70
Re =
Curah hujan efektif A
= Luas areal irigasi rencana Ha
e =
Efisiensi irigasi
4.4.1. Curah Hujan Efektif
Curah hujan efektif adalah curah hujan andalan yang jatuh di suatu daerah dan digunakan tanaman untuk pertumbuhannya.
Besarnya curah hujan efektif untuk tanaman padi diambil sebesar 80 dari curah hujan rencana yaitu curah hujan dengan
probabilitas terpenuhi 80 R.80, sedangkan untuk tanaman
palawija diambil 50 dari curah hujan rencana Tabel 4.3.. 4.4.2. Perkolasi dan Infiltrasi
Kehilangan air untuk perkolasi adalah jumlah air yang mengalir melalui tanah yang terisi oleh sistem perakaran yang tidak
dapat dimanfaatkan oleh tanaman tersebut. Kehilangan air akibat perkolasi dapat diperiksa dengan menggunakan pendekatan
permeabilitas dan infiltrasi. Besarnya perkolasi bervariasi tergantung dari tingkat
permeabilitas, dan pada beberapa kasus tergantung dari laju infiltrasi tanah, tetapi dalam perhitungan ini diambil besarnya
angka perkolasi yaitu sebesar 2,00 mmhari.
4.4.3. Penggantian Lapisan Air
Pada proses budidaya tanaman padi, untuk menerapkan pemakaian pupuk yang efektif dan menghasilkan pembuahan yang
baik, digunakan sistim penurunan muka air sawah. Penggantian air pada perhitungan kebutuhan air ini diambil 1,65 mmhari selama
dua bulan setelah transplantasi.
4.4.4. Pemakaian Konsumtif
Penggunaan konsumtif oleh tanaman diperkirakan berdasarkan metode empiris, dimana persamaannya adalah sebagai
berikut : Etc
= c x Eto
71
dimana : Etc
= Penggunaan konsumtif, mmhari
c =
Koefisien tanaman sesuai dengan pertumbuhannya. Eto
= Evapotranspirasi tanaman potensial, mmhari
Perhitungan evapotranspirasi potensial menggunakan metode Penman yang telah dimodifikasi.
Tabel 4.10. Koefisien Tanaman Menurut Penman Modifikasi FAO
Periode Padi
Palawija Tengah Bulanan
Biasa Unggul
Kedelai Kacang Hijau
1. 1,10
1,10 0,50
0,40 2.
1,10 1,10
0,75 0,60
3. 1,10
1,05 1,00
0,97 4.
1,10 1,05
1,00 1,05
5. 1,10
0,95 0,82
0,80 6.
1,05 0,00
0,45 7.
0,95 8.
0,00
4.4.5. Efisiensi Irigasi
Pada dasarnya, semua kehilangan air yang mempengaruhi efisiensi irigasi berlangsung selama proses pemindahan air dari
sumbernya ke lahan pertanian dan selama pengolahan lahan pertanian.
Efisiensi irigasi dibagi dalam 2 dua komponen, yaitu : 1.
Efisiensi pengangkutan, dimana kehilangan airnya dihitung dari sistim saluran induk dan sekunder.
2. Efisiensi di lahan pertanian sawah, dimana kehilangan airnya
dihitung dari saluran tersier dan kegiatan pemakaian air irigasi di lahan pertanian.
Efisiensi irigasi total termasuk efisiensi pengangkutan dan lahan pertanian, untuk tanaman padi diambil 0,65. Nilai ini berasal
dari estimasi yang mencakup efisiensi saluran utama 90 dan saluran sekunder 80 sedangkan saluran tersier sampai ke sawah
72
90 .
4.4.6. Penyiapan Lahan