Kondisi Hutan di Indonesia

19 Pulau yang beribu kota Samarinda ini, memiliki beberapa suku bangsa, yaitu, Daya Tunjung, Kenyah, Medang, Benuaq, Bahau, Penihing, Punang, Basap, Kutai dan Banjar. 40 Lebih dari empat per lima wilayah daerah ini tertutup hutan tropis yang memiliki berbagai macam tumbuh-tumbuhan, seperti, meranti, ulin, keriung, damar, kayu kapur, lempung, agatis, rotan, bambu, dan pakis. 41 Hasil utama dari hutan tropis ini adalah kayu karena merupakan salah satu sumber sektor perekonomian dan memiliki nilai ekspor yang cukup tinggi. Guna mencegah makin luasnya penghabisan hutan, maka pemerintah makin giat menggalakkan pembangunan dengan wawasan lingkungan. 42 Hutan Kalimantan Timur pada tahun 2002 mencapai luas sekitar 19,54 juta hektar yang terbagi menjadi enam jenis hutan, yaitu, hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, hutan produksi yang dapat dikonversi, dan hutan pendidikan atau penelitian. Dari enam jenis hutan tersebut, yang terluas adalah hutan tetap dan hutan produksi terbatas masing-masing 4.597.809 ha dan 5.181.422 ha. Sedangkan daerah atau kota yang mempunyai kawasan hutan terluas adalah kabupaten Kutai Timur dengan luas area hutan mencapai 3,58 juta ha atau 18,32 persen dari luas hutan Kalimantan Timur. 43 Kawasan hutan adalah hutan tetap dimana pada wilayah tertentu yang ditunjuk dan ditetapkankeberadaannya oleh pemerintah. Untuk itu, wilayah Kalimantan Timur memiliki tiga fungsi, yaitu, sebagai kawasan hutan konservasi, 40 Redaksi Ensiklopedi Indonesia. Ensiklopedi Indonesia Seri Geografi “Indonesia”. 1990, h. 173 41 Redaksi Ensiklopedi Indonesia. 1990, h. 175 42 Redaksi Ensiklopedi Indonesia. 1990, h. 175 43 Redaksi Ensiklopedi Indonesia. 1990, h. 175 20 kawasan hutan lindung, dan kawasan hutan produksi. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 79Kpts-II2001 tanggal 15 Maret 2001 menunjuk kawasan hutan dan perairan di Provinsi Kalimantan Timur dengan rincian sebagai berikut: 44 Tabel II.A.1.1. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 79Kpts-II2001 45 No PenunjukanFungsi Hutan Luas 1 Hutan Kawasan Konservasi a.Cagar Alam b.Taman Nasional c.Hutan Wisata Alam 173.272 ha 1.930.076 ha 61.850 ha 2 Hutan Lindung 2.751.702 ha 3 Hutan Produksi Terbatas 4.612.965 ha 4 Hutan Produksi 5.121.688 ha JUMLAH 14.651.553 ha Sumber: Keputusan Menteri Kehutanan No. 79Kpts-II2001 tanggal 15 Maret 2001. Indonesia memiliki beberapa kategori kawasan hutan tetap yang terdiri atas, Kawasan Suaka Alam KSA, Kawasan Pelestarian Alam KPA, Hutan Lindung HL, Hutan Produksi Terbatas HPT, dan Hutan Produksi HP. Sedangkan Hutan Tetap yang dapat dikonversi HPK dan Area Penggunaan Lain APL, juga dimasukkan sebagai salah satu kategori untuk melihat sejauh mana perubahan kawasan hutan di Indonesia. 46 Dapat dilhat pada tabel dibawah ini: 44 Heru Soekarno. Statistik Kehutanan BP2HP Kaltim. 2009, h. 15 45 Data tersebut diolah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 79Kpts-II2001 tanggal 15 Maret 2001 46 Boen M Purnama. Informasi Umum Kehutanan. 2002, h. 19 21 Tabel II.A.1.2. Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Dalam dan Luar Kawasan Hutan Berdasarkan Penafsiran Citra Satelit Landsat 7 Etm+20092010. 47 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR KAWASAN HUTAN HPK Jumlah APL TOTAL HUTAN TETAP Jumlah KSA- KPA HL HPT HP Jumlah A. Hutan 1,761.2 2,606.6 4,374.0 2,925.3 11,667.0 - 11,667.0 1,824.7 13,491.8 69.2 - Hutan Primer 1,415.6 1,970.3 2,145.6 439.5 5,970.9 - 5,970.9 242.9 6,213.8 31.9 - Hutan Sekunder 307.2 625.8 2,224.0 2,136.3 5,293.2 - 5,293.2 1,442.0 6,735.2 34.5 - Hutan Tanaman 38.5 10.5 4.5 349.5 402.9 - 402.9 139.9 542.8 2.8 B. Non Hutan 403.5 145.2 238.9 2,196.4 2,984.0 - 2,984.0 3,030.4 6,014.4 30.8 C. Tidak ada data - - - - - - - - - - TOTAL 2,164.7 2,751.7 4,613.0 5,121.7 14,651.1 - 14,651.1 4,855.1 19,506.2 100.0 Sumber: • Hasil Penafsiran citra Landsat 7 ETM+ liputan tahun 20092010, Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Data Hasil Pencermatan per Desember 2011 • Data digital kawasan hutan dan perairan berdasarkan SK Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan, TGHK serta mutasi kawasan hutan per Desember 2010, Perubahan kawasan hutan di Indonesia khususnya Kaltim pada tahun 2011, telah ditetapkan bahwa KSA dan KPA memiliki luas 2,164.7 ha, HL memiliki luas 2,751.7 ha, selanjutnya HPT seluas 4,613.0 ha, HP memiliki luas 5,121.7 ha, terakhir adalah APL seluas 4,855.1 ha.Dapat disimpulkan bahwa Hutan Produksi memiliki kawasan yang lebih luas dibandingkan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. 47 Data tersebut telah diolah berdasarkan Buku Statistik Kehutanan Tahun 2011,Kementerian Kehutanan, Jakarta, Juli 2012 22 Luas kawasan hutan di Kaltim tidak terlepas dari deforestasiyang terjadi pada provinsi tersebut, hal ini salah satunya diakibatkan oleh penebangan liar dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel II.A.1.3. Angka Deforestasi di Dalam dan di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Periode 20092010 HaTh. 48 Sumber: • Data digital Hasil Penafsiran citra Landsat 7 ETM+ liputan tahun 20052006 dan 20092010, Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Data Hasil Pencermatan per Desember 2011 • Data digital kawasan hutan dan perairan berdasarkan SK Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan, TGHK serta mutasi kawasan hutan per Desember 2010, Sesuai dengan tabel diatasdeforestasi atau pengrusakan yang terjadi di Kaltim, pada KSA dan KPA seluas 20,794.9 m 2 , HL 2,841.8 m 2 , HPT8,520.6 m 2 , dan HP 27,735.6 m 2 . Dapat disimpulkan bahwa luas kawasan Hutan Produksi berkurang sangat tinggi dibandingkan dengan kawasan yang lainnya. 48 Data tersebut telah diolah berdasarkan Buku Statistik Kehutanan Tahun 2011, Kementerian Kehutanan, Jakarta, Juli 2012 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR KAWASAN HUTAN HPK Jumlah APL TOTAL HUTAN TETAP KSA- KPA HL HPT HP Jumlah A. Hutan Primer 54.4 255.0 248.0 101.8 759.2 - 759.2 24.6 783.8 B. Hutan Sekunder 640.5 2,586.8 8,248.6 24,875.2 36,351.1 - 36,351.1 5 6,420.8 92,771.9 C. Hutan Lainnya - - 24.0 2,758.6 2 ,782.6 - 2,782.6 597.6 3,380.2 TOTAL 20,794.9 2,841.8 8,520.6 27,735.6 39,893.0 - 39,893.0 57,042.9 96,935.9 23 TabelII.A.1.4. Luas Kawasan Hutan Kalimantan Timur 49 Kalimantan Timur Luas ha Deforestasi Persentase Tahun 2001 14,651,553 ha 453,000 ha 3.10 Tahun 2009-2010 14,651,100 ha 39,893 ha 0.27 Tahun 2011 14,611,207 ha - Pada tahun 2001, luas kawasan hutan tetap di Indonesia, khususnya Kalimantan Timur mencapai 14,651,553 ha, 50 dan mengalami penurunan luas kawasan pada tahun 2009 sampai 2010 menjadi 14,651,100 ha 51 akibat adanya penurunan luas kawasan hutan sebesar 453,000 ha atau dengan persentase sebesar 3,10 persen. Namun, melihat kondisi kawasan hutan pada tahun 2011 itu, maka telah terjadideforestasi atau kerusakan hutan yang mencapai 39,893 ha atau dengan persentase sebesar 0.27 persen. 52 Sehingga, dapat disimpulkan bahwa luas kawasan hutan Indonesia mengalami perubahan yang cukup banyak dan semakin berkurangnya kawasan hutan tetap Indonesia, dimana jumlah luas kawasan pada tahun 2011 adalah 14,611,207 ha. A.2 Kondisi Hutan di Kalimantan Barat Selanjutnya adalah propinsi di bagian barat Pulau Kalimantan, yaitu Kalimantan Barat yang memiliki luas daratan Indonesia sekitar 544.150,07 km 2 , serta memiliki delapan kabupaten, satu kotamadya, 128 kecamatan, dan 1.444 49 Data tersebut telah diolah dari beberapa sumber yaitu, SK Menteri Kehutanan No. 79Kpts- II2001 dan Bambang.Statistik Kehutanan Indonesia 2011. Jakarta. 2012, h. 17,24 50 Bambang Soepijanto. Statistik Kehutanan Indonesia Tahun 2011. 2012, h. 11 51 Bambang Soepijanto. 2012, h. 17 52 Bambang Soepijanto. 2012, h. 24 24 desa, terletak antara 108’30” Bujur Timur dan 114’10” Bujur Barat serta diantara 2’05” Lintang Utara dan 3’05” Lintang Selatan. 53 Wilayah Kalimantan Barat memiliki tiga fungsiyang sama dengan Kalimantan Timur, yaitu, sebagai kawasan hutan konservasi, kawasan hutan lindung, dan kawasan hutan produksi. 54 Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 259Kpts-II2000 pada 23 Agustus 2000 menunjuk kawasan hutan dan perairan di Provinsi Kalimantan Barat dengan rincian sebagai berikut: Tabel II.A.2.1. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 259Kpts-II2000 55 No PenunjukanFungsi Hutan Luas 1 Kawasan Suaka Alam dan KAwasan Pelestarian Alam darat dan perairan a.Cagar Alam b.Taman Nasional c.Taman Wisata Alam d.Suaka Alam Laut • Dataran • perairan 153.275 ha 1.252.895 ha 29.310 ha 22.215 ha 187.885 ha 2 Hutan Lindung 2.307.045 ha 3 Hutan Produksi Terbatas 2.445.985 ha 4 Hutan Produksi 2.265.800 ha 5 Hutan produksi yang dapat dikonversi 514.350 ha JUMLAH 9.178.760 ha Sumber: SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 259Kpts-112000. Tentang penunjukan kawasan hutan dan perairan di wilayah Provinsi Kalimantan Barat. 53 Sukaryadi. Potret Hutan Provinsi Kalimantan Barat. 2011, h. 1 54 http:humasplanologi.dephut.go.idsekditindex.php?option=com_contentview=articlei d=102Itemid=109lang=en. Diakses pada 4 Juli2013 55 Data tersebut diolah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 259Kpts-II2000 pada 23 Agustus 2000 25 Kalimantan Barat memiliki beberapa suku bangsa, yaitu, Melayu dan Daya Iban, Kendayan, Kayan, Embaloh, Taman, Kantuk, Bugau, Bukat, Punan. Wilayah Kalimantan Barat 65 persen terdiri dari hutan dan termasuk hutan tropis. Oleh sebab itu, kawasan hutannya kaya akan berbagai jenis kayu. Beberapa nama kayu hasil hutan tropis ini adalah ramin, meranti, jelutung, medang, dan kayu besi. 56 Indonesia memiliki beberapa kategori kawasan hutan tetap yang terdiri atas, Kawasan Suaka Alam KSA, Kawasan Pelestarian Alam KPA, Hutan Lindung HL, Hutan Produksi Terbatas HPT, dan Hutan Produksi HP. Sedangkan Hutan Tetap yang dapat dikonversi HPK dan Area Penggunaan Lain APLjuga dimasukkan sebagai salah satu kategori untuk melihat sejauh mana perubahan kawasan hutan di Indonesia. 57 Tabel II.A.2.2. Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Dalam dan Luar Kawasan Hutan Berdasarkan Penafsiran Citra Satelit Landsat 7 Etm+20092010. 58 PROVINSI KALIMANTAN BARAT KAWASAN HUTAN HPK Jumla h APL TOTAL HUTAN TETAP Jumlah KSA- KPA HL HPT HP Jumlah A. Hutan 1,253.2 1,793.9 1,831.3 765.9 5,644.3 279.2 5,923.6 780.0 6,703.6 46.0 - Hutan Primer 957.3 966.5 575.0 24.5 2,523.4 3.4 2,526.7 18.4 2,545.1 17.5 - Hutan Sekunder 295.9 827.4 1,256.3 732.9 3,112.4 275.9 3,388.3 758.0 4,146.3 28.5 - Hutan Tanaman - - - 8.5 8.5 - 8.5 3.6 12.2 0.1 56 Redaksi Ensiklopedi Indonesia. Ensiklopedi Indonesia seri Geografi”Indonesia”. 1990, h. 154 57 Boen M Purnama. Informasi Umum Kehutanan. 2002, h. 19 58 Data tersebut telah diolah berdasarkan Buku Statistik Kehutanan Tahun 2011, Kementerian Kehutanan, Jakarta, Juli 2012. 26 B. Non Hutan 315.3 513.2 614.7 1,499.9 2,943.1 235.1 3,178.2 4,690.8 7,868.9 54.0 C. Tidak ada data - - - - - - - - - - TOTAL 1,568.6 2,307.0 2,446.0 2,265.8 8,587.4 514.4 9,101.8 5,470.8 14,572.5 100.0 Sumber: • Hasil Penafsiran citra Landsat 7 ETM+ liputan tahun 20092010, Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya HutanData Hasil Pencermatan per Desember 2011 • Data digital kawasan hutan dan perairan berdasarkan SK Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan, TGHK serta mutasikawasan hutan per Desember 2010, Perubahan kawasan hutan di Indonesia khususnya Kalbar pada tahun 2011, telah ditetapkan bahwa KSA dan KPA memiliki luas 1,568.6 ha, HL memiliki luas 2,307.0 ha, selanjutnya HPT seluas 2,446.0 ha, HP memiliki luas 2,265.8 ha, terakhir adalah APL seluas 5,470.8 ha. Dapat disimpulkan bahwa Area Penggunaan lain memiliki kawasan yang lebih luas dibandingkan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. Luas kawasan hutan di Kalbar tidak terlepas dari deforestasi yang terjadi pada provinsi tersebut, hal ini salah satunya diakibatkan oleh penebangan liardapat dilihat pada tabel dibawah ini: 27 Tabel II.A.2.3. Angka Deforestasi di Dalam dan di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Periode 20092010 HaTh. 59 Sumber: • Data digital Hasil Penafsiran citra Landsat 7 ETM+ liputan tahun 20052006 dan 20092010, Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya HutanData Hasil Pencermatan per Desember 2011 • Data digital kawasan hutan dan perairan berdasarkan SK Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan, TGHK serta mutasi kawasan hutan per Desember 2010, Sesuai dengan tabel diatas bahwa deforestasi atau pengrusakan yang terjadi di Kaltim, pada KSA dan KPA seluas 17,781.4 m 2 , HL 4,984.8 m 2 , HPT 12,226.7 m 2 , dan HP 14,340.3 m 2 . Dapat disimpulkan bahwa luas KSA dan KPA berkurang sangat tinggi dibandingkan dengan kawasan yang lainnya. Tabel II.A.2.4. Luas Kawasan Hutan Kalimantan Barat 60 Kalimantan Barat Luas ha Deforestasi Persentase Tahun 2000 9,178,760 ha 591,360 ha 6.44 Tahun 2009-2010 8,587,400 ha 32,333 ha 0.38 Tahun 2011 85,550,67 ha - - 59 Data tersebut telah diolah berdasarkan Buku Statistik Kehutanan Tahun 2011, Kementerian Kehutanan, Jakarta, Juli 2012 60 Data tersebut telah diolah dari beberapa sumber yaitu, SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 259Kpts-112000 danBambang.Statistik Kehutanan Indonesia 2011. Jakarta. 2012, h. 16,23 PROVINSI KALIMANTAN BARAT KAWASAN HUTAN HPK Jumlah APL TOTAL HUTAN TETAP KSA- KPA HL HPT HP Jumlah A. Hutan Primer - - - - - - - - -

B. Hutan Sekunder 17781.4

4,984.8 12,226.7 14,340.3 32,333.3 5,714.0 38,047.3 56,500.8 94,548.1

C. Hutan Lainnya -

- - - - - - - - TOTAL 17 781.4 4,984.8 12,226.7 14,340.3 32,333.3 5,714.0 38,047.3 56,500.8 94,548.1 28 Pada tahun 2000, kawasan hutan di Kalimantan Barat mencapai 9,178,760 ha 61 sampai pada akhirnya menurun hingga menjadi 8,587,400 ha 62 pada tahun 2009 hingga 2010. Penurunan luas kawasan hutan inisebesar 591,360 ha atau dengan persentase sebesar 6.44 persen. Namun, pada tahun 2011, luas kawasan hutan di Kalimantan Barat tidak terlalu berkurang banyak dibanding tahun 2009. Yaitu, mencapai 85,550,670 ha. Berkurangnya luas kawasan hutan tetap diakibatkan karena adanya deforestasi atau kerusakan hutan sebesar 32,333 ha atau dengan persentase sebesar 0.38 persen. 63 A.3 KondisiHutan di Sumatera dan Papua Kawasan yang menjadi wilayah deforestasi selain Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat adalah kawasan hutan Sumatera dan Papua.sehingga dapat dilhat pada tabel berikut: Tabel II.A.3.1. Luas Kawasan Hutan Papua 64 Papua Luas ha Deforestasi Persentase Tahun 1999 42,224,840.ha 17,598,240ha 41.68 Tahun 2009-2010 24,626,600ha 20,993 ha 0.08 Tahun 2011 24,605,607ha - - Pada tahun 1999, kawasan hutan di Papua mencapai 42,224,840 ha 65 sampai pada akhirnya menurun hingga menjadi 24,626,600 ha 66 pada tahun 2009 hingga 2010.Penurunan luas kawasan hutan ini sebesar 17,598,240 ha atau dengan 61 Bambang Soepijanto. Statistik Kehutanan Indonesia Tahun 2011. 2012, h. 11 62 Bambang Soepijanto. 2012, h. 16 63 Bambang Soepijanto. 2012, h. 23 64 Datatersebut telah diolah dari beberapa sumber yaitu, SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.891Kpts-II1999 14 Oktober 1999 dan Bambang.Statistik Kehutanan Indonesia 2011 . Jakarta. 2012, h. 11, 19, 25 65 Bambang Soepijanto. Statistik Kehutanan Indonesia Tahun 2011. 2012, h. 11 66 Bambang Soepijanto. 2012, h. 19 29 persentase sebesar 41.68 persen. Namun, pada tahun 2011, luas kawasan hutan di Papua tidak terlalu berkurang banyak dibanding tahun 2009. Yaitu, mencapai 24,605,607 ha. Berkurangnya luas kawasan hutan tetap diakibatkan karena adanya deforestasi atau kerusakan hutan sebesar 20,993 ha atau dengan persentase sebesar 0.08 persen. 67 Tabel II.A.3.2. Luas Kawasan Hutan Sumatera 68 Sumatera Luas ha Deforestasi Persentase Tahun 2005 3,742,120 ha 53,120ha 1.42 Tahun 2009-2010 3,689,000ha 29,663 ha 0.8 Tahun 2011 3,659,337 ha - - Pada tahun 2005, kawasan hutan di Sumatera mencapai3,742,120 ha 69 sampai pada akhirnya menurun hingga menjadi3,689,000ha 70 pada tahun 2009 hingga 2010. Penurunanluas kawasan hutan inisebesar 53,120ha atau dengan persentase sebesar 1.42 persen. Namun, pada tahun 2011, luas kawasan hutan di Sumatera tidak terlalu berkurang banyak dibanding tahun 2009. Yaitu, mencapai 3,659,337 ha. Berkurangnya luas kawasan hutan tetap diakibatkan karena adanya deforestasi atau kerusakan hutan sebesar29,663 ha atau dengan persentase sebesar 0.8 persen. 71 Dapat disimpulkan bahwa penyumbang deforestasi paling kecil di Indonesia pada tahun 2011 adalah wilayah Papua sebesar 0.08 persen, jika dibandingkan 67 Bambang Soepijanto. 2012, h. 25 68 Data tersebut telah diolah dari beberapa sumber yaitu, SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 44Menhut-II2005 16 Februari 2005dan Bambang.Statistik Kehutanan Indonesia 2011 . Jakarta. 2012, h. 11, 14, 21. 69 Bambang Soepijanto. Statistik Kehutanan Indonesia Tahun 2011. 2012, h. 11 70 Bambang Soepijanto. 2012, h. 14 71 Bambang Soepijanto. 2012, h. 21 30 dengan wilayah Sumatera, Kaltim dan Kalbar. Oleh karena itu, Kalbar menjadi penyumbang deforestasi paling besar di Indonesia pada tahun 2011 sebesar 0.38 persen.

B. Penyebab Penebangan Liar di Indonesia

Masalah penebangan liar sudah menjadi berita umum yang merupakan tindakan tidak baik yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi akan tetapi penebangan liar ini sudah menjadi pekerjaan rutinitas dan kini bukan lagi merupakan masalah kehutanan saja. Melainkan menjadi persoalan multipihak yang dalam penyelesaiannya membutuhkan banyak pihak terkait. 72 Ada tiga jenis penebangan liar, pertama, yang dilakukan oleh orang atau kelompok orang, baik yang tinggal di sekitar hutan atau bahkan jauh berada dari hutan yang tidak mempunyai hak legal untuk menebang pohon. Kedua, dilakukan oleh perusahaan kehutanan yang melanggar ketentuan-ketentuan dalam izin yang dimilikinya. Ketiga, dilakukan oleh orang-orang tertentu yang mengatasnamakan rakyat. 73 Banyaknya kasus penebangan liar di Indonesia telah berdampak negatif terhadap beberapa faktor, seperti, faktor ekonomi, faktor geografis, dan faktor penegakan hukum. Adapun penjelasan yang akan dipaparkansebagai berikut: 72 http:www.wwf.or.id?18621Jon-Hendra-mantan-pembalak-liar-yang-menjadi-salah- seorang-anggota-TPU . Diakses pada 4 Juli 2013 73 http:green.kompasiana.compenghijauan20110423problematika-penanganan-illegal- logging-di-indonesia-357287.html . Diakses pada 4 Juli 2013