sebanyak 7 orang responden 10,4 memiliki tingkat penghasilan Rp.3.000.000,-
Dapat dijelaskan bahwa sistem penggajian PNS di seluruh Indonesia mengacu kepada kemampuan APBN dan didukung oleh besaran alokasi APBD
untuk belanja pegawai di masing-masing daerah. Untuk pegawai dengan Golongan II dan Golongan III sebenarnya memiliki nominal yang tidak jauh
berbeda, selisihnya hanya sekitar Rp 200.000,- sd Rp 300.000,-, sehingga tingkat pendapatan responden pada interval Rp 1.000.000,0 sd Rp 2.000.000,- menjadi
hasil yang tertinggi yakni 46,2 karena sebagaian besar responden berada pada Golongan II dan III.
Namun, kita juga menemukan ada sekitar 44,7 responden yang memiliki penghasilan di atas Rp 2.000.000,-, ini muncul untuk pegawai-pegawai
yang sudah menempati Golongan III dan IV dan sudah memiliki masa kerja yang mumpuni. Penghitungan tingkat pendapatan pada penelitian ini adalah
berdasarkan gaji pokok saja, belum termasuk tunjangan isteri, anak, dan jabatan.
IV.3.2 Tipe Kepemimpinan Tabel 9
Tipe Kepemimpinan Eksekutif No
Tipe Kepemimpinan Eksekutif F
1 Tidak setuju
2 Kurang setuju
6 9.0
3 Setuju
54 80.6
4 Sangat setuju
7 10.4
Total 67
100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P7FC.9
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai tipe kepemimpinan eksekutif, hasilnya yaitu ada 6 orang responden 9 yang kurang setuju dengan tipe
kepemimpinan eksekutif, sebanyak 54 orang responden 80,6 setuju dengan tipe kepemimpinan eksekutif, sebanyak 7 orang responden 10,4 sangat setuju
dengan tipe kepemimpinan eksekutif dan tidak ada responden yang tidak setuju dengan tipe kepemimpinan eksekutif.
Berdasarkan data di atas, ditemukan angka yang signifikan pada jawaban setuju. Lebih dari 90 responden menyukai tipe kepemimpinan eksekutif,
dimana pada tipe kepemimpinan ini pemimpin adalah seorang motivator yang baik dan menginginkan adanya kerjasama tim dalam tiap pekerjaan. Bahkan tidak
ada 1 orang responden pun 0 yang tidak menyukai pemimpin yang banyak memberikan perhatian pada tugas-tugas pekerjaan dan hubungan kerja ini.
Tabel 10 Tipe Kepemimpinan Developer
No Tipe Kepemimpinan Developer
F
1 Tidak setuju
17 25.4
2 Kurang setuju
33 49.3
3 Setuju
16 23.9
4 Sangat setuju
1 1.5
Total 67
100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P8FC.10
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui mengenai tipe kepemimpinan developer, yaitu sebanyak 17 orang responden 25,4 menyatakan tidak setuju,
sebanyak 33 orang responden 49,3 menyatakan kurang setuju, sebanyak 16
Universitas Sumatera Utara
orang responden 23,9 menyatakan setuju dan 1 orang responden 1,5 menyatakan sangat setuju dengan tipe kepemimpinan developer.
Dari data yang tersaji pada tabel 9, jumlah responden yang tidak setuju dan kurang setuju terlihat begitu besar, yakni 50 orang responden 74,7 . Sebagian
besar responden pada penelitian ini lebih mengutamakan hasil daripada proses, mereka lebih menginginkan sosok pemimpin yang memberi perhatian pada tugas-
tugas pekerjaan mereka. Namun, ada juga 17 orang atau lebih dari 25 responden yang setuju dan bahkan sangat setuju dengan tipe kepemimpinan
pecinta pengembangan developer, karena pemimpin seperti ini mempunyai dan mau memberi kepercayaan kepada orang-orang yang bekerja dalam organisasinya.
Tabel 11 Tipe Kepemimpinan Benevolent Autocrat
No Tipe Kepemimpinan Benevolent Autocrat
F
1 Tidak setuju
11 16.4
2 Kurang setuju
41 61.2
3 Setuju
12 17.9
4 Sangat setuju
3 4.5
Total 67
100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P9FC.11
Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai tipe kepemimpinan benevolent autocrat, yaitu sebanyak 11 orang responden 16,4 menyatakan tidak setuju,
sebanyak 41 orang responden 61,2 kurang setuju, sebanyak 12 orang responden 17,9 setuju dan sebanyak 3 orang responden 4,5 sangat setuju
dengan tipe kepemimpinan benevolent autocrat atau otokrasi yang baik hati.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini kurang setuju dengan tipe kepemimpinan benevolent autocrat.
Mereka tidak setuju dengan pemimpin yang memberikan perhatian yang maksimum terhadap tugas dan memberikan perhatian yang minimum terhadap
hubungan kerja. Walaupun tidak mengecilkan arti atas perhatian yang maksimal terhadap tugas, namun mereka juga menginginkan pemimpin memperhatikan
hubungan kerja yang sama besarnya dengan tugas tadi.
Tabel 12 Tipe Kepimpinan Birokrat
No Tipe Kepemimpinan Birokrat
F
1 Tidak setuju
28 41.8
2 Kurang setuju
28 41.8
3 Setuju
9 13.4
4 Sangat setuju
2 3.0
Total 67
100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P10FC.12
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui mengenai tipe kepemimpinan birokrat, bahwa sebanyak 28 orang responden 41,8 menyatakan tidak setuju,
sebanyak 28 orang responden kurang setuju 41,8, sebanyak 9 orang responden 13,4 setuju dan sebanyak 2 orang responden 3 sangat setuju dengan tipe
kepemimpinan birokrat. Dari data yang disajikan pada tabel 11, ditemukan angka yang mencolok
yakni ada 56 orang responden 83,6 yang menyatakan tidak setuju dan kurang setuju terhadap tipe kepemimpinan birokrat. Mereka keberatan menerima
pemimpin yang terlalu rules oriented atau terlalu mengacu pada aturan-aturan
Universitas Sumatera Utara
yang kaku dan ingin berusaha melakukan kontrol situasi secara teliti. Dalam beberapa situasi yang mendesak, penerapan aturan-aturan baku ini tentunya
membuat masyarakat selaku pihak yang harus dilayani merasa dipersulit. Responden juga sebagian besar tidak menyukai beberapa aturan terkait dengan
kepegawaian yang mereka anggap terlalu birokratis. Akan tetapi, sebanyak 11 orang responden 16,4 setuju dan sangat
setuju dengan tipe kepemimpinan ini. Mereka tetap ingin menjalankan aturan- aturan lima tertib, seperti tertib administrasi, tertib personil, tertib hukum, tertib
anggaran, dan tertib peralatan dan inventaris.
Tabel 13 Tipe Kepemimpinan Kompromi
No Tipe Kepemimpinan Kompromi
F
1 Tidak setuju
4 6.0
2 Kurang setuju
6 9.0
3 Setuju
51 76.1
4 Sangat setuju
6 9.0
Total 67
100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P11FC.13
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui mengenai tipe kepemimpin kompromi, yaitu sebanyak 4 orang responden 6 tidak setuju, sebanyak 6 orang
responden kurang setuju 9, sebanyak 51 orang responden 76,1 setuju dan sebanyak 6 orang responden 9 sangat setuju dengan tipe kepemimpinan
kompromi. Dari data yang tersaji pada tabel 13, hanya sekitar 10 orang responden
15 yang tidak setuju dan kurang setuju dengan tipe kepemimpinan kompromi,
Universitas Sumatera Utara
mereka menganggap bahwa pemimpin harus bisa menerapkan aturan-aturan kerja yang jelas dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, setiap pekerjaan harus mengikuti
Standar Operation Procedure SOP yang ada. Namun, angka yang sangat signifikan yakni 85 responden menyatakan setuju dan sangat setuju dengan tipe
kepemimpinan kompromi ini, mereka lebih menginginkan seorang pemimpin yang mau berdiskusi dan mendengar pendapatmasukan dari stafnya. Bagi
mereka, dalam situasi yang mendesak kita tidak boleh terlalu kaku pada SOP. Contohnya ; pada proses pencairan dana, pencairan dana memang mempunyai
tahap-tahap pelaksanaan pencairan, akan tetapi untuk pencairan dana yang bersifat mendesak seperti untuk bantuan terhadap korban bencana alam penerapan
proses pencairan hendaknya dapat dipercepat atas dasar kemanusiaan.
Tabel 14 Tipe Kepemimpinan Missionari
No Tipe Kepemimpinan Kompromi
F
1 Tidak setuju
29 43.3
2 Kurang setuju
23 34.3
3 Setuju
13 19.4
4 Sangat setuju
2 3.0
Total 67
100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P12FC.14
Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai tipe kepemimpin missionari, bahwa sebanyak 29 orang responden 43,3 menyatakan tidak setuju, sebanyak
23 orang responden menyatakan kurang setuju 34,3, sebanyak 13 orang responden 19,4 menyatakan setuju dan sebanyak 2 orang responden 3
menyatakan sangat setuju dengan tipe kepemimpinan missionari.
Universitas Sumatera Utara
Dari data yang tersaji pada tabel 13, dapat dilihat bahwa 52 orang responden atau lebih dari 70 menyatakan tidak setuju dan kurang setuju dengan
tipe kepemimpinan missionari, mereka tidak menyukai kepemimpinan yang hanya memperhatikan orang-orang dan hubungan kerja tetapi tidak perduli dengan
pekerjaan staf-stafnya. Mereka ingin apa yang mereka kerjakan dihargai. Sementara, dengan tipe kepemimpinan missionari maka bekerja atau tidak
bekerjanya seorang pegawai itu sama saja. Namun, dari hasil kuesioner yang disebarkan, sebanyak 15 orang responden 22,4 menyatakan setuju dan sangat
setuju dengan tipe kepemimpinan yang menilai keharmonisan hubungan kerja sebagai tujuan yang harus dicapai ini.
Tabel 15 Tipe Kepemimpinan Otokrat
No Tipe Kepemimpinan Otokrat
F
1 Tidak setuju
28 41.8
2 Kurang setuju
31 46.3
3 Setuju
7 10.4
4 Sangat setuju
1 1.5
Total 67
100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P13FC.15
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui mengenai tipe kepemimpin otokrat, hasilnya sebanyak 28 orang responden 41,8 menyatakan tidak setuju,
sebanyak 31 orang responden menyatakan kurang setuju 46,3, sebanyak 7 orang responden 10,4 menyatakan setuju dan sebanyak 1 orang responden
1,5 menyatakan sangat setuju dengan tipe kepemimpinan otokrat. Dari tabel 15 kita dapat melihat bahwa sebanyak 59 orang atau lebih dari
80 rexponden menyatakan kurang setuju dan tidak setuju dengan tipe
Universitas Sumatera Utara
kepemimpinan otokrat. Mereka tidak menyukai tipe pemimpin yang tidak mempercayai bawahannya, pemimpin seperti ini tidak menyenangkan karena
hanya tertarik pada pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Akan tetapi ada 8 orang responden 11,9 yang setuju dan sangat setuju dengan tipe
kepemimpinan otokrat ini. Bagi mereka pekerjaan yang ada memang harus sesegera mungkin dikerjakan sehingga mereka bisa mengerjakan pekerjaan
lainnya.
Tabel 16 Tipe Kepemimpinan Deserter
No Tipe Kepemimpinan Deserter
F
1 Tidak setuju
62 92.5
2 Kurang setuju
5 7.5
3 Setuju
4 Sangat setuju
Total 67
100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P14FC.16
Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai tipe kepemimpin deserter, yaitu sebanyak 62 orang responden 92,5 menyatakan tidak setuju, sebanyak 5
orang responden kurang setuju 7,5 , dan tidak ada responden 0 yang setuju dan sangat setuju dengan tipe kepemimpinan deserter.
Tipe kepemimpinan deserter adalah satu dari empat tipe kepemimpinan yang tidak efektif. Sehingga seluruh responden 100 menyatakan tidak setuju
atau kurang setuju dengan pemimpin yang lari dari tugas. Organisasi tentunya tidak akan berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya jika dipimpin oleh orang
yang tidak bertanggung jawab, tidak mau tahu, dan menyerahkan semuanya kepada staf.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 17 Setiap Tipe Kepemimpinan mempengaruhi kepuasan kerja
No Setiap Tipe Kepemimpinan
mempengaruhi kepuasan kerja F
1 Tidak dapat
1 1.5
2 Kurang dapat
10 14.9
3 Dapat
49 73.1
4 Sangat dapat
8 11.9
Total 67
100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P15FC.17
Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai setiap tipe kepemimpinan mempengaruhi kepuasan kerja. Sebanyak 1 orang responden 1,5 menyatakan
tidak dapat, sebanyak 10 orang responden 14,9 menyatakan kurang dapat, sebanyak 49 orang responden 73,1 menyatakan dapat dan sebanyak 8 orang
responden 11,9 menyatakan sangat dapat. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan bahwa tipe
kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Hal ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 73,1 atau sebanyak 49 orang responden yang menyatakan
bahwa setiap tipe kepemimpinan dapat dan sangat dapat mempengaruhi kepuasan kerja.. Tipe kepemimpinan memang sangat memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan kerja seseorang di lingkungan kerjanya. Jika tipe kepemimpinan dirasa tidak cocok, sudah pasti kenyamanan kerja akan sulit
tercapai sehingga mempengaruhi kepuasan kerja, dan sebaliknya jika tipe kepemimpinan dirasa cocok, maka akan dapat menimbulkan kepuasan kerja pada
diri seseorang.
Universitas Sumatera Utara
IV.3.3 Kepuasan Kerja