Kerjasama Jepang di Bidang Lingkungan Hidup Internasional Guna

45 Gross Domestic Product GDP dunia serta adanya tanggung jawab historis Jepang dalam kontribusinya bagi degradasi lingkungan global.Hal ini dapat dicermati lebih lanjut dengan mempelajari konsistensi kebijakan baru ODA Jepang dan praktik bisnis Jepang di seluruh dunia. Jepang juga aktif dalam memberikan bantuan tingkat pemerintah untuk pembangunan ODA kepada negara-negara sedang berkembang untuk membantu pembangunan ekonomi dan sosial mereka. Kebijakan dasar dari ODA Jepang ini meliputi dukungan bagi usaha-usaha mandiri yang dilakukan oleh negara-negara yang sedang berkembang dan meningkatkan keamanan manusia. Jepang merupakan salah satu donor terkemuka di dunia dalam hal ODA. 103 ODA Jepang diberikan dalam berbagai bentuk. Bantuan hibah, yang tidak perlu dibayar kembali, diberikan untuk membantu negara-negara yang sedang berkembang agar dapat memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya di bidang-bidang pangan, kesehatan, dan pendidikan. Sementara itu, pinjaman diberikan untuk proyek-proyek besar dengan tujuan membantu pembangunan ekonomi di sebuah negara, seperti membangun jembatan dan jalan. 104 103 http:www.id.emb-japan.go.jpexpljp_14.html. Diakses pada 4 Juli 2013 104 http:www.id.emb-japan.go.jpexpljp_14.html. Diakses pada 4 Juli 2013 46 Gambar III.A.1 ODA Bantuan Pembangunan Jepang yang Diberikan pada Tingkat Pemerintah Tahun 2002. 105 Bentuk lain dari ODA adalah pengiriman warga Jepang dalam kerangka relawan kerjasama luar negeri JepangJapan Overseas Cooperation Volunteerske negara-negara yang sedang berkembang. Salah satunya adalah Indonesia untuk berbagi keterampilan dan keahlian mereka di bidang-bidang, seperti, teknologi, kesehatan, dan pendidikan, kepada rakyat setempat. 106 Seiring dengan berjalannya waktu, kerangka kerjasama teknik lebih terstruktur dan akhirnya pemerintah mendirikan Japan International Cooperation Agency JICA pada 1 Agustus 1974.JICA merupakan institusi resmi Jepang yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kerjasama teknis dengan negara-negara berkembang berdasarkan atas kesepakatan bilateral antarpemerintah secara resmi. 107 105 http:www.id.emb-japan.go.jpexpljp_14.html. Diakses pada 4 Juli 2013 106 http:www.id.emb-japan.go.jpexpljp_14.html. Diakses pada 4 Mei 2013 107 http:www.jica.go.jpenglishaboutodaindex.html. Diakses pada 5 Juli 2013 47 Pada awal berdirinya, JICA hanya memiliki fungsi sebagai lembaga kerjasama yang secara khusus bertugas untuk menyalurkan bantuan teknik saja. Namun, pada Oktober 2008, JICA melakukan merger dengan bagian operasi kerjasama ekonomi luar negeri dari Japan Bank for International Cooperation JBIC menjadi JICA baru. 108 Sejak saat itu, JICA mendapatkan tugas untuk melaksanakan tiga Bantuan Pembangunan Resmi atau Official Development Assistance ODA, yaitu, Bantuan Hibah, Kerjasama Teknik, dan Pinjaman ODA. Tujuan dari pembentukan JICA sejak awal ialah untuk mempromosikan kerjasama internasional bagi pembangunan ekonomi dan sosial negara-negara berkembang. 109 Saat ini, JICA merupakan badan bantuan bilateral terbesar di dunia dengan besaran anggaran sekitar 10 miliar dolar AS dan beroperasi di sekitar 150 negara di dunia. 110 108 http:www.jica.go.jpenglishpublicationsjbic_archiveannual2008pdf03.pdf.Diakses pada 4 Mei 2013 109 http:www.jica.go.jpindonesiaindonesianofficeotherspdfbrochure01.pdf. Diakses pada 4 Mei 2013 110 http:www.jica.go.jpindonesiaindonesianofficeotherspdfbrochure01.pdf. Diakses pada 4 Mei 2013 48 Tabel III.A.2. Penyaluran ODA Jepang melalui JICA “Baru”. 111 Dari bagan di atas dapat dilihat bahwa JICA dengan format yang baru bertanggungjawab dalam menyalurkan bantuan hibah, kerjasama teknik, serta pinjaman ODA. Meskipun dalam bagan digambarkan bahwa bantuan hibah disalurkan melalui JICA, akan tetapi beberapa jenis bantuan hibah akan tetap diberikan langsung oleh Kementerian Luar Negeri Jepang melalui kantor Kedutaan Besar dalam rangka menjalankan kebijakan diplomatik. 112 Dalam perubahannya, JICA juga telah membuat visi serta misi yang baru sebagai komitmen dalam mencapai tujuannya. Demi mencapai tujuannya ini, maka JICA merumuskan visi serta misinya sebagai berikut : 113 1. Visi Japan International Cooperation Agency adalah, pembangunan yang inklusif dan dinamis. Berarti JICA akan berusaha mempromosikan pembangunan yang berdampak pada pengurangan kemiskinan dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. 2. Misi Japan International Cooperation Agency pertama, fokus pada agenda global, pemanfaatan pengalaman, dan teknologi yang dimiliki Jepang secara maksimal sebagai bagian dari masyarakat internasiona.l 111 http:www.jica.go.jpindonesiaindonesianofficeotherspdfbrochure01.pdf. Diakses pada 4 Mei 2013 112 http:www.jica.go.jpindonesiaindonesianofficeotherspdfbrochure01.pdf. Diakses pada 4 Mei 2013 113 http:www.jica.go.jpindonesiaindonesianofficeotherspdfbrochure01.pdf. Diakses pada 4 Mei 2013 ODA Bantuan Multilater Bantuan Hibah Bantuan Bilateral Pinjaman ODA Kerjasama teknik MOFA JICA JBIC JICA ‘baru” 49 Dengan memfokuskan perhatiannya pada berbagai permasalahan global yang dihadapi oleh negara-negara berkembang secara menyeluruh, seperti, perubahan iklim, penyakit menular, terorisme, dan krisis ekonomi. Kedua, pengentasan kemiskinan melalui pertumbuhan yang berkeadilan dengan menyediakan dukungan terhadap pengembangan sumber daya manusia SDM, pengembangan kapasitas, peningkatan kebijakan dan institusi, serta penyediaan prasarana sosial dan ekonomi. Ketiga, peningkatan tata pemerintahan, dengan menawarkan bantuan bagi peningkatan berbagai pranataperangkat dasar yang dibutuhkan oleh sebuah pemerintahan dan berbagai sistem pelayanan umum yang didasarkan atas kebutuhan masyarakat secara efektif, serta dukungan bagi pengembangan institusi dan SDM yang diperlukan untuk mengelola berbagai pranata tersebut. Selanjutnya keempat, pencapaian ketahanan manusia, dengan mendukung berbagai upaya dalam rangka peningkatan kapasitas sosial dan institusi serta peningkatan kemandirian dan kemampuan diri manusia dalam menghadapi berbagai ancaman.

B. Keterlibatan Jepang pada Sustainable Forest Management

Pada tanggal 2 Mei 2002, Menteri Kehutanan Republik Indonesia menerima kunjungan delegasi Jepang yang dipimpin oleh Ambassador for Global Environment and International Economic Affairs . Dalam pembicaraannya, kedua delegasi sepakat bahwa Deklarasi Bali sebagai tindak lanjut dari Forest Law Enforcement and Governance FLEG pada September 2001 dan dilanjutkan dalam rangka persiapan World Summit on Sustainable Development WSSD, maka perlu membentuk kerangka inisiatif atau partneship dalam rangka mempromosikan Sustainable Forest Management SFM di Asia, yang kemudian dinamai Asia Forest Partnership AFP. 114 Sejak diluncurkan sidang KTT Dunia tentang Pembangunan Berkelanjutan atau World Summit on Sustainable Development WSSD di Johannesburg pada tanggal 31 Agustus 2002, maka pada tahun 2002, AFP telah menjadi forum kemitraan regional bidang kehutanan dengan empat leading partners yakni, pemerintah Jepang dan Indonesia mewakili government atau 114 http:webcache.googleusercontent.comsearch?q=cache:LAAZYTBIjJwJ:www1.dephut.g o.idindex.phpnewsdetails457client=firefox-ahl=enstrip=1. Diakses pada 4 Juli 2013 50 pemerintah, The Center for International Forestry Research CIFOR mewakili Inter-Governmental Organization atau organisasi antar pemerintah, serta The Nature Conservancy TNC mewakili civil society atau organisasi nonpemerintah atau masyarakat. 115

C. Tujuan Jepang dalam Mengatasi Penebangan Liar di Indonesia

Indonesia juga memiliki hutan yang bagus dan luas sehingga Indonesia disebut “paru-paru dunia”. Akan tetapi, hutan tersebut makin lama makin sempit dengan pasti. Masalah kerusakan hutan di Indonesia bukan hanya merupakan masalah di dalam negeri saja, namun juga sudah menjadi masalah internasional. Kerusakan hutan ini terjadi berdasarkan alasan yang sederhana, yaitu “daripada kayu luar negeri, lebih murah kayu Indonesia”. Di Jepang dari dulu ramai reboisasi pohon sejenis daun berjari sebagai kayu bahan bangunan. Akan tetapi, karena dikuasai kayu luar negeri yang lebih murah, seperti kayu dari Indonesia, maka hutan yang di Jepang sendiri kurang terawat. Karena pohon-pohon ditanami dalam jarak pendek dan pohon di antaranya tidak ditebang padahal seharusnya ditebang agar pohon yang sisa menjadi lebih subur, akibatnya pohon-pohon tersebut menjadi tinggi dengan kondisi langsing. 116 Pohon-pohon yang langsing dan tinggi tersebut sangat lemah jika turun hujan, saljunya banyak atau datang angin topan besar. Akhirnya mengakibatkan tanah longsor dan air bah yang terjadi di kota dan desa yang ada di lereng 115 http:www.dephut.go.idindex.php?q=idnode509. Diakses pada 29 April 2013 116 http:komunikasiij.web.fc2.comVisi-misi.htm. Diakses pada 4 Mei 2013 51 gunung. Masalah ini juga boleh dikatakan sebagai deforestasi yang disebabkan kayu luar negeri lebih murah daripada kayu Jepang. 117 Dapat dilihat bahwa Jepang masih berusaha memenuhi kebutuhan kayu dengan mengimpor dari negara-negara tropis terutama Indonesia. Jepang menjalin kerja sama yang erat dengan Indonesia karena ketergantungan Jepang atas hasil hutan Indonesia. Oleh karena itu, Jepang membantu kelestarian hutan tanaman industri HTI di Indonesia melalui beberapa bentuk bantuan yang dapat dilihat dari Tabel III.C.1 berikut ini: Tabel III.C.1. Daftar ProyekProgram Kerjasama Luar Negeri Kln di Lingkup Departemen Kehutanan Tahun 2008-2011 118 No DonorNama Proyek Jangka Waktu PelaksanaLokasi Anggaran Bln 1 Forest Fire Prevention Project by Initiative of People in Buffer Zone in Indonesia. Jepang JICA PHKA Riau, Jambi Dan Kalimantan Barat 1 Desember 2006-30 Nopember 2009 Yen 100.000.000 2 Program of Community Development of Fire Control in Peat Land Area. JepangJICA Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan –Ditjen PHKA Kab. Kubu raya dan kab. Bengkayang-Propinsi Kalbar serta Kab.Siak- Propinsi Riau Juli 2010-Juli 2015 Yen 530.000 3 The Project of Support on Forrest Resources Management Through Leveraging Satelite Image Information. JepangJICA 2008-2011 US 720.000 4 Strategy for Strengthening Biodiversity Conservation Through Appropiate national Park Management and Human Resources Development. JepangJICA 2009-2012 Rp 10.649.267.588 5 Facilitating the Implementation of National Forestry Strategic Plan Jepang-JICA Desember 2009-Nopember 2012 Rp 4.913.451.620 6 Project on Capacity Building for Restoration Ecosystem in Restoration Areas Jepang-JICA Maret 2010-maret 2015 - 117 http:komunikasiij.web.fc2.comVisi-misi.htm. Diakses pada 4 Mei 2013 118 Data tersebut telah diolah, berdasarkan Bambang. Buku Statistik Kehutanan Indonesia tahun 2008-2011. 2012, h. 268-272 52 7 Forest Preservation Programme Jepang-JICA 2010-2013 Yen 1.000.000.000 8 The Project for Mangrove Management Centre MMC Region I and II as the Regional Mangrove Conservation Cooperation. Jepang-jica 2010-2013 US 3.600.000 Sumber: Pusat Kerjasama Luar Negeri Di antara tujuan batuan Jepang atas hutan Indonesia adalah dengan memberikan sarana pengembangan perencanaan strategis danpengelolaan hutan, mengkoordinasikan dan membantu pengelolaanaktivitas, pengembangan kebijakan,perencanaan pengelolaanhutan dan mengembangkan dalam optimalisasi pengelolaan hutan maupun meningkatkankegiatan monitoring pelaksanaan proyek kerja sama luar negeri, serta pengembangan pembiayaan luar negeri. 119 Adapun kegiatan pokok Jepang dan Indonesia dalam menjalankan kerjasama: 1 Operations and Strategies. 2 Membantu kegiatan-kegiatan dalam penyusunanpengembangan kebijakan dan perencanaan. 3 Membantu kegiatan-kegiatan pengembangan inisiatif dilapangan dalam penerapan kebijakan-kebijakan baru dalam eradesentralisasi. 4 Kegiatan lain yang diperlukan oleh Departemen Kehutanan.

D. Kepentingan Jepang dalam Mengatasi Penebangan Liar di Indonesia

Pada tahun 2002, lebih dari 200 delegasi menghadiri simposium perhutanan Forest Certification Symposiums yang baru pertama kali diadakan di Jepang.Dalam forum yang bertujuan memaparkan manfaat sertifikasi hutan, baik 119 http:www.jica.go.jpenglishaboutmissionindex.html. Diakses pada 4 Juli 2013