Tujuan Jepang dalam Mengatasi Penebangan Liar di Indonesia

53 di dalam maupun di luar Jepang, disimpulkan bahwa kayu Jepang perlu membenahi diri untukmengurangiketergantungan pada impor. Data perdagangan kayu dunia menyatakan bahwa Jepang merupakan negara pengimpor kayu terbesar di duniayang mendatangkan 80 kayu dan produk kayu lainnya dari luar negeri. Sekitar 50 konsumsi kayu lapis dan pulp negara tersebut diimpor dari Asia Pasifik. Pertumbuhan impor kayu lapis Jepang melonjak 4.200 selama kurun waktu 10 tahun terakhir. Sementara itu, impor particle board meningkat sebanyak 1.900 . Total impor produk kayu tahunan bernilai sekitar 20 miliar dolar AS. Data Organisation for Economic Co-operation and Development OECD tahun 1992 menyatakan bahwa impor kayu Jepang dari Indonesia tahun 1990 tercatat 69,88 juta dolar AS. Sedangkan impor pulp dan limbah kertas dari Indonesia tercatat 6,27 juta dolar AS. 120 Sektor industri perkayuan di Jepang juga pada saat ini memiliki sekitar 140 asosiasi kehutanan dan perkayuan di tingkat nasional maupun daerah seperti Japan Federation of Wood Industry Associations JFWIA yang telah menetapkan masing-masing aturan secara spontan untuk memasok kayu dan produk kayu yang terverifikasi legalitas dan sebagainya, dan dengan sungguh-sungguh berupaya untuk mengatasi masalah penebangan liar. 121 Jepang tampak begitu tergantung pada impor kayu. Kendati hutan Jepang mencakup 68 dari kawasan teritorial negeri itu, namun industri domestik 120 http:www.library.ohiou.eduindopubs199609130017.html. Diakses pada 5 Juli 2013 121 http:www.goho-wood.jpworldguidelineid.htmlwrapper. Diakses pada 8 Mei 2013 54 tidak berkembang. Dengan menggalakkan sertifikasi hutan forest certification di Jepang sekarang ini, diharapkan akanmendorong industri kayu setempat dan mengurangi ketergantungan pada impor. Pada tahun 1981 dilaporkan, 12 perusahaan Jepang beroperasi di Indonesiadi areal seluas 1.362.000 ha. Pada tahun 1980-an, impor kayu jenis plywood untuk Jepang dari Indonesia mencapai sekitar 95 dari semua impor negeriitu. 122 Pada tahun 2012, PT Pleasure Life Create Indonesia, anak usaha dari J Cool Internasional siap membangun pabrik pengolahan kayu lapis dengan nilai investasi Rp100 miliar di Cianjur, Jawa Barat. Rencananya, pabrik tersebut akan mengolah kayu sengon dan jabon menjadi triplek.Alasan Pleasure Life membangun pabrik pengolahan di Cianjur adalah karena bahan bakunya diambil dari lokasi dekat pabrik. Manfaat lainnya membangun pabrik di Cianjur karena menghemat distribusi bahan baku.Bahan baku yang digunakan dalam industri kayu lapis ini dipasok dari perusahaan perkebunan di Cianjur, kata Katsuhito Segawa, Presiden Direktur PT. J Cool International Indonesia, Minggu 2422013. 123 Namun, untuk menjaga pasokan bahan baku, pabrik juga akan mendatangkan kayu sengon dan jabon dari Jawa Tengah. Perusahaan menargetkan bisa memproduksi 130 meter kubik kayu lapis per hari. Semuanya akan diekspor ke Jepang untuk memenuhi permintaan pasar di sana yang memang terbilang besar, jelas Segawa.Pabrik pertama perusahaan berdiri pada Juni 2012. Sementara itu, pabrik kedua direncanakan selesai dibangun pada Agustus 2013. 124 Negara Jepang punya kepentingan besar atas industri Hutan Tanaman Industri HTI Indonesia. Itu sebabnya, sejumlah ilmuwan Jepang meneliti pengelolaan HTI lestari dan berkelanjutan di lahan gambut. 125 122 http:www.library.ohiou.eduindopubs199609130017.html. diakses pada 5 Juli 2013 123 http:www.tribunnews.com20130224jepang-bangun-pabrik-pengolahan-kayu-di- cianjur. Diakses pada 8 Mei 2013 124 http:www.tribunnews.com20130224jepang-bangun-pabrik-pengolahan-kayu-di- cianjur. Diakses pada 8 Mei 2013 125 http:www.metrotvnews.commetronewsread201302016127638-Jepang- Berkepentingan-Besar-atas-Industri-HTI-Indonesia. Diakses pada 4 Juli 2013 55 Hal tersebut diungkapkan pakar gambut dari Institut Pertanian Bogor IPB Budi Indra Setiawan, Jumat 12. Budi yang juga Ketua Measurement, Reporting and Verification MRV Kementrian Kehutananmengatakan Indonesia punya potensi lahan gambut yang sangat besar. 126 Budi Indra Setiawan mengatakan penelitian itu memperlihatkan besarnya kepentingan Jepang terhadap perkembangan industri HTI dan kertas Indonesia. Negara Jepang sangat membutuhkan bahan baku berupa bubur kertas dari Indonesia untuk memenuhi tingginya permintaan kertas di sana, jelasnya. 127 Kebudayaan Jepang, lanjut Budi, tidak bisa lepas dari kertas seperti tradisi origami atau seni melipat kertas Negeri Sakura dan tingginya minat baca di negeri Matahari Terbit tersebut.Tiga ilmuwan Jepang sejak pertengahan 2012 hingga tiga tahun setelahnya akan meneliti pelepasan karbondioksida Co2 di lahan gambut yang dikelola untuk HTI. 128 Tiga ilmuwan tersebut adalah Toshihide Nagano, Guru Besar Teknik Lingkungan Universitas Utsunomiya, Jepang. Kemudian Kazutoshi Osawa, kolega Nagano di Fakultas Pertanian Universitas Utsunomiya. Serta Kazuhito Sakai, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Ryukyus, Jepang. 129 Penelitian ini dilakukan di lahan gambut HTI PT Riau Andalan Pulp and Paper RAPP di Estate Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.Budi berkeyakinan, 126 http:www.metrotvnews.commetronewsread201302016127638-Jepang- Berkepentingan-Besar-atas-Industri-HTI-Indonesia. Diakses pada 4 Juli 2013 127 http:www.metrotvnews.commetronewsread201302016127638-Jepang- Berkepentingan-Besar-atas-Industri-HTI-Indonesia. Diakses pada 4 Juli 2013 128 http:www.metrotvnews.commetronewsread201302016127638-Jepang- Berkepentingan-Besar-atas-Industri-HTI-Indonesia. Diakses pada 4 Juli 2013 129 http:www.metrotvnews.commetronewsread201302016127638-Jepang- Berkepentingan-Besar-atas-Industri-HTI-Indonesia. Diakses pada 4 Juli 2013