Adapun teori-teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah:
1. Berita
Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang
terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, internet, atau dari mulut ke mulut
kepada orang ketiga atau orang banyak http:id.wikipedia.orgwikiBerita Secara sosiologis, berita adalah semua hal yang terjadi di dunia. Dalam
gambaran yang sederhana, berita adalah apa yang ditulis surat kabar, apa yang disiarkan radio dan apa yang ditayangkan televisi. Berita menampilkan fakta,
tetapi tidak setiap fakta merupakan berita. Berita biasanya menyangkut orang- orang, tetapi tidak setiap orang bisa dijadikan berita. Berita merupakan
sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia, tetapi hanya sebagian kecil saja yang dilaporkan Sumadiria,2005:63.
.
Williard C.Bleyer dalam Newspaper Writing and Editing menulis berita adalah sesuatu yang termasa yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam
surat kabar, karena dia menarik minat atau mempunyai makna bagi pembaca surat kabar, atau karena dia dapat menarik para pembaca untuk membaca
berita tersebut Sumadiria,2005:64. Berita dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori : berita berat hard
news dan berita ringan soft news. Selain itu berita juga dapat dibedakan
menurut lokasi peristiwanya, di tempat terbuka atau di tempat tertutup. Sedangkan berdasarkan sifatnya, berita bisa dipilah menjadi berita diduga dan
berita tak diduga. Selebihnya, berita juga bisa dilihat menurut materi isinya yang beraneka ragam Sumadiria,2005:64.
Universitas Sumatera Utara
2. Pers, Jurnalistik dan Surat kabar
Pers mengandung dua arti, arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, pers hanya menunjuk kepada media cetak berkala: surat kabar, tabloid dan
majalah. Sedangkan dalam arti luas, pers bukan hanaya menunjuk pada media cetak berkala melainkan juga mencakup media elektronik duditif dan media
elektronik audiovisual berkala yakni radio, televisi, film dan media online internet. Pers dalam arti luas disebut media massa Sumadiria,2005:31.
Dalam peranannya sebagai media massa, pers dalam menjalankan paradigmanya berperan sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu
peranannya sebagai media edukasi. Selain itu, media massa juga menjadi media informasi, yaitu yang setiap saat menyampaikan informasi kepada
masyarakat. Terakhir media massa sebagai media hiburan Bungin,2006:85- 86.
Secara etimologis, jurnalistik berasal dari kata journ. Dalam bahasa Perancis, journ berarti catatan atau laporan harian. Secara sederhana jurnalistik
diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari. Secara teknis, jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan,
mencari, mengumpulkan, menolah, menyajikan dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-
cepatnya Sumadiria,2005:3. Banyak pendapat yang dikemukakan para ahli mengenai pengertian
jurnalistik. Effendy 2000:95 secara sederhana mendefinisikan jurnalistik sebagai teknik mengelola berita mulai dari mendapatkan bahan sampai kepada
menyebarluaskannya kepada khalayak. Apa saja yang terjadi di dunia ini
Universitas Sumatera Utara
apakah itu fakta peristiwa atau pendapat yang diucapkan seseorang. Jika diperkirakan akan menarik perhatian khalayak akan merupakan bahan dasar
bagi jurnalistik untuk dapat disebarluaskan kepada masyarakat. Sedangkan jurnalistik menurut Dja’far H.Assegar Trimansyah,2002:2
merupakan kegiatan untuk menyampaikan pesanberita kepada khalayak ramai massa, melalui saluran media, baik media cetak maupun media elektronik.
Surat kabar boleh dikatakan sebagai media massa tertua sebelum ditemukan film, radio dan televisi. Surat kabar memiliki keterbatasan karena
hanya bisa dinikmati oleh mereka yang melek huruf serta lebih banyak disenangi oleh orangtua daripada kaum remaja dan anak-anak
Cangara,1998:139 Pesan-pesan yang disampaikan melalui surat kabar bersifat permanen,
mudah disimpan serta diambil kembali dan pengaruhnya dapat dikontrol pembaca. Isi pesannya dapat dibaca dimana dan kapan saja, yang berati tidak
terikat pada waktu. Di samping itu pada media massa tercetak bahasa yang digunakan adalah bahasa tulisan, tidak seperti media massa radio dan televisi,
bahasa yang digunakan adalah bahasa tuturan yang sangat dipengaruhi pula oleh cara penyajiannya, maka pada media massa tercetak penggunaan kalimat
pnajang atau majemuk tidak menjadi permasalahan dan penulisan bilangan sampai yang sekecil-kecilnya tidak akan menimbulkan permasalahan.
Universitas Sumatera Utara
3. Ideologi