3. Ideologi
Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Greek, terdiri dari kata idea
dan logia. Idea berasal dari kata idein yang berarti melihat. Idea dalam Webster’s News Colligiate Diction
ary berarti sesuatu yang ada di dalam pikiran sebagai hasil perumusan sesuatu pemikiran atau rencana. Sedangkan
logis berasal dari kata logos yang berarti world. Kata ini berasal dari kata legein
yang berarti to speak berbicara. Selanjutnya kata logia berarti sciense pengetahuan atau teori Sobur,2004:64.
Ideologi dapat diartikan sebagai kerangka berpikir atau kerangka referensi tertentu yang dipakai oleh individu untuk melihat realitas dan bagaimana
mereka menghadapinya. Ideologi ini abstrak dan berhubungan dengan konsepsi atau posisi seseorang dalam menafsirkan realitas Sudibyo,2001:12.
Dalam pengertian yang paling umum ideologi adalah pikiran yang terorganisir yakni nilai orientasi dan kecenderungan yang salin melengkapi
sehingga membentuk perspektif-perspektif ide yang diungkapkan melalui komunikasi dengan media teknologi dan komunikasi antar pribadi. Ideologi
dipengaruhi oleh asal-usulnya, asosiasi kelembagaannya dan tujuannya, meskipun sejarah dan hubungan-hubungan ini tidak pernah jelas seluruhnya
Lull,1998:1. Raymond William mengklasifikasikan penggunaan ideologi tersebut
dalam tiga ranah. Pertama, sebuah sistem kepercayaan yang dimiliki oleh kelompok atau kelas tertentu. Kedua, sistem kepercayaan yang dibuat yang
bisa dilawankan dengan pengetahuan ilmiah. Ketiga proses umum produksi
Universitas Sumatera Utara
makna dan ide. Ideologi disini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan produksi makna Eriyanto,2001:87-92.
4. Analisis Wacana Kritis
Analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi. Lewat analisis wacana kita bukan hanya mengetahui bagaimana isi teks berita, tetapi juga
bagaimana pesan itu disampaikan. Lewat kata, frasa, kalimat, metafora macam apa suatu berita disampaikan. Dengan melihat bagaimana bangunan struktur
kebahasaan tersebut, analisis wacana lebih bisa melihat makna yang tersembunyi dari suatu teks Eriyanto,2001:xv.
Tarigan Sobur, 2004:48 mengatakan analisis wacana adalah studi tentang struktur pesan dalam komunikasi. Lebih tepatnya lagi, analisis wacana adalah
telaah mengenai aneka fungsi pragmatik bahasa. Kita menggunakan bahasa dalam kesinambungan atau untaian wacana. Tanpa konteks, tanpa hubungan-
hubungan wacana yang bersifat antar kalimat dan suprakalimat maka kita sukar berkomunikasi dengan tepat satu sama lain.
Dalam pandangan Littlejohn Sobur, 2004:48, meski menulis dan bahkan bentuk-bentuk nonverbal dapat dianggap sebagai wacana, kebanyakan analisis
wacana berkonsentrasi pada percakapan yang muncul secara wajar. Menurutnya terdapat beberapa untai analisis wacana, bersama-sama
menggunakan seperangkat perhatian.
Universitas Sumatera Utara
5. Analisis Wacana Theo van Leeuwen