Tipe Kepemimpinan Tabel 9 Analisa Tabel Tunggal .1 Karakteristik Responden

sebanyak 7 orang responden 10,4 memiliki tingkat penghasilan Rp.3.000.000,- Dapat dijelaskan bahwa sistem penggajian PNS di seluruh Indonesia mengacu kepada kemampuan APBN dan didukung oleh besaran alokasi APBD untuk belanja pegawai di masing-masing daerah. Untuk pegawai dengan Golongan II dan Golongan III sebenarnya memiliki nominal yang tidak jauh berbeda, selisihnya hanya sekitar Rp 200.000,- sd Rp 300.000,-, sehingga tingkat pendapatan responden pada interval Rp 1.000.000,0 sd Rp 2.000.000,- menjadi hasil yang tertinggi yakni 46,2 karena sebagaian besar responden berada pada Golongan II dan III. Namun, kita juga menemukan ada sekitar 44,7 responden yang memiliki penghasilan di atas Rp 2.000.000,-, ini muncul untuk pegawai-pegawai yang sudah menempati Golongan III dan IV dan sudah memiliki masa kerja yang mumpuni. Penghitungan tingkat pendapatan pada penelitian ini adalah berdasarkan gaji pokok saja, belum termasuk tunjangan isteri, anak, dan jabatan.

IV.3.2 Tipe Kepemimpinan Tabel 9

Tipe Kepemimpinan Eksekutif No Tipe Kepemimpinan Eksekutif F 1 Tidak setuju 2 Kurang setuju 6 9.0 3 Setuju 54 80.6 4 Sangat setuju 7 10.4 Total 67 100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P7FC.9 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai tipe kepemimpinan eksekutif, hasilnya yaitu ada 6 orang responden 9 yang kurang setuju dengan tipe kepemimpinan eksekutif, sebanyak 54 orang responden 80,6 setuju dengan tipe kepemimpinan eksekutif, sebanyak 7 orang responden 10,4 sangat setuju dengan tipe kepemimpinan eksekutif dan tidak ada responden yang tidak setuju dengan tipe kepemimpinan eksekutif. Berdasarkan data di atas, ditemukan angka yang signifikan pada jawaban setuju. Lebih dari 90 responden menyukai tipe kepemimpinan eksekutif, dimana pada tipe kepemimpinan ini pemimpin adalah seorang motivator yang baik dan menginginkan adanya kerjasama tim dalam tiap pekerjaan. Bahkan tidak ada 1 orang responden pun 0 yang tidak menyukai pemimpin yang banyak memberikan perhatian pada tugas-tugas pekerjaan dan hubungan kerja ini. Tabel 10 Tipe Kepemimpinan Developer No Tipe Kepemimpinan Developer F 1 Tidak setuju 17 25.4 2 Kurang setuju 33 49.3 3 Setuju 16 23.9 4 Sangat setuju 1 1.5 Total 67 100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P8FC.10 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui mengenai tipe kepemimpinan developer, yaitu sebanyak 17 orang responden 25,4 menyatakan tidak setuju, sebanyak 33 orang responden 49,3 menyatakan kurang setuju, sebanyak 16 Universitas Sumatera Utara orang responden 23,9 menyatakan setuju dan 1 orang responden 1,5 menyatakan sangat setuju dengan tipe kepemimpinan developer. Dari data yang tersaji pada tabel 9, jumlah responden yang tidak setuju dan kurang setuju terlihat begitu besar, yakni 50 orang responden 74,7 . Sebagian besar responden pada penelitian ini lebih mengutamakan hasil daripada proses, mereka lebih menginginkan sosok pemimpin yang memberi perhatian pada tugas- tugas pekerjaan mereka. Namun, ada juga 17 orang atau lebih dari 25 responden yang setuju dan bahkan sangat setuju dengan tipe kepemimpinan pecinta pengembangan developer, karena pemimpin seperti ini mempunyai dan mau memberi kepercayaan kepada orang-orang yang bekerja dalam organisasinya. Tabel 11 Tipe Kepemimpinan Benevolent Autocrat No Tipe Kepemimpinan Benevolent Autocrat F 1 Tidak setuju 11 16.4 2 Kurang setuju 41 61.2 3 Setuju 12 17.9 4 Sangat setuju 3 4.5 Total 67 100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P9FC.11 Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai tipe kepemimpinan benevolent autocrat, yaitu sebanyak 11 orang responden 16,4 menyatakan tidak setuju, sebanyak 41 orang responden 61,2 kurang setuju, sebanyak 12 orang responden 17,9 setuju dan sebanyak 3 orang responden 4,5 sangat setuju dengan tipe kepemimpinan benevolent autocrat atau otokrasi yang baik hati. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini kurang setuju dengan tipe kepemimpinan benevolent autocrat. Mereka tidak setuju dengan pemimpin yang memberikan perhatian yang maksimum terhadap tugas dan memberikan perhatian yang minimum terhadap hubungan kerja. Walaupun tidak mengecilkan arti atas perhatian yang maksimal terhadap tugas, namun mereka juga menginginkan pemimpin memperhatikan hubungan kerja yang sama besarnya dengan tugas tadi. Tabel 12 Tipe Kepimpinan Birokrat No Tipe Kepemimpinan Birokrat F 1 Tidak setuju 28 41.8 2 Kurang setuju 28 41.8 3 Setuju 9 13.4 4 Sangat setuju 2 3.0 Total 67 100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P10FC.12 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui mengenai tipe kepemimpinan birokrat, bahwa sebanyak 28 orang responden 41,8 menyatakan tidak setuju, sebanyak 28 orang responden kurang setuju 41,8, sebanyak 9 orang responden 13,4 setuju dan sebanyak 2 orang responden 3 sangat setuju dengan tipe kepemimpinan birokrat. Dari data yang disajikan pada tabel 11, ditemukan angka yang mencolok yakni ada 56 orang responden 83,6 yang menyatakan tidak setuju dan kurang setuju terhadap tipe kepemimpinan birokrat. Mereka keberatan menerima pemimpin yang terlalu rules oriented atau terlalu mengacu pada aturan-aturan Universitas Sumatera Utara yang kaku dan ingin berusaha melakukan kontrol situasi secara teliti. Dalam beberapa situasi yang mendesak, penerapan aturan-aturan baku ini tentunya membuat masyarakat selaku pihak yang harus dilayani merasa dipersulit. Responden juga sebagian besar tidak menyukai beberapa aturan terkait dengan kepegawaian yang mereka anggap terlalu birokratis. Akan tetapi, sebanyak 11 orang responden 16,4 setuju dan sangat setuju dengan tipe kepemimpinan ini. Mereka tetap ingin menjalankan aturan- aturan lima tertib, seperti tertib administrasi, tertib personil, tertib hukum, tertib anggaran, dan tertib peralatan dan inventaris. Tabel 13 Tipe Kepemimpinan Kompromi No Tipe Kepemimpinan Kompromi F 1 Tidak setuju 4 6.0 2 Kurang setuju 6 9.0 3 Setuju 51 76.1 4 Sangat setuju 6 9.0 Total 67 100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P11FC.13 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui mengenai tipe kepemimpin kompromi, yaitu sebanyak 4 orang responden 6 tidak setuju, sebanyak 6 orang responden kurang setuju 9, sebanyak 51 orang responden 76,1 setuju dan sebanyak 6 orang responden 9 sangat setuju dengan tipe kepemimpinan kompromi. Dari data yang tersaji pada tabel 13, hanya sekitar 10 orang responden 15 yang tidak setuju dan kurang setuju dengan tipe kepemimpinan kompromi, Universitas Sumatera Utara mereka menganggap bahwa pemimpin harus bisa menerapkan aturan-aturan kerja yang jelas dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, setiap pekerjaan harus mengikuti Standar Operation Procedure SOP yang ada. Namun, angka yang sangat signifikan yakni 85 responden menyatakan setuju dan sangat setuju dengan tipe kepemimpinan kompromi ini, mereka lebih menginginkan seorang pemimpin yang mau berdiskusi dan mendengar pendapatmasukan dari stafnya. Bagi mereka, dalam situasi yang mendesak kita tidak boleh terlalu kaku pada SOP. Contohnya ; pada proses pencairan dana, pencairan dana memang mempunyai tahap-tahap pelaksanaan pencairan, akan tetapi untuk pencairan dana yang bersifat mendesak seperti untuk bantuan terhadap korban bencana alam penerapan proses pencairan hendaknya dapat dipercepat atas dasar kemanusiaan. Tabel 14 Tipe Kepemimpinan Missionari No Tipe Kepemimpinan Kompromi F 1 Tidak setuju 29 43.3 2 Kurang setuju 23 34.3 3 Setuju 13 19.4 4 Sangat setuju 2 3.0 Total 67 100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P12FC.14 Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai tipe kepemimpin missionari, bahwa sebanyak 29 orang responden 43,3 menyatakan tidak setuju, sebanyak 23 orang responden menyatakan kurang setuju 34,3, sebanyak 13 orang responden 19,4 menyatakan setuju dan sebanyak 2 orang responden 3 menyatakan sangat setuju dengan tipe kepemimpinan missionari. Universitas Sumatera Utara Dari data yang tersaji pada tabel 13, dapat dilihat bahwa 52 orang responden atau lebih dari 70 menyatakan tidak setuju dan kurang setuju dengan tipe kepemimpinan missionari, mereka tidak menyukai kepemimpinan yang hanya memperhatikan orang-orang dan hubungan kerja tetapi tidak perduli dengan pekerjaan staf-stafnya. Mereka ingin apa yang mereka kerjakan dihargai. Sementara, dengan tipe kepemimpinan missionari maka bekerja atau tidak bekerjanya seorang pegawai itu sama saja. Namun, dari hasil kuesioner yang disebarkan, sebanyak 15 orang responden 22,4 menyatakan setuju dan sangat setuju dengan tipe kepemimpinan yang menilai keharmonisan hubungan kerja sebagai tujuan yang harus dicapai ini. Tabel 15 Tipe Kepemimpinan Otokrat No Tipe Kepemimpinan Otokrat F 1 Tidak setuju 28 41.8 2 Kurang setuju 31 46.3 3 Setuju 7 10.4 4 Sangat setuju 1 1.5 Total 67 100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P13FC.15 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui mengenai tipe kepemimpin otokrat, hasilnya sebanyak 28 orang responden 41,8 menyatakan tidak setuju, sebanyak 31 orang responden menyatakan kurang setuju 46,3, sebanyak 7 orang responden 10,4 menyatakan setuju dan sebanyak 1 orang responden 1,5 menyatakan sangat setuju dengan tipe kepemimpinan otokrat. Dari tabel 15 kita dapat melihat bahwa sebanyak 59 orang atau lebih dari 80 rexponden menyatakan kurang setuju dan tidak setuju dengan tipe Universitas Sumatera Utara kepemimpinan otokrat. Mereka tidak menyukai tipe pemimpin yang tidak mempercayai bawahannya, pemimpin seperti ini tidak menyenangkan karena hanya tertarik pada pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Akan tetapi ada 8 orang responden 11,9 yang setuju dan sangat setuju dengan tipe kepemimpinan otokrat ini. Bagi mereka pekerjaan yang ada memang harus sesegera mungkin dikerjakan sehingga mereka bisa mengerjakan pekerjaan lainnya. Tabel 16 Tipe Kepemimpinan Deserter No Tipe Kepemimpinan Deserter F 1 Tidak setuju 62 92.5 2 Kurang setuju 5 7.5 3 Setuju 4 Sangat setuju Total 67 100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P14FC.16 Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai tipe kepemimpin deserter, yaitu sebanyak 62 orang responden 92,5 menyatakan tidak setuju, sebanyak 5 orang responden kurang setuju 7,5 , dan tidak ada responden 0 yang setuju dan sangat setuju dengan tipe kepemimpinan deserter. Tipe kepemimpinan deserter adalah satu dari empat tipe kepemimpinan yang tidak efektif. Sehingga seluruh responden 100 menyatakan tidak setuju atau kurang setuju dengan pemimpin yang lari dari tugas. Organisasi tentunya tidak akan berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya jika dipimpin oleh orang yang tidak bertanggung jawab, tidak mau tahu, dan menyerahkan semuanya kepada staf. Universitas Sumatera Utara Tabel 17 Setiap Tipe Kepemimpinan mempengaruhi kepuasan kerja No Setiap Tipe Kepemimpinan mempengaruhi kepuasan kerja F 1 Tidak dapat 1 1.5 2 Kurang dapat 10 14.9 3 Dapat 49 73.1 4 Sangat dapat 8 11.9 Total 67 100.0 Sumber : Kuesioner Penelitian P15FC.17 Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai setiap tipe kepemimpinan mempengaruhi kepuasan kerja. Sebanyak 1 orang responden 1,5 menyatakan tidak dapat, sebanyak 10 orang responden 14,9 menyatakan kurang dapat, sebanyak 49 orang responden 73,1 menyatakan dapat dan sebanyak 8 orang responden 11,9 menyatakan sangat dapat. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan bahwa tipe kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Hal ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 73,1 atau sebanyak 49 orang responden yang menyatakan bahwa setiap tipe kepemimpinan dapat dan sangat dapat mempengaruhi kepuasan kerja.. Tipe kepemimpinan memang sangat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja seseorang di lingkungan kerjanya. Jika tipe kepemimpinan dirasa tidak cocok, sudah pasti kenyamanan kerja akan sulit tercapai sehingga mempengaruhi kepuasan kerja, dan sebaliknya jika tipe kepemimpinan dirasa cocok, maka akan dapat menimbulkan kepuasan kerja pada diri seseorang. Universitas Sumatera Utara

IV.3.3 Kepuasan Kerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan yang Efektif dan Beretika Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Karo

2 40 126

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja pada pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan

10 79 111

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Korelasional tentang pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.)

2 18 92

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri).

0 4 17

Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo.

1 6 181

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Korelasional tentang pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.)

0 0 13

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Korelasional tentang pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.)

0 0 2

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Korelasional tentang pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.)

0 0 6

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Korelasional tentang pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.)

0 0 30

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Korelasional tentang pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.)

0 0 2