Teori S-O-R Stimulus-Organism-Respon Theory

sangat ketat. Salah satunya adalah bahwa jihad hanya dapat terlaksana setelah kepala pemerintahan memberikan perintah untuk jihad. Sayangnya, syarat ini selalu dilupakan oleh para pelaku teror yang menganggap aksi terornya sebagai salah satu bentuk jihad. Syarat kedua, pelaksanaan jihad baru bisa dilaksanakan setelah adanya peringatan terhadap pihak lawan httpwww.xa.yimg.comkqgroups186987701086519861nameTerorisme.

2.5 Teori S-O-R Stimulus-Organism-Respon Theory

Teori ini muncul sekitar tahun 1930-an, Model S-O-R muncul sebagai model klasik komunikasi yang mendapat pengaruh psikologi. Teori S-O-R merupakan singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi dan konasi. Model stimulus-respon S-R adalah model komunikasi paling dasar. Model dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut menggambarkan hubungan stimulus-respons. Gambar 2 Model S-R Stimulus Respons Stimulus Respon Theory atau S-R Theory menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi reaksi. Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangasang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Pola S-R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif, misalnya jika orang tersenyum akan dibalas tersenyum ini Universitas Sumatera Utara merupakan reaksi positif, namun jika tersenyum dibalas dengan berpaling ini merupakan reaksi negatif. Jika seorang komunikator menyampaikan stimulusnya kepada organisme atau komunikan dan didengarkan maka ini merupakan reaksi yang positif, namun jika stimulusnya yang disampaikan tidak didengarkan oleh organisme maka ini merupakan reaksi negatif. Menurut stimulus-respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengaharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur yang terdapat dalam model ini adalah: a. Pesan stimulus, S b. Komunikan organism, O c. Efek response, R Prof. Dr. Mar’at Effendy, 2003:255, “sikap manusia, perubahan, serta pengukurannya” mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kalley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu : a. Perhatian, yaitu suatu proses penyeleksian stimulus yang akan diproses dalam kaitan dengan pengalaman. b. Pengertian, yaitu kemampuan dalam memahami stimulus yang akan diterima c. Penerimaan, yaitu daya tarik yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianggap penting oleh khalayak. Universitas Sumatera Utara Gambar I. Model S-O-R Sumber : Effendy, 2003:56 Gambar diatas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus rangsangan yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi apabila stimulus itu diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus itu efektif. Apabila stimulus telah mendapatkan perhatian dari organisme diterima maka ia mengerti stimulus ini, dan dilanjutkan kepada proses berikutnya. Setelah itu organisme atau komunikan mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesedian untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya bersikap. Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila stimulus rangsangan yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme. Dalam meyakinkan organisme ini, faktor reinforcement memegang peranan penting. Stimulus : Film My name is Khan Organisme : Perhatian Pengertian Penerimaan Persepsi Universitas Sumatera Utara 2.6 Persepsi 2.6.1 Definisi Persepsi