diterima bahwa item ataupun sub-tes instrumen hanya mengukur satu faktor saja.
5. Jika model fit, maka langkah selanjutnya menguji apakah item signifikan atau
tidak mengukur apa yang yang hendak diukur, dengan menggunakan t-test. Jika hasil t-test tidak signifikan maka item tersebut tidak signifikan dalam
mengukur apa yang hendak diukur, bila perlu item yang demikian didrop dan sebaliknya.
6. Terakhir, apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan faktornya
negatif, maka item tersebut harus di drop. Sebab hal ini tidak sesuai dengan sifat item yang bersifat positif favorable.
Adapun pengujian analisis CFA seperti ini dilakukan dengan bantuan software LISREL 8.70 Joreskog dan Sorbom, 1999.
3.5.2 Uji Validitas Skala Motivasi Konsumen
3.5.2.1 Physiological Needs
Peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat unidimensional artinya item- item tersebut benar-benar hanya mengukur physiological needs. Dari hasil awal
analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 203.14, df = 20, P-value = 0.00000. RMSEA = 0.162. Namun
setelah dilakukan modifikasi sebanyak 4 kali terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis,
maka kemudian diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square menghasilkan P- value 0.05 tidak signifikan. Artinya model satu faktor unidimensional dapat
diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu physiological needs. Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.1 Analisis Faktor Konfirmatorik
Physiological Needs
Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidak nya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu
perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item
pengukuran physiological needs disajikan pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Muatan Faktor Item Physiological Needs
No Koefisien
Standard Error T-Value
Signifikan
1. 0.08
0.06 1.39
X 2.
-0.25 0.06
-4.39 X
3. 0.45
0.06 8.05
V 4.
0.37 0.06
6.17 V
5. 0.74
0.05 14.73
V 6.
0.62 0.05
11.80 V
7. 0.64
0.05 12.29
V 8.
0.84 0.05
17.33 V
Keterangan: tanda V = signifikan t 1.96, X = tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 6 item yang signifikan t 1.96 dan 2 item yang tidak signifikan t 1.96 yaitu item nomor 1 dan 2. Dengan
demikian, item nomor 1 dan 2 akan di-drop yang berarti item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
3.5.2.2 Safety Needs
Peneliti menguji apakah ada 8 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item-item tersebut benar-benar hanya mengukur safety needs. Dari hasil awal
analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 993.91, df = 20, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.374. Namun
setelah dilakukan modifikasi sebanyak 15 kali terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis,
maka kemudian diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square menghasilkan P- value 0.05 tidak signifikan. Artinya model satu faktor unidimensional dapat
diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu safety needs. Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.2 Analisis Faktor Konfirmatorik
Safety Needs
Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu
perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item
pengukuran safety needs disajikan pada tabel 3.5 berikut ini.
Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Safety Needs
No Koefisien
Standard Error T-Value
Signifikan
1. 1.13
0.43 2.63
V 2.
0.23 0.07
3.21 V
3. 0.23
0.07 3.21
V 4.
-0.63 0.14
-4.44 X
5. 0.59
0.13 4.40
V 6.
0.42 0.20
2.06 V
7. -0.66
0.21 -3.20
X 8.
-0.56 0.23
-2.42 X
Keterangan: tanda V = signifikan t 1.96, X = tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 5 item yang signifikan t 1.96 dan 3 item yang signifikan t 1.96 yaitu item nomor 4, 7 dan 8. Dengan
demikian, item nomor 4, 7 dan 8 akan di-drop yang berarti item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
3.5.2.3 Belongingness and Love Needs
Peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item- item tersebut benar-benar hanya mengukur belongingness and love needs. Dari
hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 453.62, df = 20, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.249.
Namun setelah dilakukan modifikasi sebanyak 10 kali terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis,
maka kemudian diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square menghasilkan P- value 0.05 tidak signifikan. Artinya satu faktor unidimensional dapat diterima
bahwa, seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu belongingness and love needs. Model fit tersebut ditujukan pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.3 Analisis Faktor Konfirmatorik
Belongingness and Love Needs
Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak dikur, sekaligus menentukan apakah item tertentu
perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item
pengukuran belongingness and love needs disajikan pada tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Belongingness and Love Needs
No Koefisien
Standard Error T-Value
Signifikan
1. 0.58
0.09 6.12
V 2.
0.59 0.09
6.73 V
3. -0.61
0.09 -6.94
X 4.
0.38 0.08
4.78 V
5. 0.72
0.09 -7.83
X 6.
-0.56 0.09
-6.55 X
7. -0.28
0.06 -4.59
X 8.
-0.28 0.06
-4.59 X
Keterangan: tanda V = signifikan t 1.96, X = tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 3 item yang signifikan t 1.96 dan 5 item yang tidak signifikan t 1.96 yaitu item nomor 3, 5, 6, 7 dan 8.
Dengan demikian, item nomor 3, 5, 6, 7 dan 8 akan di-drop yang berarti item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
3.5.2.4 Esteem Needs
Peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item- item tersebut benar-benar hanya mengukur esteem needs. Dari hasil awal analisis
CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit, dengan Chi-
Square = 181.07, df = 20, P-values = 0.00000, RMSEA = 0.152. Namun setelah dilakukan modifikasi sebanyak 6 kali terhadap model dengan membebaskan
korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis, maka kemudian diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square menghasilkan P-value 0.05 tidak
signifikan. Artinya model satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu esteem needs. Model fit
tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.4 Analisis Faktor Konfirmatorik
Esteem Needs
Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu
perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya item tersebut
signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran esteem needs disajikan pada tabel 3.7 berikut ini:
Tabel 3.7 Muatan Item Esteem Needs
No Koefisien
Standard Error T-Value
Signifikan
1. 0.60
0.05 11.21
V 2.
0.57 0.05
10.68 V
3. -0.53
0.05 -9.90
X 4.
-0.26 0.06
-4.71 X
5. 0.86
0.05 17.03
V 6.
0.55 0.05
10.38 V
7. -0.59
0.06 -9.29
X 8.
-0.47 0.05
-8.65 X
Keterangan: tanda V = signifikan t 1.96, X = tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 4 item yang signifikan t 1.96 dan 4 item yang tidak signifikan t 1.96 yaitu item nomor 3, 4, 7 dan 8. Dengan
demikian, item nomor 3, 4, 7 dan 8 akan di-drop yang berarti item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
3.5.2.5 Self-Actualization Needs
Peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item- item tersebut benar-benar hanya mengukur self-actualization. Dari hasil awal
analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 159.99, df = 20, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.142. Namun
setelah dilakukan modifikasi sebanyak 10 kali terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis,
maka kemudian diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square menghasilkan P- value 0.05 tidak signifikan. Artinya model satu faktor unidimensional dapat
diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu self- actualization. Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.5 Analisis Faktor Konfirmatorik
Self-Actualization Needs
Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu
perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item
pengukuran self-actualization needs disajikan pada tabel 3.8 berikut ini:
Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Self-Actualization Needs
No. Koefisien
Standard Error T-Value
Signifikan
1. 0.62
0.06 10.73
V 2.
0.64 0.06
11.19 V
3. -0.33
0.06 -5.89
X 4.
-0.76 0.06
-13.71 X
5. -0.35
0.06 -6.08
X 6.
-0.29 0.06
-5.05 X
7. 0.55
0.06 9.67
V 8.
0.75 0.05
14.40 V
Keterangan: tanda V = signifikan t 1.96, X = tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 4 item yang signifikan t 1.96 dan 4 item yang tidak signifikan t 1.96 yaitu item nomor 3, 4, 5 dan 6.
Dengan demikian, item nomor 3, 4, 5 dan 6 akan di-drop yang berarti item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
3.5.3 Uji Validitas Skala Konformitas Kelompok