilai etika dalam organisasi.

Menurut Manulang (2002), Karyawan adalah orang penjual jasa (pikiran atau tenaga) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahuludanmenurut Webster’s 1928 Dictionary dalam Lupiyoadi (2001:143) pelanggan adalah “one who frequents any place of sale for producing what he wants”. (Pelanggan adalah seseorang yang beberapa kali datang ke tempat yang sama untuk memenuhi apa yang diinginkan..). Karyawan akan melayani pelanggan sama seperti bagaimana mereka diperlakukan perusahaan. Kalau perusahaan dan pimpinan-pimpinannya memperlakukan dan melayani karyawan dengan baik, maka karyawan pun akan melayani konsumen dan pelanggan dengan baik. Perlu dipahami sebelumnya, bahwa melayani karyawan bukan berarti


(16)

perusahaan di bawah kendali atau kemauan bebas karyawan. Namun, perusahaan atau pemimpin melayani karyawan mengandung makna positif dan strategik yaitu, perusahan memiliki perencanaan dan bertindak nyata memberdayakan karyawan.

Karyawan pasti akan mengadopsi nilai yang sama seperti perusahaan memposisikan mereka. Karyawan seperti ini bukan lagi mempersoalkan pelanggan itu raja atau bukan. Hal itu terlalu rendah buat mereka. Pemikiran yang terbentuk, memposisikan konsumen dan pelanggan sebagai aset yang sangat berharga, yang harus dirawat dan dijaga. Menurut Blattebert dan Deighton (1996) dalam Ani Agus Kana editor A. Usama (2003:88), “adalah lebih mudah untuk mendapat current customer daripada untuk mendapatkan seorang customer baru. Ini berarti bahwa perusahaan lebih mudah mempertahankan current customer, karena telah kenal dan mengetahui serta telah mengevaluasi kinerja produk atau jasa perusahaan”. Sebagaimana manajemen memandang aset, karyawan juga akan memandang pelanggan sebagai aset yang tidak boleh berkurang dan sebaliknya berusaha menambah jumlah pelanggan-pelanggan yang puas dan loyal kepada perusahaan.

Hal itu pasti tidak mudah kalau pemilik atau manajemen perusahaan memandang perlakukan yang baik kepada karyawan sebagai penambahan biaya. Tidak jarang bahkan muncul pemilik atau manajemen yang protes karena investasi untuk kesejahteraan atau pelatihan karyawan tidak langsung menghasilkan di bulan yang sama. Mereka tidak melihat jauh ke depan, sebuah perusahaan yang kuat, kompetitif dan berkesinambungan (sustainable) yang didukung karyawan yang puas dan bahagia, tetapi akumulasi keuntungan saat ini.


(17)

Pada dewasa ini kemajuan teknologi juga berkembang dengan sangat pesat, sehingga berbagai jenis barang yang dibutuhkan pelanggan dapat dengan mudah didapatkan. Dengan adanya berbagai ragam produk tersebut menyebabkan pelanggan harus berfikir kritis terhadap menentukan pilihan produknya, sehingga produsen berusaha bersaing untuk merebut minat pelanggan dan pangsa pasar dengan cara yang lebih agresif dalam melakukan strategi pemasaran. Secara umum semua perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, maka kegagalan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran akan membawa akibat-akibat yang cukup fatal bagi perusahaan.

Usaha-usaha pemasaran untuk menguasai dan memperluas pasar mempunyai arti yang sangat penting, untuk itu perlu ditempuh berbagai cara demi mencapai tujuan tersebut. Seperti yang diketahui, bahwa konsep dan strategi pemasaran akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, sebab dalam pembauran pemasaran telah mancakup strategi pemasaran.

Maka dari itulah setiap perusahaan harus mampu mengikuti perkembangan teknologi agar dapat memperluas daerah pasar. Pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, meliputi kegiatan merencanakan dan menentukan; produk, harga, saluran distribusi, dan promosi, berupa barang dan jasa kepada kelompok pembeli. Kegiatan-kegiatan pemasaran tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi oleh sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun konsekuensi yang ditimbulkan, sebagai akibat adanya dinamika pasar. Keunggulan suatu pasar juga


(18)

ditentukan oleh komitmen para karyawan perusahaan, untuk menciptakan dan memuaskan pelanggan.

Karyawan juga melayani pelanggan meniru sikap dancara pemimpin melayani pelanggan. Logikanya, kalau pemimpin menanamkan ke karyawan bahwa pelanggan itu penting dan harus dilayani dengan baik dan hal itu ditunjukkan melalui contoh sikap si pemimpin, maka karyawan yang tidak sejalan seharusnya tidak ada di perusahaan itu.

Karyawan bisa saja memberikan layanan yang tidak memuaskan walaupun pemimpinnya terlihat bersikap baik terhadap pelanggan karena sikap bos terhadap pelanggan tidak kongruen dengan perilaku terhadap karyawan.

Maskapai PT. Lion Air didirikan pada Oktober 1999 dan mulai beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000. PT Lion Mentari Airlines, beroperasi sebagai Lion Air adalah maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia, dimana maskapai penerbangan ini menguasai sebagian besar pangsa pasar domestik.

Fenomena yang penulis lihat ialah masih terdapat senioritas yang terjadi antara pimpinan dan bawahan. Terkadang para pimpinan memberikan tugas kepada para bawahannya yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka. Hal ini berdampak terhadap kinerja karyawan yang kurang maksimal dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggan karena banyaknya tugas lebih yang mereka kerjakan.

Banyak pelanggan yang mengaku merasa kecewa akibat pelayanan yang diberikan oleh pihak maskapai tersebut. Pelanggan juga merasa tidak nyaman


(19)

akibat faktor delay yang sangat lama dan cukup sering terjadi. Mereka merasakan ketidak-amanan dan ketidak-nyaman akibat ketidak-efektifan penjagaan bagasi yang tidak maksimal. Apabila para pelanggan mengeluh kepada pihak maskapai tersebut, pihak PT. Lion Air sendiri tidak terlalu menanggapi keluhan mereka secara langsung. Permasalahan yang lain yang dapat penulis lihat disini ialah banyaknya pelangan yang merasa harga yang mereka keluarkan tidak cocok dan tidak sesuai dengan pelayanan yang mereka dapatkan. Di samping itu, pelanggan juga tidak mendapatkan kompensasi/ganti rugi atas ketidaksesuaian pelayanan yang diberikan oleh pihak maskapai tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dan menyadari pentingnya etika perusahaan terhadap karyawan serta etika karyawan terhadap pelanggan, maka penulis mengambil judul “Kewajiban Perusahaan terhadap Karyawan dan Pelanggan (Studi Etika pada PT. Lion Air Medan)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah etika perusaahaan berpengaruh terhadap karyawan pada PT. Lion Air Medan?

2. Apakah etika karyawan berpengaruh terhadap pelanggan pada PT. Lion Air Medan?


(20)

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh etika perusahaan terhadap karyawan pada PT. Lion Air Medan.

2. Untuk mengetahui pengaruh etika karyawan terhadap pelanggan pada PT. Lion Air Medan.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Dapat memberikan saran dan masukan yang bermanfaat mengenai etika perusahaan terhadap karyawan dan pelanggan pada PT. Lion Air Medan. 2. Bagi Pihak Lain

Bagi pihak lain dapat dijadikan perbandingan dalam melakukan pengembangan penelitian yang sama di masa yang akan datang.

3. Bagi Penulis

Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis mengenai etika perusahaan terhadap karyawan dan pelanggan pada PT. Lion Air Medan.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Etika Perusahaan

2.1.1 Pengertian Etika Perusahaan

Dalam masyarakat, manusia mengadakan hubungan-hubungan, antara lain hubungan agama, keluarga, perdagangan, politik, dan sebagainya. Sifat hubungan ini sangat rumit dan coraknya berbagai ragam. Hubungan antara manusia ini sangat peka, sebab sering dipengaruhi oleh emosi yang tidak rasional. Mudah dimengerti, bahwa orang yang hidup dalam masyarakat berusaha di satu pihak melindungi kepentingan masing-masing terhadap bahaya-bahaya dari masyarakat itu sendiri, sedang di lain pihak senantiasa berusaha untuk saling tolong-menolong dan mengutamakan kepentingan bersama. Juga, di dalam masyarakat seperti di negara kita ada berbagai ragam agama, sosio budaya, sehingga sering terdapat berbagai pendapat da keinginan. Demikian juga berbagai suku dengan berbagai kebiasaan, dalam kata sehari-hari disebut adat kebiasaan.Sulit bagi manusia dipastikan satu corak atau bentuk pergulatan adat istiadat dan sukar untuk dipaksakan. Oleh sebab itu, akan sia-sialah tiap usaha yang bermasud memaksakan satu bentuk pergaulan dan corak masyarakat kepada manusia. Namun demikian, manusia selalu berusaha agar selalu tecapai kerukunan dan kebahagiaan di dalam suatu masyarakat. Timbullah peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang disebut etik, etika, norma, kaidah, tolak ukur, standar atau pedoman.


(22)

Menurut Simorangkir (2003:3), etika pada umumnya didefinisikan sebagai suatu usaha yang sistematis dengan menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman moral individu dan sosial sehingga dapat menetapkan aturan untuk mengendalikan perilaku manusia serta nilai-nilai yang berbobot untuk dapat dijadikan sasaran dalam hidup.

Menurut Bertens (2000:3) “bahwa etika berpengaruh terhadap kewajiban moral, tanggung jawab, dan keadilan sosial”. Etika secara kontemporer mencerminkan karakter perusahaan, yang merupakan kumpulan dari individu -individu.

Jadi, etika perusahaan adalah keseluruhan dari aturan-aturan perusahaan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan kewajiban perusahaan dan karyawan serta perbuatan-perbuatan yang harus dipraktekkan dalam bisnis.

2.1.2 Cara Mempertahankan Standar Etika

Menurut Pandji (2007:127), ada beberapa cara untuk mempertahankan standar etika, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Ciptakan kepercayaan perusahaan, kepercayaan perusahaan dalam menetapkan nilai-nilai perusahaan yang berdasar tanggungjawab etika bagi stakeholders.

2. Kembangkan kode etik, kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dan karyawan.


(23)

3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten, manajer harus mengambil tindakan apabila merasa melanggar etika. Bila karyawan mengetahui, bahwa yang melanggar etika tidak dihukum, maka kode etik menjadi tidak berarti apa-apa.

4. Lindungi hak perorangan, akhir dari semua keputusan setiap etika sangat tergantung pada individu. Melindungi seseorang dengan kekuatan prinsi-prinsip moral dan nilai-nilainya merupakan jaminan yang terbaik untuk menghindari penyimpangan etika. Untuk membuat keputusan-keputusan etika seseorang harus memiliki:

a. Komitmen etika, yaitu tekad seseorang untuk bertindak secara etis dan melakukan sesuatu yang benar,

b. Kesadaran etika, yaitu kemampuan untuk merasakan implikasi etika dari suatu situasi,

c. Kemampuan kompetensi, yaitu kemampuan untuk menggunakan suara pikiran moral dan mengembangkan strategi pemecahan masalah secara praktis.

5. Adakan pelatihan etika, balai kerja merupakan alat untuk meningkatkan kesadaran para karyawan.

6. Lakukan audit etika secara periodic, audit merupakan cara yang terbaik untuk mengevaluasi efektivitas sistem etika. Hasil evaluasi tersebut akan memberikan suatu sinyal kepada karyawan bahwa ketika bukan sekedar iseng.


(24)

7. Pertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hapus aturan. Tidak ada seorangpun yang dapat mengatur etika dan moral. Akan tetapi manajer bisa saja membolehkan orang untuk mengetahui tingkat penampilan yang mereka harapkan. Standar tingkah laku sangat penting untuk menekankan bahwa betapa pentingnya etika dalam organisasi. Setiap karyawan harus mengetahui bahwa etika tidak bisa dinegosiasi atau ditawar-tawar.

8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat. Etika diawali dari atasan, atasan harus member contoh dan menaruh kepercayaan kepada bawahannya. 9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah.Komunikasi dua

arah sangat penting, yaitu untuk menginformasikan barang dan jasa yang kita hasilkan dan untuk menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan.

10. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaimana standar etika dipertahankan.

2.1.3 Kewajiban Perusahaan terhadap Karyawan

Menurut Bertens (2000: 184), kewajiban perusahaan biasanya sepadan dengan hak karyawan. Ada beberapa kewajiban perusahaan antara lain:

a. Perusahaan tidak boleh mempraktekkan diskriminasi.

Diskiminasi terjadi dimana–mana seperti AS, Indonesia dan lain – lain. Diskriminasi baru terhapus betul bila suatu negara semua warganya mempunyai hak yang sama dan diperlakukan dengan cara yang sama pula. Diskriminasi timbul biasanya disertai dengan alasan yang tidak relevan.


(25)

b. Perusahaan harus menjamin kesehatan dan keselamatan kerja.

Keselamatan kerja bisa terwujud bilamana tempat kerja itu aman, bebas dari resiko terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan si pekerja cedera atau bahkan mati.

Hampir semua negara modern mempunyai peraturan hukum guna melindungi keselamatan dan kesehatan kaum pekerja. Dalam hal ini peraturan hukum disemua negara belum tentu sama dan belum tentu memuaskan. Terlepas dari aturan hukum para majikan tidak bebas dari kewajiban tetapi terikat dengan alasan-alasan etika.

Keselamatan dan kesehatan pekerja tidak pernah boleh dikorbankan kepada kepentingan ekonomis.Resiko memang tidak selalu bisa dihindari, tetapi harus dibatasi sampai seminimal mungkin, walaupun upaya itu bisa mengakibatkan biaya produksi bertambah. Selain itu si pekerja harus menerima resiko itu dengan bebas, setelah lebih dahulu ia diberikan ekstra untuk mengimbangi resiko, baik dalam gaji langsung maupun asuransi khusus.

c. Kewajiban memberi gaji yang adil

Ada banyak motif mengapa seseorang memilih bekerja antara lain: 1. untuk mengembangkan diri

2. memberi sumbangsih yang bergunakepada masyarakat 3. untuk memperoleh imbalan

Upah yang adil adalah sesuai prestasi hal ini ditinjau dari majikan.Tetapi bila ditinjau dari pekerja upah yang adil adalah yang sesuai kebutuhan pekerja dan keluarganya.


(26)

Besarnya upah / gaji dapat dipengaruhi oleh beberapa hal : prestasi, kebutuhan, mekanisme pasar, tinggi rendahnya pendidikan dan lain – lain. Pemerataan pendapatan merupakan tuntutan etis yang berkaitan dengan prinsip “bagian yang sama”.

Adil tidaknya gaji menjadi kompleks lagi, jika kita akui bahwa imbalan kerja lebih luas dari pada take home pay saja. Fasilitas khusus seperti rumah, kendaraan, beras dan lain-lain, dipandang juga sebagai sebagian dari imbalan kerja, asuransi kerja, jaminan kesehatan, prospek pensiun dan sebagainya. Menurut Thomas Garrett dan Richard Klonoski berpendapat supaya upah adil yang perlu dipertimbangkan:

1. Peraturan hukum, misalnya ada UMR, bila perusahaan memberi upah di bawah UMR berarti tidak etis.

2. Upah yang lazim dalam sektor industri untuk daerah tertentu. 3. Kemampuan perusahaan.

4. Sifat khusus pekerjaan tertentu.

5. Perbandingan dengan upah / gaji lain dari perusahaan. 6. Perundingan upah / gaji yang lain.

Senioritas sering juga digunakan untuk membedakan besar kecilnya gaji. Tapi hal ini bertentangan dengan prinsip “bagian yang sama”, karena hal ini lebih dihubungkan dengan kesetiaan.

Tapi untuk jaman sekarang gaji berdasarkan senioritas tidak relevan lagi.Jaman modern sekarang lebih memperhatikan prestasi dan hak. Sekarang yang cocok adalah prinsip “pembayaran sama untuk pekerjaan yang sama”.


(27)

d. Perusahaan tidak boleh menghentikan karyawan dengan semena-mena.

Dalam lingkungan perusahaan, pemberitahuan karyawan sering tidak bisa dihindarkan.Kejadian itu termasukmasalah yang paling sensitif, karena nasib hidup karyawan beserta keluarganya dipertaruhkan secara langsung.Disamping itu harga diri si pekerja bisa terluka juga.Cara menangani masalah ini bisa menunjukkan mutu etis para majikan.

2.1.4 Hak Perusahaan

Ada beberapa hak perusahaan yang dapat diterima dari karyawan. Ini merupakan timbal balik terhadap apa yang diterima perusahaan. Hak-hak perusahan antara lain yaitu:

1. Hasil Kerja Terbaik Setiap Hari

Karyawan harus memberikan yang terbaik sebagai kontribusi terbaik setiap harinya.

2. Solusi Kreatif

Bukan sekedar pekerjaan membosankan dan monoton, karyawan dituntut membawa pikiran dan hati untuk memberi solusi terbaik dari pekerjaan.

3. Kejujuran dalam Pendapat

Karyawan wajib berbicara atau berpendapat terhadap kebijakan perusahaan. Ketika sesuatu dianggap tidak berjalan maka ajukan. Jangan mengikuti alur “iya” ketika alur itu membuat perusahaan semakin jatuh.


(28)

Karyawan harus memberikan perhatian atau rasa peduli karyawan terhadap jalannya perusahaan. Karyawan juga harus memperhatikan baik buruknya bisnis perusahaan akan berdampak juga pada karyawan sendiri.

5. Integritas

Mengeluh terhadap pekerjaan bukanlah solusi menghadapi masalah, karena mengeluh tidak menyelesaikan apa-apa, karyawan harus menjalankan pekerjaan dengan penuh integritas. Jika tidak cocok, terdapat jalan keluar yang lain.

2.2 Karyawan

2.2.1 Pengertian Karyawan

Menurut Undang-Undang Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja dalam pasal 1 dikatakan bahwa karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya kepada pengusaha yang mengerjakan dimana hasil karyanya itu sesuai dengan profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencariannya. Senada dengan hal tersebut menurut Undang-Undang No.14 Tahun 1969 tentang Pokok Tenaga Kerja, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (Manulang, 2002: 3).

Karyawan merupakan kekayaan utama dalam suatu perusahaan, karena tanpa adanya keikutsertaan mereka, aktifitas perusahaan tidak akan terlaksana. Beberapa pengertian karyawan menurut para ahli:


(29)

1. Menurut Manulang(2002), Karyawan adalah orang penjual jasa (pikiran atau tenaga) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu.

2. Menurut Manulang (2002), Karyawan adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.

2.2.2 Kewajiban Karyawan

Menurut Simorangkir (2003:144), setiap pegawai yang menerima gaji diikuti dengan kewajiban melaksanakan tugasnya. Jika pegawai berhak atas kenaikan pangkat, maka dia berkewajiban untuk lebih baik dan lebih bermutu pekerjaannya.

Memang kewajiban pada hakikatnya adalah tugas yang harus dijalankan oleh setiap karyawan untuk mempertahankan dan membela haknya.Keadilan terletak antara hak dan menjalankan kewajiban.Dapatlah kita katakan, bahwa keadilan adalah keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Ada tiga kewajiban karyawan yang penting.Yaitu kewajiban ketaatan, kewajiban konfidensialitas, dan kewajiban loyalitas.

a. Kewajiban ketaatan

Seorang karyawan yang memasuki sebuah perusahaan tertentu memiliki konsekuensi untuk taat dan patuh terhadap perintah dan petunjuk yang diberikan perusahaan karena mereka sudah terikat dengan perusahaan.Namun


(30)

demikian, karyawan tidak harus mematuhi semua perintah yang diberikan oleh atasanya apabila perintah tersebut dinilai tidak bermoral dan tidak wajar. Seorang karyawan di dalam perusahaan juga tidak harus menaati perintah perusahaan tersebut apabila penugasan yang diberikan kepadanya tidak sesuai dengan kontrak yang telah disepakati sebelumnya.

b. Kewajiban konfidensialitas

Kewajiban konfidensialitas adalah kewajiban untuk menyimpan informasi yang sifatnya sangat rahasia. Setiap karyawan di dalam perusahaan, terutama yang memiliki akses ke rahasia perusahaan seperti akuntan, bagian operasi, manajer, dan lain lain memiliki konsekuensi untuk tidak membuka rahasia perusahaan kepada khalayak umum. Kewajiban ini tidak hanya dipegang oleh karyawan tersebut selama ia masih bekerja disana, tetapi juga setelah karyawan tersebut tidak bekerja di tempat itu lagi. Sangatlah tidak etis apabila seorang karyawan pindah ke perusahaan baru dengan membawa rahasia perusahaannya yang lama agar ia mendapat gaji

yang lebih besar. c. Kewajiban loyalitas

Konsekuensi lain yang dimiliki seorang karyawan apabila dia bekerja di dalam sebuah perusahaan adalah dia harus memiliki loyalitas terhadap perusahaan. Dia harus mendukung tujuan-tujuan dan visi-misi dari perusahaan tersebut.Karyawan yang sering berpindah-pindah pekerjaan dengan harapan memperoleh gaji yang lebih tinggi dipandang kurang etis karena dia hanya berorientasi pada materi belaka.Ia tidak memiliki dedikasi yang


(31)

sungguh-sungguh kepada perusahaan di tempat dia bekerja.Maka sebagian perusahaan menganggap tindakan ini sebagai tindakan yang kurang etis bahkan lebih ekstrim lagi mereka menganggap tindakan ini sebagai tindakan yang tidak bermoral.

2.2.3 Hak Karyawan

Penghargaan dan jaminan terhadap hak karyawan merupakan salah satu penerapan dari prinsip keadilan dalam perusahaan. Dalam hal ini, keadilan menuntut agar semua karyawan diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing. Baik sebagai karyawan maupun sebagai manusia, mereka tidak boleh dirugikan, dan perlu diperlakukan secara sama tanpa diskriminasi yang tidak rasional. Dalam bisnis modern yang penuh dengan persaingan ketat, perusahaan semakin meyadari bahwa pengakuan, penghargaan, dan jaminan atas hak-hak karyawan dalam jangka panjang akan sangat menentukan sehat tidaknya kinerja suatu perusahaan. Ini disebabkan karena jaminan atas hak-hak karyawan pada akhirnya berpengaruh langsung secara positif atas sikap, komitmen, loyalitas, produktivitas, dan akhirnya kinerja setiap karyawan. Suka atau tidak suka, hal ini berpengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Secara umum ada beberapa hak karyawan yang dianggap mendasar dan harus dijamin kendati dalam penerapannya bisa sangat ditentukan oleh perkembangan ekonomi dan sosial-budaya dari masyarakat atau negara dimana suatu perusahaan dapat beroperasi. Menurut Undang-undang Dasar 1945, hak–hak karyawan dapat dirinci sebagai berikut:


(32)

1. Hak atas pekerjaan

Hak atas pekerjaan merupakan hak asasi manusia. Karena kerja melekat pada tubuh manusia, yang tida bisa dilepasakan dari tubuh manusia.

2. Hak atas upah yang adil

Hak atas upah yang adil merupakan hak legal yang diterima dan dituntut seseorang sejak ia mengikat diri unuk bekerja pada suatu perusahaan. Karena itu perusahaan yang bersangkutan mempunyai kewajiban untuk memberikan upah yang adil.

3. Hak untuk berserikat dan berkumpul

Hak berserikat dan berkumpul merupakan salah satu syarat penting untuk bisa menjamin hak atas upah yang adil. Karyawan harus dijamin haknya untuk membentuk serikat peerja dengan tujuan bersatu memperjuangkan hak dan kepentingan semua anggota mereka.

4. Hak atas perlindungan keamanan dankesehatan

Lingkungan kerja modern yang penuh dengan resiko tinggi mengharuskan adanya jaminan perlindungan atas keamanan, keselamatan dan kesehatan bagi para pekerja. Karena itu sudah selayaknya pekerja diasuransikan melalui asuransi kecelakaan dan kesehatan.

5. Hak untuk diproses hukum secara sah

Hak ini berlaku etika seseorang pekerja dituduh dan diancam dengan hukuman tertentu karena diduga melakukan pelang garan atau kesalahan terentu. Dalam hal ini pekerja tersebut wajib diberi kesempatan untuk


(33)

mempertanggungjawabkan tindakannya. Ia diberi kesempatan untuk membuktikan apakah ia melakukan kesalahan seperti dituduhkan atau tidak. 6. Hak untuk diperlakukan secara sama

Semua pekerja dalam hal ini pada prinsipnya harus diperlakukan sama, secara fair, artinya tidak boleh ada diskriminasi dalam perusahaan entah berdasarkan warna kulit, jenis kelamin, etnis, agama, dan semacamnya, baik dalam sikap dan perlakuan, gaji, maupun peluang untuk jabatan , pelatihan,atau pendidikan lebih lanjut. Tetapi kenyataannya, tetap saja ada perbedaan disana sini, misalnya gaji dan peluang, harus didasarkan pada kriteria dan pertimbangan yang rasional, obyektif, dan dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka, misalnya atas dasar kemampuan, pengalaman, prestasi, kondite, dan semacamnya. Diskriminasi yang didasarkan pada jenis kelamin, etnis, agama, dan semacamnya adalah perlakuan yang tidak adil.

7. Hak atas rahasia pribadi

Kendati perusahaan punya hak untuk mengetahui riwayat hidup dan data pribadi setiap karyawan, tetapi karyawan punya hak untuk dirahasiakan data pribadinya. Bahkan perusahaan harus menerima bahwa ada hal-hal tertentu yang tidak boleh diketahui oleh perusahaan dan ingin tetap dirahasiakan oleh karyawan.

8. Hak atas kebebasan suara hati

Hak ini menuntut agar setiap pekerja harus dihargai kesadaran moralnya. Ia harus dibiarkan bebas mengikuti apa yang menurut suara hatinya adalah hal yang baik. Konkritnya, pekerja tidak boleh dipaksa untuk melakukan tindakan


(34)

tertentu yang dianggapnya tidak baik: melakukan korupsi, menggelapkan uang perusahaan, menurunkan standar atauramuan produk tertentu demi memperlancar keuntungan menutup-nutupi kecurangan yang dilakukan perusahaan atau atasan. Penghargaan dan jaminan terhadap hak pekerjaan merupakan salah satu penerapan dari prinsip keadilan dalam bisnis.

2.2.4 Etika Kerja

Rudito (2007:45) menyatakan bahwa “etika sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok, atau institusi”.

Jadi, etika kerja dapat diartikan sebagai doktrin tentang kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang terwujud nyata secara khas dalam perilaku kerja mereka.

Rudito (2007:35) “yang menyatakan etika kerja sebagai semangat kerja yang didasari oleh nilai-nilai atau norma-norma tertentu”. Hal ini sesuai dengan pendapat Supardan (2009:29) “yang menyatakan bahwa etika kerja adalah suatu semangat kerja yang dimiliki oleh masyarakat untuk mampu bekerja lebih baik guna memperoleh nilai hidup mereka”. Etika kerja menentukan penilaian manusia yang diwujudkan dalam suatu pekerjaan.

Ernawan (2007:14) “etika kerja merupakan sikap, pandangan, kebiasaan, ciri-ciri atau sifat mengenai cara bekerja yang dimiliki seseorang, suatu golongan atau suatu bangsa”. Etika kerja yang tinggi tentunya rutinitas tidak akan membuat bosan, bahkan mampu meningkatkan prestasi kerjanya atau kinerja. Hal yang mendasari etika kerja tinggi di antaranya keinginan untuk menjunjung tinggi mutu


(35)

pekerjaan, maka individu yang mempunyai etos kerja tinggi akan turut serta memberikan masukan-masukan ide di tempat bekerja.

2.2.5 Fungsi Etika Kerja

Secara umum etika kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan dan kegiatan individu. Menurut Ernawan (2007:14) fungsi etika kerja adalah: 1. Pendorong timbulnya perbuatan

Etika kerja dapat menjadi pendorong timbulnya perbuatan, dimana etika kerja dapat membuat individu atau dalam kelompok dapat melakukan suatu perbuatan agar dapat mencapai hal yang diinginkan.

2. Penggairah dalam aktivitas

Dalam melakukan sebuah aktivitas sehari-hari baik itu secara individu atau kelompok, etika kerja dapat menjadikannya lebih bersemangat dalam menjalankan aktivitas tersebut.Sehingga dapat dicapai hasil yang diinginkan. 3. Penggerak, seperti mesin bagi mobil besar

Etika kerja dapat menggerakkan individu atau sekelompok orang agar mau melakukan sesuatu untuk mencapai hal yang diinginkan, sehingga terciptalah kesepakatan dalam pencapaian target tersebut.

2.3 Pelanggan

2.3.1 Pengertian Pelanggan

Pelanggan menurut Cambridge International Dictionaries dalam Lupiyoadi (2001:143), adalah “a person who buys goods or a services” atau pelanggan adalah seseorang yang membeli barang dan jasa. Sementara menurut


(36)

who frequents any place of sale for producing what he wants...”. (Pelanggan adalah seseorang yang beberapa kali datang ke tempat yang sama untuk memenuhi apa yang diinginkan..). Jadi, dengan kata lain pelanggan merupakan seseorang yang secara berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan jasa dengan membayar produk atau jasa tersebut.

2.3.2 Kewajiban Pelanggan

Kewajiban Pelanggan Sesuai dengan Pasal 5 Undang-undang Perlindungan Konsumen, Kewajiban Pelanggan adalah:

1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;

2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa; 3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;

4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan pelanggan secara patut.

2.3.3 Hak Pelanggan

Sebagai pemakai barang/jasa, pelanggan memiliki sejumlah hak dan kewajiban. Pengetahuan tentang hak-hak pelanggan sangat penting agar orang bisa bertindak sebagai pelanggan yang kritis dan mandiri. Tujuannya, jika ditengarai adanya tindakan yang tidak adil terhadap dirinya, ia secara spontan menyadari akan hal itu. Pelanggan kemudian bisa bertindak lebih jauh untuk


(37)

memperjuangkan hak-haknya. Dengan kata lain, ia tidak hanya tinggal diam saja ketika menyadari bahwa hak-haknya telah dilanggar oleh pelaku usaha.

Berdasarkan UU Perlindungan Konsumen pasal 4, hak-hak pelanggan sebagai berikut:

1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang/jasa.

2. Hak untuk memilih dan mendapatkan barang/jasa sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.

3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang/jasa.

4. Hak untuk didengar pendapat keluhannya atas barang/jasa yang digunakan. 5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut. 6. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen.

7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskrimainatif.

8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi, atau penggantian, jika barang/jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.

9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

2.4 Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang dijadikan referensi dalam penelitian ini:


(38)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti

(Tahun) Judul Variabel Hasil Penelitian

1 Saleh Abdi,

Mansour Azizpour (2013) Surveying the Relationship Between Human Resource Strategies and Employees Work Ethic In Iran’s Media Human Resources Strategies, Employees Work Ethic

Penelitian bertujuan untuk mengetahui

hubungan komponen strategi SDM

dengan etika kerja karyawan pada perusahaan media di Republik Islam Iran. Sifat penelitian ini adalah korelasi. Sampel penelitian menggunakan tabel Morgan dengan statistik sampel sebanyak 285 media di Republik Islam Iran bagian barat laut yang telah dipilih melalui metode pengambilan sampel sederhana

yaitu acak. Pengumpulkan data

menggunakan kuisioner. Keandalan

kuisioner bisa diperkirakan apabila hasil perhitungan Cronbach Alphanya 0.815. Penelitian menunjukkan hubungan antara strategi sumber daya manusia dan etika kerja karyawan di media Iran dan komponen strategi sumber daya manusia dengan etika kerja karyawan.

2 Miftahul Fauzi

(2012)

Pengaruh Etika Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Garuda Plaza Hotel Medan

Etika Kerja, Kinerja Karyawan

Penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi penelitian ini sebesar 295 orang karyawan, sehingga sampel penelitian dengan menggunakan rumus Slovin menjadi 75 orang karyawan. Metode analisis data yang digunakan

adalah deskriptif kuantitatif dengan

menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian membuktikan bahwa

secara uji signifikasi etika kerja

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Garuda Plaza Hotel Medan.

3 Unti Ludigdo

(2006)

Strukturasi Praktik Etika di Kantor Akuntan Publik

Praktik Etika

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memahami praktek etika di Kantor Akuntan Publik (KAP). Penelitian ini dikembangkan dengan dasar paradigma interpretatif. Hasil penelitian adalah; Pertama, di KAP ini, managing partner memiliki kekuatan perubahan yang kuat dalam organisasinya. Kedua, struktur rumus tidak hanya berkaitan dengan lingkungan sosial. Praktek etika selalu terjadi karena adanya tekanan eksternal yang kuat, baik dari klien, pengguna jasa, dan pihak-pihak yang tertarik pada jasa akuntan publik, dan juga regulator di


(39)

No. Nama Peneliti

(Tahun) Judul Variabel Hasil Penelitian

bidang akuntan publik.

4 Alan M. Saks

(1996)

The Relationship Between the Work Ethic, Job

Attitudes, Intention to Quit, and Turnover for Temporary Service Employees Work Ethic, Job Attitudes, Intention To Quit, Turnover Of Temporary

Penelitian dilakukan untuk mengamati hubungan antara kepercayaan dalam etika kerja, sikap kerja, niat untuk keluar dan pergantian dalam sampel dari jasa karyawan yang bersifat sementara dalam taman hiburan besar di Kanada. Ketika pergantian diukur sebagai fungsi dari karyawan yang menetap dalam organisasi sampai akhir musim, hasilnya adalah pergantian sebesar 10% untuk karyawan beretika tinggi melawan 30% bagi

karyawan beretika rendah (� [1, N= 128]

= 9.57, p< .005).

2.5 Kerangka Konseptual

Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan, maka kerangka konseptual dalam penelitian yaitu dapat ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.6 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Etika perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap karyawan pada PT. Lion Air Medan Medan.

2. Etika karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelanggan pada PT. Lion Air Medan.

Etika Perusahaan (Kewajiban dan

Hak)

Karyawan Pelanggan

Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian deskrptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah jenis penelitian survei yang bertujuan untuk menjelaskan adanya pengaruh etika perusahaan terhadap karyawan dan pengaruh etika karyawan terhadap pelanggan pada PT. Lion Air Medan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi pada penelitian ini Kantor PT. Lion Air yang berada di Bandar Udara Kualanamu Medan. Penelitian ini dilakukan ini dilakukan kurang lebih empat bulan, terhitung dari Maret 2015 sampai Juni 2015.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan.Penelitian ini membahas tentang variabel independent (variabel bebas), yaitu etika perusahaan (X).Variabel dependent (variabel terikat), yaitu karyawan (� ) dan pelanggan (� ) pada PT. Lion Air Medan.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel akan menuntun peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Operasional variabel dalam penelitian ini adalah:


(41)

1. Variabel bebas / independent adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain. Adapun yang menjadi variabel bebas dari penelitian ini adalah Etika Perusahaan (X). Etika Perusahaan adalah keseluruhan dari aturan-aturan perusahaan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan kewajiban perusahaan dan karyawan serta perbuatan-perbuatan yang harus dipraktekkan dalam bisnis.

2. Variabel terikat / dependent adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah:

a. Karyawan (� )

Karyawan adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartispasi dalam aktivitas tersebut.

b. Pelanggan (� )

Pelanggan adalah seseorang yang secara berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan jasa dengan membayar produk atau jasa tersebut.

Berdasarkan definisi operasional yang dikemukakan di atas, maka peneliti merumuskan mekanisme penganalisasian variabel Tabel 3.1 berikut:


(42)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No. Variabel Pengertian Dimensi Indikator Skala

Ukur 1 Etika

Perusahaan (X)

Keseluruhan dari aturan-aturan perusahaan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan kewajiban perusahaan dan karyawan serta perbuatan-perbuatan yang harus dipraktekkan dalam bisnis.

1. Kewajiban perusahaan

2. Hak perusahaan

1. Tidak adanya praktek diskriminasi

2.Kesehatan dan keselamatan kerja 3.Pemberian gaji yang adil

4. Tidak menghentikan karyawan semena- mena

1. Hasil kerja terbaik setiap hari

2. Solusi kreatif 3. Kejujuran dalam pendapat

4. Kepedulian 5. Integritas

Likert

2 Karyawan (� )

Penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasidalam aktivitas tersebut. 1. Kewajiban karyawan 2. Hak karayawan

3. Etika Kerja

1. Ketaatan

2. Konfidensialitas 3. Loyalitas

1. Pekerjaan 2. Upah yang adil 3. Berserikat dan berkumpul 4. Perlindungan keamanan dan kesehatan

5. Diproses hukum secara sah

6. Diperlakukan secara sama

1. Penyelesaian tugas 2. Hasil kerja

3. Sopan terhadap pelanggan 4. Ramah 5. Menghargai 6. Gagasan/ide 7.Inisiatif 8. Inovatif Likert


(43)

No. Variabel Pengertian Pengukuran Indikator Skala Ukur 3 Pelanggan

(� )

Seseorang yang secara berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan jasa dengan membayar produk atau jasa tersebut.

1. Kewajiban pelanggan

2. Hak pelanggan

1. Membaca prosedur pemanfaatan

barang/jasa

2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi 3. Membayar sesuai nilai tukar yang disepakati 1. Kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang/jasa 2. Memilih dan mendapat

barang/jasa sesuai nilai tukar yang disepakati

3. Didengar pendapatnya 4. Diperlakukan secara benar dan jujur

5. Mendapatkan ganti rugi atas barang/jasa yang diterima tidak sesuai

Likert

Sumber: Bertens (2000:169; 228), Ernawan (2007:14), Sadar dkk (2012:26), Hariyanti (data diolah)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005:104). Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya. Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel


(44)

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Dalam penelitian ini untuk keperluan mengolah data kuantitatif maka setiap pertanyaan akan diberi skala sangat baik sampai buruk sekali. Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skor 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2005:105)

3.6 Populasi Dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:72). Populasi merupakan kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi


(45)

1. Karyawan seluruh divisi padaPT. Lion Air Medan sebanyak 874 orang Tabel 3.3

Data Karyawan PT. Lion Air Medan

No. Divisi Jumlah

Karyawan Jumlah Admin Jumlah GL Jumlah

Chief Total 1 Baggage Handling dan

Baggage Transit 31 2 - 2 35

2 Catering SOB 12 1 1 1 15

3 Catering Service 9 1 1 2 13

4 AIEC 59 1 6 1 67

5 AVSEC 50 1 3 1 55

6 Ramp 22 1 - 3 26

7 Depco 11 - - - 11

8 Load Master 23 1 - 1 25

9 FOO 10 1 - 1 12

10 Loadsheeter 4 - - - 4

11 CIC 92 2 7 4 105

12 CRO 20 1 - 2 23

13 Services 45 - 2 - 47

14 BG 51 2 - 4 57

15 TD 17 - - 1 18

16 TS 17 - - 2 19

17 LL 27 1 - 2 30

18 Cargo 22 2 - 2 26

19 Porter 86 2 5 2 95

20 HRD 3 - 1 1 5

21 GA 9 - 1 - 10

22 OB 10 - - - 10

23 Push Back Car 16

3 4 1 166

24 B T T 36

25 LST/WST 8

26 GPU/AUT 8

27 CBL 30

28 Bus/Neoplane 20

29 MARSHALLING 12

30 Driver 11

31 Mekanik Motorized 7

32 Mekanik Non-Motorized 7

33 Body Painting 3


(46)

2. Pelanggan PT. Lion Air Medan

Jumlah populasi kedua dalam penelitian ini merupakan populasi yang tidak dapat diketahui secara pasti jumlah sebenarnya atau jumlahnya tidak teridentifikasi.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang di miliki oleh populasi. Teknik pengambilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode proportionate stratified random sampling dan purposive sampling. Proportionate stratified random sampling merupakan pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak sejenis) dan purposive sampling merupakan pemilihan siapa subjek yang ada dalam populasi terbaik dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Karena itu, menentukan subjek atau orang-orang terpilih harus sesuai dengan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel tersebut atau teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Penentuan jumlah sampel karyawan PT. Lion Air Medan dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2008):

n= N

+N 2

dimana:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi


(47)

Maka, n = 4

+ 4 . 2

n = 89.73 = 90 orang

Jumlah sampel karyawan yang diperoleh pada penelitian ini adalah 90 orang. Adapun yang menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan sampel pelanggan pada penelitian ini ditentukan sesuai dengan syarat-syarat tertentu, sebagai berikut:

1) Menggunakan Penerbangan Lion Air secara konstan (setiap 6 bulan sekali) 2) Membeli jasa dari penerbangan Lion Air secara berulang-ulang

Sedangkan yang menjadi pelanggan penerbangan Lion Air jumlahnya tidak diketahui, maka untuk menghitung sampelnya digunakan rumus Supramono (2003: 62) yaitu:

n =Z α

2 2

dimana:

n = jumlah sampel

Z� = nilai tabel Z berdasarkan tingkat signifikansi tertentu (� bila� = 0,05  Z = 1.96

bila� = 0,01  Z = 1.67

p = estimasi proporsi populasi yang sesuai dengan kriteria sampel q = 1-p

d = tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi (10%)

Berdasarkan hasil pra survei yang dilakukan peneliti terhadap 20 orang, yang menggunakan jasa penerbangan Lion Air secara konstan adalah sebanyak 8 orang. Sehingga dapat ditemukan estimasi proporsi populasi (p) sebesar 0.4.


(48)

Peneliti memperoleh jumlah sampel dan nilai p diketahui sebesar 0.4 maka dapat digunakan p = 0.4 sehingga jumlah sampel menjadi:

n = .

2 .4 .

. 2

n = 92.19 = 93 orang

Dengan demikian jumlah sampel pelanggan yang diperoleh pada penelitian ini sebanyak 93 orang.

3.7 Jenis Data

Guna mendukung penelitian maka jenis data yang digunakan sebagai berikut :

1. Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden dengan memberikan kuesioner atau daftar pertanyaan dan wawancara langsung kepada pegawai dan pelanggan PT. Lion Air Medan.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen, laporan-laporan tertulis, dan literatur-literatur yang ada di kantor PT. Lion Air Medan dan tulisan lain yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: 1. Field Research, meliputi:


(49)

diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pihak pimpinan, beberapa karyawan, dan pelanggan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. b. Kuesioner, merupakan metode pengumpulan data melalui penyebaran daftar

pertanyaan yang diajukan sehubungan dengan materi penelitian kepada responden yang telah terpilih.

c. Observasi, merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan kegiatan sehari-hari karyawan dan pelanggan.

2. Library Research, yaitu dengan menggunakan studi kepustakaan dan literatur-literatur lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan dimana akan didapatkan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti guna melengkapi hasil dari penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Uji Realibilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah angket yang disebarkan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah jika instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010: 172).

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2000:219), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu instrumen. Uji Validitas Item adalah uji statistik yang digunakan guna menentukan seberapa valid suatu item pertanyaan mengukur


(50)

variabel yang diteliti. Penelitian ini menggunakan alat kuesioner, oleh karena itu uji validitas dilakukan untuk menguji data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid atau tidak dengan menggunakan alat ukur kuesioner tersebut. Uji Validitas Item atau butir dapat dilakukan dengan menggunakan software SPSS. Setiap item akan diuji relasinya dengan skor total variabel yang dimaksud. Dalam hal ini masing-masing item yang ada di dalam variabel X dan Y akan diuji relasinya dengan skor total variabel tersebut. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini akan dilakukan pada responden di luar sampel sebanyak 30 karyawan PT. Lion Air Medan Sumatera Utara. Uji validitas akan dilakukan di kantor PT. Air Asia Medan.

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika nilai r n >r l, pernyataan tersebut dinyatakan valid 2. Jika nilai r n <r l, pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. 3. Nilai r n dapat dilihat pada kolom corrected item correlation

Tabel 3.4

Uji Validitas Variabel Etika Perusahaan (Kewajiban dan Hak)

No. � � � �� Keterangan

Q1 0,387 0,361 Valid Q2 0,706 0,361 Valid Q3 0,587 0,361 Valid Q4 0,586 0,361 Valid Q5 0,541 0,361 Valid Q6 0,577 0,361 Valid Q7 0,782 0,361 Valid Q8 0,589 0,361 Valid Q9 0,580 0,361 Valid Q10 0,627 0,361 Valid


(51)

Tabel 3.5

Uji Validitas Variabel Karyawan

No. � � � �� Keterangan

Q1 0,634 0,361 Valid Q2 0,617 0,361 Valid Q3 0,466 0,361 Valid Q4 0,761 0,361 Valid Q5 0,701 0,361 Valid Q6 0,571 0,361 Valid Q7 0,420 0,361 Valid Q8 0,662 0,361 Valid Q9 0,696 0,361 Valid Q10 0,376 0,361 Valid Q11 0,546 0,361 Valid Q12 0,766 0,361 Valid Q13 0,804 0,361 Valid Q14 0,426 0,361 Valid Q15 0,602 0,361 Valid Q16 0,591 0,361 Valid Q17 0,841 0,361 Valid Q18 0,759 0,361 Valid Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Tabel 3.6

Uji Validitas Pelanggan

No. � � � �� Keterangan

Q1 0,602 0,361 Valid Q2 0,766 0,361 Valid Q3 0,538 0,361 Valid Q4 0,762 0,361 Valid Q5 0,725 0,361 Valid Q6 0,786 0,361 Valid Q7 0,808 0,361 Valid Q8 0,855 0,361 Valid Q9 0,721 0,361 Valid Q10 0,726 0,361 Valid Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2015)


(52)

3.9.2 Uji Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai ralpha dengan rtabel. Dalam uji relibilitas sebagai nilai ralpha adalah nilai alpha yang terdapat pada tabel reliability statistics di kolom Cronbach’s Alpha, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika ralpha bernilai positif dan nilai ralpha> r tabel, maka reliabel.

b. Jika ralpha bernilai negatif dan nilai ralpha< r tabel, maka tidak reliabel. Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Etika Perusahaan Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.850 10

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2015) Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Karyawan Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.912 18

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2015) Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Pelanggan Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.894 10

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Pada 10 pertanyaan mengenai etika perusahaan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha adalah sebesar 0,850. Ini berarti 0,850 > 0,80, Pada 18 pertanyaan mengenai karyawan dengan tingkat signifikansi 5%


(53)

diketahui bahwa koefisien alpha adalah sebesar 0,912. Ini berarti 0,912 > 0,80, dan 10 pertanyaan mengenai pelanggan 0,894 dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha adalah sebesar 0,05, ini berarti 0,894 > 0,80, sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dapat dijadikan sebagai instrument penelitian ini.

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

3.10.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai pengaruh etika perusahaan terhadap karyawan dan pengaruh etika karyawan terhadap pelanggan pada PT. Lion Air Medan.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terhadap model regresi yang digunakan, dilakukan agar dapat diketahui apakah model regresi tersebut merupakan model regresi yang baik atau tidak (Ghozali, 2005: 91). Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah Uji Normalitas Data, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Multikolonearitas.

1. Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas menurut Situmorang dkk (2012 : 100) adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi


(54)

normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik.

a. Analisis grafik

Untuk melihat normalitas data dapat dilakukan dengan melihat histogram atau pola distribusi data. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari nilai residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau garfik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Analisis statistik

Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogorov Smirnov (K-S). Pedoman pengambilan keputusan tentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari:

 nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas < 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal,

 nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal.


(55)

2. Uji Heterokedastisitas (Scatter Plot)

Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan menggunakan Scatter Plot. Deteksi dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot. Jika titik-titik penyebaran tidak membentuk pola tertentu dan berada diatas dan dibawah angka nol, maka data tidak mengalami heterokedastisitas (Situmorang dkk, 2008:63).

3. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor ) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance>0,1 atau nilai VIF<5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk, 2012:104).

3.10.3 Metode Analisis Regresi Linear Sederhana

Model analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana, karena menyangkut sebuah variabel independen dan sebuah variabel dependen. Analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau


(56)

diturunkan nilainya (Sugiyono, 2004). Model persamaan regresi untuk menguji hipotesis dengan formulasi sebagai berikut:

Y1 = α + βY2 = α + β� Di mana:

1. Y1 = Karyawan

α = Konstanta apabila X = 0 βX = Koefisien regresi 2. Y2 = Pelanggan

α = Konstanta apabila X = 0 βX = Koefisien regresi

3.10.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berdasarkan model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik, kemudian dianalisis dengan cara sebagai berikut:

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji secara simultan dirumuskan sebagai berikut:

H0: py1x1=py2x2=py1y2=0 Ha: py1x1=py2x2=py1y2≠0 Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika Fhitung< Ftabel pada α = 5% H diterima jika F > F pada α = 5%


(57)

2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)

Uji-T menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel terikat.

a. H0 : p1 = p2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

b. H0 : p1 ≠ p2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

Kriteria pengambilan keputusan:

a. H0diterima jika thitung< ttabel pada α = 5% b. Haditerima jika thitung> ttabel pada α = 5% 3. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) semakin besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat.


(58)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT Lion Mentari Airlines, beroperasi sebagai Lion Air adalah maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia, yaitu dimana maskapai penerbangan ini menguasai sebagian besar pangsa pasar domestik. Penerbangan ini berkantor pusat di Jakarta. Lion Air telah terbang ke kota-kota di Indonesia, Singapura, Vietnam, Malaysia, dan Arab Saudi. Tempat ataupun basis utama dari maskapai penerbangan ini adalah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.

Maskapai ini telah mengoperasikan penerbangan penumpang berjadwal dengan jaringan yang luas dari Jakarta ke 56 tujuan (mulai Juli 2010). Bersamaan dengan sebagian besar maskapai penerbangan Indonesia lainnya, Lion Air (termasuk anak perusahan Lion Air, Wings Air) berada dalam daftar maskapai penerbangan yang dilarang di Uni Eropa karena alasan keamanan pada Februari 2012.

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Maskapai penerbangan ini didirikan oleh Rusdi Kirana dan Kusnan Kirana. Sebelum terjun ke dunia bisnis transportasi udara, keduanya berkecimpung dalam usaha biro perjalanan. Usaha ini pun sudah berjalan selama 13 tahun lamanya. Biro perjalanan ini banyak melayani jasa pelayanan wisata yang berhubungan dengan jasa transportasi. Inilah yang menginspirasi keduanya berani untuk memperluas usaha mereka di bidang lain yang menjanjikan, yakni


(59)

Maskapai penerbangan ini didirikan pada Oktober 1999 dan mulai beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000, dimana maskapai penerbangan ini menerbangan penerbangan penumpang berjadwal antara Jakarta dan Pontianak dengan menggunakan sebuah Boeing 737-200 yang disewa.

Pada pertengahan 2005, bersama dengan penerbangan internasional lainnya, Lion Air menempati Terminal Dua Bandara Soekarno-Hatta, sedangkan perusahaan penerbangan lokal atau penerbangan domestik menempati Terminal Satu.

Pada 2005, Lion Air hanya memiliki 24 pesawat penerbangan yang terdiri dari 19 seri MD80 dan lima pesawat DHC-8-301. Untuk memenuhi layanan dengan biaya rendah, armada Lion Air didominasi oleh MD80 karena efisiensi dan kenyamanannya. Pada Juni 2008, Lion Air berubah menjadi full-service. Lion Air juga berencana bersaing dengan Garuda maupun Saudi Arabia untuk mengurangi rute – rute umroh bahkan haji dengan pesawat 777. Pada 18 November 2011, maskapai penerbangan ini bersama dengan Boeing mengumumkan pemesanan 201 pesawat Boeing 737 MAX dan 29 pesawat Boeing 737-900ER dan ini tercatat sebagai pemesanan tunggal terbanyak oleh satu maskapai penerbangan komersial sebanyak 230 dengan nilai $21.7 miliar.

Pada 18 Maret 2013, Lion Air menandatangani kontrak pembelian 234 pesawat Airbus senilai US$ 24 miliar atau sekitar Rp 233 triliun di Perancis dan disaksikan langsung oleh Presiden Prancis, Francois Hollande. Pesawat yang dipesan adalah jenis A320 dan A321.


(60)

4.1.2 Misi Perusahaan

a. Pelayanan yang konsisten, keselamatan dan keamanan merupakan pondasi dasar dari segala hal di Lion Air.

b. Komitmen dan dedikasi dalam mengaplikasikan pondasi-pondasi tersebut tercermin dalam kesuksesan maskapai.

4.1.3 Struktur Organisasi

Dalam mempertahankan kontinuitas dan perkembangan perusahaan, sistem manajemen sangat diperlukan. Salah satu aspek dari sistem manajemen adalah bentuk organisasi untuk mempermudah membuat suatu sistem kerja yang efektif dan efisien.

Tanpa adanya struktur organisasi yang jelas maka akan sulit terciptanya suatu kesatuan tindakan sehingga operasi perusahaan tidak akan berjalan secara efektif dan efisien. Dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas setiap personel akan mengetahui sejauh mana akan bertindak, sehingga kemungkinan penyimpangan-penyimpangan dapat teratasi dengan baik. Dan bagi pemimpin sendiri akan mempermudah pengawasan terhadap lembaga bawahan maupun karyawan-karyawannya.

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner. Penelitian ini dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada 183 orang responden, dimana responden yang menjawab kuesioner ini adalah karyawan dan


(1)

VAR00028

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3.00 3 3.3 3.3 3.3

4.00 49 54.4 54.4 57.8

5.00 38 42.2 42.2 100.0

Total 90 100.0 100.0

VAR00029

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 4.00 58 62.4 62.4 62.4

5.00 35 37.6 37.6 100.0

Total 93 100.0 100.0

VAR00030

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3.00 1 1.1 1.1 1.1

4.00 61 65.6 65.6 66.7

5.00 31 33.3 33.3 100.0

Total 93 100.0 100.0

VAR00031

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 4.00 67 72.0 72.0 72.0

5.00 26 28.0 28.0 100.0

Total 93 100.0 100.0

VAR00032

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1.00 3 3.2 3.2 3.2

2.00 6 6.5 6.5 9.7

3.00 21 22.6 22.6 32.3

4.00 48 51.6 51.6 83.9

5.00 15 16.1 16.1 100.0


(2)

VAR00033

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3.00 13 14.0 14.0 14.0

4.00 70 75.3 75.3 89.2

5.00 10 10.8 10.8 100.0

Total 93 100.0 100.0

VAR00034

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3.00 3 3.2 3.2 3.2

4.00 84 90.3 90.3 93.5

5.00 6 6.5 6.5 100.0

Total 93 100.0 100.0

VAR00035

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1.00 1 1.1 1.1 1.1

2.00 1 1.1 1.1 2.2

3.00 14 15.1 15.1 17.2

4.00 71 76.3 76.3 93.5

5.00 6 6.5 6.5 100.0

Total 93 100.0 100.0

VAR00036

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1.00 1 1.1 1.1 1.1

2.00 8 8.6 8.6 9.7

3.00 33 35.5 35.5 45.2

4.00 48 51.6 51.6 96.8

5.00 3 3.2 3.2 100.0

Total 93 100.0 100.0

VAR00037

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3.00 5 5.4 5.4 5.4


(3)

5.00 6 6.5 6.5 100.0

Total 93 100.0 100.0

VAR00038

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2.00 3 3.2 3.2 3.2

3.00 26 28.0 28.0 31.2

4.00 63 67.7 67.7 98.9

5.00 1 1.1 1.1 100.0


(4)

Lampiran 7: Regression

1. Etika Perusahaan terhadap Karyawan Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Etikab . Enter

a. Dependent Variable: Karyawan b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .344a .119 .109 5.42807

a. Predictors: (Constant), Etika b. Dependent Variable: Karyawan

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 348.825 1 348.825 11.839 .001b

Residual 2592.830 88 29.464

Total 2941.656 89

a. Dependent Variable: Karyawan b. Predictors: (Constant), Etika

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 50.180 7.619 6.586 .000

Etika .604 .176 .344 3.441 .001

a. Dependent Variable: Karyawan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 50.180 7.619 6.586 .000


(5)

a. Dependent Variable: Karyawan

Coefficient Correlationsa

Model Etika

1 Correlations Etika 1.000 Covariances Etika .031 a. Dependent Variable: Karyawan

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions (Constant) Etika

1 1 1.997 1.000 .00 .00

2 .003 26.595 1.00 1.00

a. Dependent Variable: Karyawan

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value

72.5244 80.3751 76.322

2 1.97974 90

Std. Predicted Value -1.918 2.047 .000 1.000 90 Standard Error of

Predicted Value .574 1.309 .785 .198 90

Adjusted Predicted

Value 72.4980 80.9544

76.338

3 1.99138 90

Residual -20.35556 11.43664 .00000 5.39749 90

Std. Residual -3.750 2.107 .000 .994 90

Stud. Residual -3.777 2.134 -.001 1.006 90

Deleted Residual -20.64819 11.73603 -.01606 5.52809 90 Stud. Deleted Residual -4.103 2.179 -.005 1.026 90

Mahal. Distance .008 4.191 .989 1.075 90

Cook's Distance .000 .103 .012 .020 90

Centered Leverage

Value .000 .047 .011 .012 90

a. Dependent Variable: Karyawan

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


(6)

N 90 Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std.

Deviation 5.39749250 Most Extreme

Differences

Absolute .083 Positive .041 Negative -.083

Test Statistic .083

Asymp. Sig. (2-tailed) .161c a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

2. Etika Karyawan terhadap Pelanggan Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Karyawanb . Enter

a. Dependent Variable: Pelanggan b. All requested variables entered.

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 13.267 1 13.267 1.818 .181b

Residual 642.288 88 7.299

Total 655.556 89

a. Dependent Variable: Pelanggan b. Predictors: (Constant), Karyawan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 44.903 3.812 11.778 .000

Karyawan -.067 .050 -.142 -1.348 .181