dalam buku Understanding Human Communication 2000:135 mencoba menguraikan masing-masing fungsi dari kedua arus komunikasi dalam organisasi.
Pertama adalah downward communication. Komunikasi ini berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan
kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: a.
Pemberian atau penyampaian instruksi kerja job instruction b.
Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan job rationale
c. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku
procedures and practices d.
Pemberian motivasi kepada karawan untuk bekerja lebih baik. Sedangkan upward communication terjadi ketika bawahan subordinate
mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:
a. Penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah
dilaksanakan b.
Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
c. Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
d. Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun
pekerjaannya. Arus komunikasi berikutnya adalah horizontal communication. Tindak
komunikasi ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah:
a. Memperbaiki koordinasi tugas
b. Upaya pemecahan masalah
c. Saling berbagi informasi
d. Upaya memecahkan konflik
e. Membina hubungan melalui kegiatan bersama
II.3. Teori Kepemimpinan
II.3.1 Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat dibutuhkan manusia. Ada beberapa tanggapan mengenai pemimpin, pemimpin adalah seorang yang mempunyai kekuasaan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain. Kepemimpinan kadangkala diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan keputusan. Ada juga yang mengartikan suatu
inisiatif untuk bertindak yang menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan dari suatu persoalan bersama. Lebih jauh lagi
Universitas Sumatera Utara
George R. Terry merumuskan bahwa kepemimpinan itu adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang agar diarahkan mencapai tujuan organisasi Thoha, 2007:259.
Konsep kepemimpinan dan kekuasaan sebagai terjemahan dari power telah menurunkan suatu minat yang menarik untuk senantiasa didiskusikan sepanjang
evolusi pertumbuhan pemikiran manajemen. Konsep kekuasaan amat dekat dengan konsep kepemimpinan. Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi
perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.
Kepemimpinan itu dibatasi oleh tata krama birokrasi atau dikaitkan terjadinya dalam suatu organisasi tertentu, maka dinamakan manajemen. Fungsi-
fungsi seperti perencanaan, pengaturan, motivasi, dan pengendalian yang sering dipertimbangkan oleh pengarang-pengarang manajemen sebagai fungsi pokok
yang tak terpisahkan setiap kali pembahasan mengenai manajemen menjadi pokok perhatian yang harus dijalankannya.
II.3.2 Peranan Pemimpin
Menurut Thoha 2007:262 ada tiga peranan pemimpin jika organisasi yang dipimpinnya bisa berjalan secara efektif, yakni :
1 Peranan Hubungan Antarpribadi Interpesonal Role
Peranan Hubungan Antarpribadi Interpesonal Role, sangat diperlukan ketika seorang pemimpin melakukan nego kepada pihak luar. Didalam peranan ini
seorang pemimpin harus memiliki peranan sebagai Figurehead yakni suatu peranan yang dilakukan untuk mewakili organisasi yang dipimpinnya di dalam
setiap kesempatan dan persoalan yang timbul secara formal.
Peranan sebagai leader, dalam peranan ini pemimpin bertindak sebagai pemimpin. Ia melakukan hubungan interpersonal dengan yang dipimpin, dengan
melakukan fungsi-fungsi pokoknya diantaranya memimpin, memotivasi, mengembangkan dan mengendalikan.
2
Peranan yang Berhubungan dengan Informasi Informational Role Peranan yang Berhubungan dengan Informasi Informational Role ini
pemimpin harus mampu menjadi monitor yakni mengidentifikasikan seseorang, pemimpin sebagai penerima dan pengumpul informasi, agar ia mampu untuk
Universitas Sumatera Utara
mengembangkan suatu pengertian yang baik dari organisasi yang dipimpinnya, dan mempunyai pemahaman yang komplit tentang lingkungannya.
Sebagai disseminator yakni peranan melibatkan pemimpin untuk menangani proses transmisi dari informasi-informasi ke dalam organisasi yang
dipimpinnya. Sebagai juru bicara spokesman yakni peranan yang dimainkan pemimpin untuk penyampaian informasi keluar lingkungan organisasinya.
3
Peranan Pembuat keputusan Decisional Role Peranan Pembuat keputusan Decisional Role, peranan ini yang sangat
rumit untuk dilaksanakan. Didalam pembuatan keputusan seorang pemimpin harus memiliki peranan sebagai enterpreneur, dalam peranan ini pemimpin
bertindak sebagai pemrakarsa dalam merancang berbagai perubahan-perubahan yang terkendali dalam organisasinya
Peranan sebagai penghalau gangguan disturbande handler, peranan ini membawa pemimpin untuk bertanggung jawab terhadap organisasi ketika
organisasinya terancam bahaya, misalnya: akan dibubarkan, terkena gosip, isu-isu kurang baik, dan lain sebagainya.
Peranan sebagai pembagi sumber resources allocator, membagi sumber data adalah suatu proses pembuatan keputusan. Serta peranan sebagai negosiator,
peranan ini meminta kepada pemimpin untuk aktif berpartisipasi dalam arena negosiasi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1 Peranan-peranan Pemimpin
Sumber : Perilaku Organisasi, Miftah Thoha.
Otoritas Formal dan Status
Peranan Hubungan Antarpribadi •
Figurehead •
Pemimpin •
Perantara
Peranan Informasi •
Monitor •
Disseminator •
Juru Bicara
Peranan Pembuat keputusan •
Enterpreneur •
Penghalau gangguan •
Pembagi sumber •
Negosiator
Universitas Sumatera Utara
II.3.3 Gaya Kepemimpinan yang efektif