kerja yang efektif. Adapun usaha-usaha yang lebih spesifik yang dapat dicapai oleh pimpinan, antara lain:
1 Mengetahui dan atau menumbuhkan kebutuhan-kebutuhan para bawahan
untuk menghasilkan sesuatu yang bisa dikontrol pimpinan. 2
Memberikan insentif kepada bawahan yang mampu mencapai hasil dalam bekerja.
3 Membuat suatu jalan yang mudah dilewati oleh bawahan untuk menaikkan
prestasinya dengan cara latihan, dan pengarahan. 4
Membantu para bawahan dengan menjelaskan apa yang bisa diterapkan darinya.
5 Mengurangi halangan-halangan yang bisa membuat frustasi.
6 Menaikkan kesempatan-kesempatan untuk pemuasan bawahan yang
kemungkinan tercapainya efektivitas kerja.
II.4. Kepuasan Kerja
II.4.1 Pengertian Kepuasan Kerja
Aktivitas hidup manusia beraneka ragam dan salah satu bentuk dari segala aktivitas yang ada adalah bekerja. Bekerja memiliki arti melaksanakan suatu tugas
yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan As’ad, 1998:45. Hal ini didorong oleh adanya keinginan manusia
untuk memenuhi kebutuhan. Namun manusia sepertinya tidak pernah puas dengan apa yang didapat, seperti gaji dan sebagainya. Karena itu salah satu tugas manajer
personalia adalah harus dapat menyesuaikan antara keinginan para karyawan dengan tujuan dari perusahaan. Walaupun kepuasan kerja pada dasarnya
merupakan suatu cara pandang seseorang. baik yang bersifat positif maupun bersifat negatif tentang pekerjaannya.
Menurut Joseph Tiffin kepuasan kerja adalah sikap karyawan terhadap pekerjaan, situasi kerja, kerjasama diantara pimpinan dan sesama karyawan.
Selain itu, ada juga pendapat M.L Blum dalam As’ad 1998:102 mendefinisikan kepuasan kerja adalah “suatu sikap yang umum sebagai hasil dari berbagai sifat
Universitas Sumatera Utara
khusus individu terhadap faktor kerja, karakteristik individu dan hubungan sosial individu di luar pekerjaan itu sendiri”. Ada juga pendapat dari Martoyo 1990: 123-124,
bahwa, kepuasan kerja merupakan “Keadaan emosional karyawan dimana terjadi
atau tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan untuk
karyawan yang bersangkutan”. Kepuasan kerja merupakan respon sesorang sebagai pengaruh terhadap
bermacam-macam lingkungan kerja yang dihadapinya Muhammad, 2004: 90. Kepusan kerja merupakan suatu respons atau emosional terhadap berbagai segi
dari pekerjaan seseorang. Kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan. Defenisi ini berarti bahwa kepuasan
kerja bukanlah suatu konsep tunggal. Sebaliknya, seseorang dapat relatif puas dengan suatu aspek dari pekerjaanya dan tidak puas dengan salah satu atau lebih
aspek yang lainnya.
II.4.2 Model Kepuasan Kerja