Dampak terhadap dunia perbankan. Dampak terhadap ekonomi dan moneter negara

42 Proses Manajemen Risiko merupakan tindakan dari seluruh entitas terkait didalam organisasi. Tindakan berkesinambungan yang dilakukan sejalan dengan definisi manajemen risiko yang dikemukakan, yaitu : 34 a. Identifikasi dan pemetaan risiko, meliputi: 1 Menetapkan kerangka kerja untuk implementasi strategi risiko secara keseluruhan 2 Menentukan definisi kerugian 3 Menyusun dan melakukan implementasi mekanisme pengumpulan data 4 Membuat pemetaan kerugian ke dalam kategori risiko yang dapat diterima dan tidak dapat diterima 5 Kuantifikasi Menilai Melakukan Peringkat Risiko 6 Aplikasi teknik permodelan dalam mengukur risiko 7 Menentukan tingkat frekuensi dan tingkat kerugian dari risiko berdasarkan data historis yang tersedia 8 Perluasan dengan memanfaatkan tolok ukur Benchmarking, permodelan Modelling dan peramalan Forecasting yang berasal dari luar organisasi eksternal. Sumber eksternal yang dimaksud berasal dari praktik-praktik terbaik yang telah dilakukan di dalam industri best practices 9 Menegaskan profil risiko dan rencana manajemen risiko 34 Ferry N. Idroes, “Manajemen Risiko Perbankan”, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, cet. 2,h. 7-11 43 b. Identifikasi selera risiko organisasi risk appetite, apakah manajemen secara umum terdiri dari: 1 Penghindar risiko risk averter 2 Penerima risiko sewajarnya risk neutral 3 Pencari risiko risk seeker c. Identifikasi visi stratejik strategic vision dari organisasi, apakah organisasi berada dalam visi: 1 Agresif yang terobsesi untuk mengejar peningkatan volume usaha serta keuntungan sebesar-besarnya untuk mendukung pertumbuhan atau 2 Konservatif yang ingin menjaga kelangsungan usaha pada situasi aman dengan volume usaha dan keuntungan yang stabil. Penghindar risiko tidak bersedia menerima risiko dengan tingkat tinggi. Sebaliknya, pencari risiko bersedia menerima risiko tinggi untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi. Visi stratejik yang agresif bersedia bersedia menerima risiko tinggi untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi. Visi ini biasanya diterapkan pada organisasi yang berada dalam tahap pertumbuhan. Sebaliknya, visi stratejik yang konservatif tidak bersedia menerima risiko dengan tingkat tinggi. Biasanya organisasi pada tahap konservatif adalah organisasi yang telah mapan dengan aktifitas yang stabil. d. Solusi risiko implementasi tindakan terhadap risiko

Dokumen yang terkait

Strategi BRI syariah dalam menganalisis kelayakan pembiayaan mikro: studi kasus BRI syariah Cabang Cipulir

2 30 123

Penerapan bagi hasil pada tabungan haji BRI Syariah Jakarta

3 22 108

Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Wirausaha Ib Hasanah Pada Bank Bni Syariah Kc Jakarta Barat

0 19 84

STRATEGI PEMASARAN PRODUK KPR iB PADA BTN SYARIAH KC YOGYAKARTA

2 13 97

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH, MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BRI SYARIAH DI Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah Terhadap Profitabilitas pada BRI Syariah Di Indonesia (Studi Empiris Pada BRI Syariah di Indonesia Tah

0 3 16

Analisis penentuan margin pembiayaan murabahah pada KPR BRI Syariah iB di BRI Syariah Cabang Sidoarjo.

0 0 96

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Perbankan Syariah - PENERAPANAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN KPR DI BANK BRI SYARIAH KC. S. PARMAN - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 13

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Bank BRI Syariah - PENERAPANAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN KPR DI BANK BRI SYARIAH KC. S. PARMAN - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 19

APLIKASI PRODUK TABUNGAN HAJI BRI SYARIAH iB DI BRI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP) DEMAK Tugas Akhir - APLIKASI PRODUK TABUNGAN HAJI BRI SYARIAH iB DI BRI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP) DEMAK - Test Repository

0 0 99

ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MIKRO iB DENGAN AKAD MURABAHAH DI BRI SYARIAH KCP SRAGEN TUGAS AKHIR - ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MIKRO iB DENGAN AKAD MURABAHAH DI BRI SYARIAH KCP SRAGEN - Test Repository

0 0 103