Pers, Jurnalistik dan Surat kabar

3. Perubahan perilaku behavioral, merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan perilaku.

II.2 Pers, Jurnalistik dan Surat kabar

Pers mengandung dua arti, arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, pers hanya menunjuk kepada media cetak berkala: surat kabar, tabloid dan majalah. Sedangkan dalam arti luas, pers bukan hanaya menunjuk pada media cetak berkala melainkan juga mencakup media elektronik duditif dan media elektronik audiovisual berkala yakni radio, televisi, film dan media online internet. Pers dalam arti luas disebut media massa Sumadiria,2005:31. Dalam peranannya sebagai media massa, pers dalam menjalankan paradigmanya berperan sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu peranannya sebagai media edukasi. Selain itu, media massa juga menjadi media informasi, yaitu yang setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat. Terakhir media massa sebagai media hiburan Bungin,2006:85- 86. Menurut Onong Uchjana 2004:65, ada beberapa fungsi pers yakni : 1. Fungsi Menyiarkan Informasi Menyiarkan informasi adalah fungsi pers yang pertama dan utama. Khalayak pembaca membeli surat kabar karena memerlukan informasi. Universitas Sumatera Utara 2. Fungsi Mendidik Fungsi kedua dari pers adalah mendidik. Sebagai sarana pendidikan massa, pers memuat tulisan-tulisan yang berfungsi sebagai sarana mendidik. 3. Fungsi Menghibur Maksud pemuatan isi yang mengandung hiburan itu semata-mata untuk melemaskan pikiran setelah pembaca dihidangi berita dan artikel yang berat. 4. Fungsi Mempengaruhi Fungsi ini menyebabkan pers memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi mempengaruhi dari pers secara implisist terdapat pada berita, sedangkan secara eksplisit terdapat pada tajuk rencana dan artikel. Jurnalistik atau journalism berasal dari perkataan journal, artinya catatan harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari atau bisa juga berarti surat kabar. Dari perkataan itulah lahir istilah jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik. Mac Dougall menyebutkan bahwa journalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta dan melaporkan peristiwa. Jurnalistik sangat penting dimanapun dan kapanpun. Pers adalah sarana yang menyiarkan produk jurnalistik. Banyak pendapat yang dikemukakan para ahli mengenai pengertian jurnalistik. Effendy 2000:95 secara sederhana mendefinisikan jurnalistik sebagai teknik mengelola berita mulai dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarluaskannya kepada khalayak. Apa saja yang terjadi di dunia ini Universitas Sumatera Utara apakah itu fakta peristiwa atau pendapat yang diucapkan seseorang. Jika diperkirakan akan menarik perhatian khalayak akan merupakan bahan dasar bagi jurnalistik untuk dapat disebarluaskan kepada masyarakat. Sedangkan jurnalistik menurut Dja’far H.Assegar Trimansyah,2002:2 merupakan kegiatan untuk menyampaikan pesanberita kepada khalayak ramai massa, melalui saluran media, baik media cetak maupun media elektronik. Dilihat dari segi bentuk dan pengelolaannya, jurnalistik dibagi ke dalam tiga bagian besar: jurnalistik media cetak newspapers and magazine journalism , jurnalistik media elektronik auditif radio broadcast journalism, jurnalistik media audiovisual television journalism. Jurnalistik media cetak meliputi jurnalistik surat kabar harian, jurnalistik surat kabar mingguan, jurnalistik tabloid harian, jurnalistik tabloid mingguan dan jurnalistik majalah. Jurnalistik media elektronik auditif adalah jurnalistik radio siaran. Jurnalistik media elektronik audiovisual adalah jurnalistik televisi siaran dan jurnalistik media on line internet. Surat kabar sebagai salah satu produk jurnalistik boleh dikatakan sebagai media massa tertua sebelum ditemukan film, radio dan televisi. Surat kabar memiliki keterbatasan karena hanya bisa dinikmati oleh mereka yang melek huruf serta lebih banyak disenangi oleh orangtua daripada kaum remaja dan anak-anak Cangara,1998:139 Surat kabar memiliki ciri-ciri sebagai berikut : • Publisitas Pengertian publisitas ialah surat kabar diperuntukkan umum artinya surat kabar harus menyangkut kepentingan umum. Universitas Sumatera Utara • Universalitas Universalitas sebagai ciri lain surat kabar menunjukkan surat kabar harus memuat aneka berita mengenai kejadian di seluruh dunia dan segala aspek kehidupan manusia. • Aktualitas Aktualitas di sini maksudnya adalah kecepatan mengumpulkan laporan mengenai kejadian di masyarakat kepada khalayak. Saat ini aktualitas surat kabar harus dapat mengimbangi aktualitas berita media elektronik. • Periodisitas Periodisitas artinya keteraturan terbitnya surat kabar pada waktu yang telah ditentukan baik harian maupun mingguan. Surat kabar memiliki kelebihan khusus bila dibandingkan dengan media cetak lainnya yaitu pesan-pesan yang disampaikan melalui surat kabar bersifat permanen, mudah disimpan serta diambil kembali dan pengaruhnya dapat dikontrol pembaca. Isi pesannya dapat dibaca dimana dan kapan saja, yang berarti tidak terikat pada waktu. Di samping itu pada media massa tercetak bahasa yang digunakan adalah bahasa tulisan, tidak seperti media massa radio dan televisi, bahasa yang digunakan adalah bahasa tuturan yang sangat dipengaruhi pula oleh cara penyajiannya, maka pada media massa tercetak penggunaan kalimat pnajang atau majemuk tidak menjadi permasalahan dan penulisan bilangan sampai yang sekecil-kecilnya tidak akan menimbulkan permasalahan. Universitas Sumatera Utara

II.3 Berita

Dokumen yang terkait

Pencitraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Terkait Perseteruan KPK Dan POLRI (Analisis Framing Terhadap Pembentukan Citra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Terkait Perseteruan Polri dan KPK Pada Surat Kabar Kompas)

1 52 118

POLITIK KEKUASAAN KPK dan POLRI (Analisis Semiotika Foto-Foto Headline Perseteruan KPK dan Polri dalam Tiga Surat Kabar Nasional: Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia edisi Rabu, 1 Agustus 2012).

0 6 16

SKRIPSI POLITIK KEKUASAAN KPK dan POLRI (Analisis Semiotika Foto-Foto Headline Perseteruan KPK dan Polri dalam Tiga Surat Kabar Nasional: Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia edisi Rabu, 1 Agustus 2012).

0 4 13

PENDAHULUAN POLITIK KEKUASAAN KPK dan POLRI (Analisis Semiotika Foto-Foto Headline Perseteruan KPK dan Polri dalam Tiga Surat Kabar Nasional: Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia edisi Rabu, 1 Agustus 2012).

0 3 47

Deskripsi Objek Penelitian POLITIK KEKUASAAN KPK dan POLRI (Analisis Semiotika Foto-Foto Headline Perseteruan KPK dan Polri dalam Tiga Surat Kabar Nasional: Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia edisi Rabu, 1 Agustus 2012).

0 3 34

KESIMPULAN DAN SARAN POLITIK KEKUASAAN KPK dan POLRI (Analisis Semiotika Foto-Foto Headline Perseteruan KPK dan Polri dalam Tiga Surat Kabar Nasional: Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia edisi Rabu, 1 Agustus 2012).

0 4 14

KONFLIK KPK DAN POLRI DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR KOMPAS DAN KORAN TEMPO KONFLIK KPK DAN POLRI DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Analisis Isi Kecenderungan Ketidakberpihakan Media Konflik KPK dan POLRI Dalam Pemberitaan Surat

0 2 13

PENUTUP KONFLIK KPK DAN POLRI DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Analisis Isi Kecenderungan Ketidakberpihakan Media Konflik KPK dan POLRI Dalam Pemberitaan Surat Kabar Kompas dan Koran Tempo Periode Agustus 2012-Oktober 2012).

0 4 59

Pemberitaan Konflik KPK-Polri di Majalah Tempo dan Detik.

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Framing terhadap Pemberitaan Perseteruan KPK vs Polri dalam Harian Suara Merdeka dan Jawa Pos

0 0 15