PENDAHULUAN ISU PENEBANGAN LIAR DI INDONESIA A.
17 langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi hampir semua kebutuhan
manusia.
33
Akan tetapi, pertumbuhan sektor kehutanan yang sangat pesat dan menggerakkan ekspor bagi perekonomian pada tahun 1980 dan 1990 telah
mengorbankan hutan. Karena, praktik kegiatan kehutanan yang tidak lestari. Untuk itu, Indonesia tercatat sebagai negara penyumbang emisi terbesar ketiga di
dunia yang berasal dari penebangan hutan yang berlebihan dan cenderung liar dengan laju deforestasiataukerusakan hutan mencapai dua juta ha per tahun.
34
Selama sepuluh tahun terakhir, kerusakan hutan di Indonesia mencapai dua juta hektar per tahun. Selain kebakaran hutan, penebangan liar adalah penyebab
terbesar kerusakan hutan. Bahkan, lebih dari itu, penebangan liar ini telah melibatkan banyak pihak dan dilakukan secara terorganisir serta sistematis.
Kejahatan ini bukan hanya terjadi di kawasan produksi, melainkan juga sudah sampai ke kawasan hutan lindung dan taman nasional.
35
Istilah penebangan liar illegal logging mulai umum digunakan di Indonesia sejak pertengahan tahun 1990-an yang diidentikan pada perusakan hutan.Log
berartikan batang kayu atau kayu gelondongan dan Logging artinya menebang kayu dan membawa ke tempat gergajian.
36
Penebangan liar ini memanfaatkan lahan hutan masyarakat setempat. Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan,
hutan adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan kekayaan yang
33
http:fwi.or.idwp-contentuploads201302PHKI_2000-2009_FWI_low-res.pdf. Diakses pada 4 Juli 2013
34
http:www.hariansumutpos.com20120942591hutan-ini-milik-siapaaxzz2Y81sSfoi. Diakses pada 4 Juli 2013
35
http:green.kompasiana.compenghijauan20110423problematika-penanganan-illegal- logging-di-indonesia-357287.html. Diakses pada 4 Juli 2013
36
Kbbi.web.id. Diakses pada 4 Juli 2013
18 dikuasai oleh negara dan bermanfaat bagi umat manusia serta dijaga
kelestariannya. Selain itu, sebagai salah satu penentu sistem penyanggah kehidupan manusia dan sumber kemakmuran rakyat, maka keberadaannya
harus dipertahankan secara optimal.
37
Kerusakan hutan di Indonesia terus menurun setiap tahunnya.Pada tahun
2003-2006 sebesar 1,15 juta hektar dan terus menurun menjadi 0,45 juta hektar pada tahun 2009-2011. Meskipun masih banyak yang perlu dilakukan oleh
pemerintah untuk menurunkan aktivitas pengerusakan hutan yang salah satunya dilakukan akibat penebangan liar.
38
Dapat disimpulkan bahwa kondisi hutan di Indonesia sudah memprihatinkan.Hal ini dapat dilihat dari adanya kerusakan hutan dengan cara
penebangan liar yang telah menjadi akar permasalahan pada rendahnya kesadaran masyarakat terhadap masalah lingkungan.
A.1 Kondisi Hutan di Kalimantan Timur
Propinsi di Pulau Kalimantan bagian timur atau disebut Kalimantan Timur dengan luas wilayah 245.237,8 km
2
atau seluas satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura, terletak antara 113’44” Bujur Timur dan 119’00” Bujur Barat serta
diantara 4’24” Lintang Utara dan 2’25” Lintang Selatan. Dengan adanya pemekaran wilayah, propinsi terluas kedua setelah Papua ini dibagi menjadi
sembilan kabupaten, empat kota, seratus sembilan kecamatan, dan 1.299 desa atau kelurahan.
39
37
Undang-Undang R.I No 41 Tahun 1999. Tentang Kehutanan dan Illegal Logging. Dikutip dalam Undang-Undang RI No.19 Tahun 2004. 2010, h. 3
38
http:reddkaltim.or.id201208kliping-berita-kemenhut-laju-deforestasi-indonesia- menurun.html. Diakses pada 29 April 2013
39
Bappeda Propinsi Kalimantan Timur