Signifikansi Variabel Hasil Uji Hipotesis Penelitian

ditolak. Artinya, ada pengaruh yang signifikan dari physiological needs, safety needs, belongingness and love needs, esteem needs, self-actualization needs, informational influence, dan normative influence terhadap keputusan membeli tas branded imitasi.

4.3.3 Signifikansi Variabel

Peneliti kemudian melihat koefisien regresi dari tiap independen variabel terhadap keputusan membeli. Jika P0.05 maka koefisien tersebut signifikan yang berarti bahwa variabel independen tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap keputusan membeli tas branded imitasi. Adapun koefisien regresi yang dihasilkan seperti tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Koefisien Regresi Logistik Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a Psyneed -.052 .018 8.199 1 .004 .949 Safetyneed .009 .008 1.261 1 .262 1.009 Belongneed .003 .015 .057 1 .811 1.003 Esteemneed .032 .021 2.427 1 .119 1.033 Selfactneed .031 .020 2.491 1 .114 1.032 informinfluence .050 .019 6.885 1 .009 1.051 Norminfluence -.039 .017 4.917 1 .027 .962 Constant -1.605 1.841 .760 1 .383 .201 a. Variables entered on step 1: psyneed, safetyneed, belongneed, esteemneed, selfactneed, informinfluence, norminfluence. Dari tabel 4.5 pada kolom signifikan dapat dilihat bahwa terdapat empat variabel yang tidak signifikan mempengaruhi keputusan membeli, yaitu safety needs, belongingness and love needs, esteem needs, dan self-actualization needs. Variabel lainnya yaitu physiological needs, informational influence dan normative influence signifikan mempengaruhi variabel dependen dalam penelitian ini yaitu keputusan membeli. Untuk melakukan analisis regresi logistik, penafsiran dilakukan melalui logit, odds dan odds ratio, dan probabilitas. Logit atau log odds merupakan log dari rasio dua probabilitas. Odds adalah ratio dari dua probabilitas, sedangkan odds ratio adalah ratio dari dua odds. Odds ratio dapat dijelaskan dalam bentuk persen perubahan odds ratio percent change, yaitu nilai perubahan pada odds ratio dalam persen. Selanjutnya, probabilitas adalah peluang terjadinya keputusan dimana dalam penelitian ini adalah peluang terjadinya keputusan membeli tas branded imitasi. Pertama, penjelasan nilai koefisien regresi dalam satuan logit. Logit memiliki rentang nilai - ∞ negatif tidak terhingga sampai dengan +∞ positif tidak terhingga. Berdasarkan nilai pada tabel 4.5, persamaan regresi dalam satuan logit adalah sebagai berikut: signifikan Logit keputusan membeli = -1,605 – 0,052physiological needs+ 0,009safety needs+ 0,003belongingness and love needs + 0,032 esteem needs+ 0,031self-actualization needs + 0,005 informational needs – 0,039normative influence 1 Penjelasan dari persamaan diatas yaitu untuk melihat signifikansi atau tidaknya koefisien yang dihasilkan, cukup dengan melihat sig. pada kolom ke-6 pada tabel 4.5, jika P0.05 maka koefisien yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap keputusan membeli tas branded imitasi dan sebaliknya. Dari tujuh hipotesis minor terdapat tiga yang signifikan. Koefisien regresi dalam satuan logit yang diperoleh masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut: 1. Variabel physiological needs. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,052 dengan nilai signifikan 0,004 P0.05, yang berarti bahwa variabel physiological needs secara negatif mempengaruhi logit keputusan membeli tas branded imitasi secara signifikan. Jadi, semakin tinggi physiological needs seseorang maka semakin rendah logit keputusan membeli tas branded imitasi dan setiap kenaikan satu unit pada variabel physiological needs berasosiasi dengan penurunan sebesar 0,052 logit keputusan membeli tas branded imitasi. 2. Variabel safety needs. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,009 dengan nilai signifikan 0,262 P0.05, yang berarti bahwa variabel safety needs secara positif tidak mempengaruhi secara signifikan logit keputusan membeli tas branded imitasi. 3. Variabel belongingness and love needs. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,003 dengan nilai signifikan 0,811 P0.05, yang berarti bahwa variabel belongingness and love needs secara positif tidak mempengaruhi secara signifikan logit keputusan membeli tas branded imitasi. 4. Variabel esteem needs. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,032 dengan nilai signifikan 0,119 P0.05, yang berarti bahwa variabel esteem needs secara positif tidak mempengaruhi secara signifikan logit keputusan membeli tas branded imitasi. 5. Variabel self-actualization needs. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,031 dengan nilai signifikan 0,114 P0.05, yang berarti bahwa variabel self- actualization needs secara positif tidak mempengaruhi secara signifikan logit keputusan membeli tas branded imitasi. 6. Variabel informational influence. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,05 dengan nilai signifikan 0,009 P0.05, yang berarti bahwa variabel informational influence secara positif mempengaruhi logit keputusan membeli tas branded imitasi dengan signifikan. Jadi, semakin tinggi informational influence seseorang maka semakin tinggi logit keputusan membeli tas branded imitasi dan setiap kenaikan satu unit pada variabel informational influence berasosiasi dengan peningkatan sebesar 0,05 logit keputusan membeli tas branded imitasi. 7. Variabel normative influence. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,039 dengan nilai signifikan 0,027 P0.05, yang berarti bahwa variabel normative influence secara negatif mempengaruhi logit keputusan membeli tas branded imitasi namun tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi normative influence seseorang maka semakin rendah logit keputusan membeli tas branded imitasi dan setiap kenaikan satu unit pada variabel normative influence berasosiasi dengan penurunan sebesar 0,039 logit keputusan membeli tas branded imitasi. Kesederhanaan interpretasi dari koefisien regresi logistik seperti dijelaskan di atas tidak memiliki metrik yang bermakna. Log odds logit merupakan persamaan yang linear, namun ada beberapa informasi yang tidak bisa didapatkan dari logit. Oleh karena itu, interpretasi akan dilanjutkan pada level odds Oi. Odds= ℮ ß + ß 1 X 1 + ß 2 X 2 + ß 3 X 3 + ß 4 X 4 + ß 5 X 5 + ß 6 X 6 + ß 7 X 7 2 Keterangan: odds = keputusan membeli Berdasarkan persamaan nomor 2, peneliti dapat menghitung nilai odds dari keseluruhan variabel independen. Dalam hal ini peneliti akan memberikan contohnya. Misalnya, jika diketahui seseorang memiliki nilai physiological needs 40, nilai safety needs 51, nilai belongingness and love 59, nilai esteem needs 56, self-actualization 52, nilai informational influence 53, dan nilai normative influence 55. Maka nilai odds yang dihasilkan adalah: Odds = ℮ -1,605 – 0,052 40 + 0,009 51 + 0,003 59 + 0,032 56 + 0,031 52 + 0,05 53 – 0,039 55 = 2,888 3 Artinya, individu dengan kriteria yang disebutkan di atas memiliki peluang 2,888 kali untuk memutuskan membeli tas branded imitasi dibanding tidak memutuskan membeli tas branded imitasi. Dalam regresi logistik, odds dapat juga dijelaskan dalam bentuk odds ratio dan persen perubahan. Odds ratio OR adalah perbandingan satu odds dengan odds yang lain. OR digunakan untuk melihat nilai dari naik atau turunnya odds keputusan membeli tiap kenaikan satu unit variabel independen. Dapat juga dikatakan bahwa OR menunjukkan sejauh mana peningkatan ukuran variabel dependen dengan setiap perubahan yang dipengaruhi oleh variabel independen. Nilai OR disajikan pada kolom Exp B pada tabel 4.5. Selain itu, terdapat sebuah rumus sederhana di dalam analisis regresi logistik yang menunjukkan odds ratio dapat ditafsirkan sebagai persentase perubahan percent change dengan rumus: change = 100 OR – 1 4 Untuk lebih jelasnya penelliti memberikan penjabaran mengenai beberapa contoh OR dari setiap variabel dan persentase perubahannya sehingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan tabel 4.5 sebagai berikut: 1. Variabel physiological needs. Diperoleh nilai persentase perubahannya adalah 1000,949 – 1 = -5,1. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan satu unit physiological needs dan variabel lain dianggap konstan, peluang seseorang untuk memutuskan membeli tas branded imitasi akan turun sebanyak 0,949 kali atau sebesar 5,1. 2. Variabel safety needs. Diperoleh nilai persentase perubahannya adalah 1001,009 – 1 = 0,9. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan satu unit safety needs dan variabel lain dianggap konstan, peluang seseorang untuk memutuskan membeli tas branded imitasi akan turun sebanyak 1,009 kali atau sebesar 0,9. 3. Variabel belongingness and love needs. Diperoleh nilai persentase perubahannya adalah 1001,003 – 1 = 0,3. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan satu unit belongingness and love dan variabel lain dianggap konstan, peluang seseorang untuk memutuskan membeli tas branded imitasi akan turun sebanyak 1,003 kali atau sebesar 0,3. 4. Variabel esteem needs. Diperoleh nilai persentase perubahannya adalah 1001,033 – 1 = 3,3. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan satu unit esteem needs dan variabel lain dianggap konstan, peluang seseorang untuk memutuskan membeli tas branded imitasi akan naik sebanyak 1,033 kali atau sebesar 3,3. 5. Variabel self-actualization needs. Diperoleh nilai persentase perubahannya adalah 1001,032 – 1 = 3,2. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan satu unit self-actualization needs dan variabel lain dianngap konstan, peluang seseorang untuk memutuskan membeli tas branded imitasi akan naik sebanyak 1,032 kali atau sebesar 3,2. 6. Variabel informational influence. Diperoleh nilai persentase perubahannya adalah 1001,051 – 1 = 5,1. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan satu unit informational influence dan variabel lain dianggap konstan, peluang seseorang untuk memutuskan membeli tas branded imitasi akan naik sebanyak 1,051 kali atau sebesar 5,1. 7. Variabel normative influence. Diperoleh nilai persentase perubahannya adalah 1000,962 – 1 = -3,8. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan satu unit normative influence dan variabel lain dianggap konstan, peluang seseorang untuk memutuskan akan turun sebanyak 0,962 kali atau sebesar 3,8. Dalam hal ini odds adalah rasio dari probabilitas, sehingga penafsiran dapat dilakukan dalam level probabilitas. Penafsiran dalam taraf probabilitas juga memiliki keuntungan di mana hasilnya akan lebih mudah untuk dipahami. Probabilitas dapat menunjukkan peluang terjadinya keputusan membeli tas branded imitasi dibandingkan tidak terjadinya keputusan membeli dengan persamaan: 5 Dari persamaan nomor 5, peneliti dapat menghitung peluang terjadinya keputusan membeli individu dilihat dari nilai keseluruhan variabel independen seperti pada contoh 1 dan persamaan 3, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut: 6 Artinya, peluang seseorang yang dimiliki nilai physiological needs 40, nilai safety needs 51, nilai belongingness and love needs 59, nilai esteem needs 56, nilai self-actualization 52, nilai informational influence 53 dan nilai normative influence 55 untuk membeli tas branded imitasi 0,743 atau 74,3. Nilai 74,3 ini disebut juga nilai predicted probability. Probability atau peluang memiliki rentang nilai antara 0 dan 1 atau dalam bentuk persen 0 dan 100 sehingga memiliki makna yang lebih mudah dipahami seperti seseorang dengan kriteria tertentu yang diketahui memiliki predicted probability keputusan membeli 74,3 persen. Kemudian langkah selanjutnya peneliti menguji penambahan proporsi varians logit keputusan membeli tas branded imitasi dari tiap variabel independen jika variabel independen tersebut dimasukkan satu per satu ke dalam analisis regresi logistik. Untuk analisis lengkapnya dibahas pada sub bab berikut ini.

4.3.4 Proporsi Varians Masing-masing Variabel Independen