Metode Penelitian Metode dan Desain Penelitian

44 pendek sprint, terutama untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar siswa dalam melakukan lari jarak pendek sprint. Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan proses dan hasil pembelajaran. Menurut Sumadayo 2013: 23, dengan kata lain tujuan PTK dapat dirumuskan sebagai berikut: a Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi terciptanya tujuan pembelajaran. b Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. c Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu. d Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa da kelas yang diajarnya. e Mengeksplorasi membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran misalnya ; pendekatan, metode, strategi, dan media. Yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran. f Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru. g Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi. Penelitian dilaksanakan pada waktu proses pembelajaran berlangsung, dengan demikian proses akan digambarkan dengan jelas dan rinci melalui penggunaan kata-kata. Penggunaan metode kualitatif sangat sesuai untuk proses pembelaaran, karena yang dijadikan obyek penelitian di dalam proses pembelajaran adalah siswa. Adapun peneliti ialah orang yang mengumpulkaan data dari obyek yang dijadikan alat pengumpul data utama. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka penulis dapat simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian yang dilakukan di kelas atau di lapangan bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran bagi guru dan siswa. Dengan demikian, maka penulis melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas sebagai upaya untuk meningkatan kemampuan 45 gerak dasar lari jarak pendek melalui media puzzle di SDN Nagrak I Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang.

2. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas bukan penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium, tetapi merupakan penelitian yang bersifat praktis dan berdasarkan permasalahan keseharian di Sekolah Dasar. Dalam PTK, peneliti tidak bertindak sebagai penonton mengenai apa yang dilakukan guru terhadap siswanya. Dalam hal ini siswa tidak diperlakukan sebagai obyek yang dikenai tindakan dan guru sebagai pelaku dan pengumpul informasi atau data, akan tetapi siswa dimungkinkan secara aktif berperan dalam melaksanakan tindakan. Menurut Samadayo 2013: 39, ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan, diantaranya ialah a Model Kurt Lewin Konsep pokok penelitian tindakan Model Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu : a perencanaan planning, b tindakan acting, c pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Dapat digambarkan sebagai berikut. Acting Planning Observing Reflecting Gambar 3.2 Model Kurt Lewin b Model Kemis dan Mc. Taggart Hampir sama dengan model Kurt Lewin, yaitu keempat komponen meliputi : a perencanaan planning, b aksi tindakan acting, c pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Hanya saja pada model ini, setelah 46 dilakukan refleksi, maka diikuti dengan perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. c Model John Elliot Model ini lebih terperinci dari kedua model sebelumnya. Karena dalam setiap siklus dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi, yaitu antara tiga sampai lima aksi tindakan. Dari beberapa model yang dikemukakan di atas, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart, karena model ini menggunakan siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan, semakin lama diharapkan semakin meningkat perubahan dalam pencapaian hasil. Berikut ini adalah gambar model alur siklus bisa dilihat dihalaman berikutnya Gambar 3.3 Alur Pelaksanaan Tahapan Siklus PTK Kemmis dan Mc. Taggart Wiriaatmadja, 2009 : 66 PLAN PLA A C TI O N observer Ref Lec tion PLAN PLA N A C TI O N OBSERVE Ref Lec tion

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR TOLAKAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN MELOMPATI PARIT PADA SISWA KELAS V SDN CILANGKAP I KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG.

0 29 100

MENINGKATKAN GERAK DASAR LOMPAT TINGGI GAYA GULING SISI MELALUI MODEL INKUIRI DAN MEDIA (di Kelas V SDN Buahdua I Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang).

1 5 73

PENERAPAN PERMAINAN JALAN KALAJENGKING UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT LENGAN DALAM PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Nagrak I Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang).

0 0 43

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK LARI SPRINT MELALUI PERMAINAN LOMPAT PANTUL (PLYOMETRICS) PADA SISWA KELAS IV SDN I KALIWULU KECAMATAN PLERED KABUPATEN CIREBON.

0 1 43

Penerapan Permainan Rintangan Untuk Meningkatkan Pergerakan lutu pada gerak dasar lari sprint Di SDN Nyalindung II Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang”.

0 2 60

MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT 80 METER MELALUI PERMAINAN PERANGKAP BATMAN (PenelitianTindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN 1 Kubangkarang Kecamatan Karangsembung Kabupaten Cirebon).

0 2 42

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LARI SPRINT 40 METER MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI KASTI DI KELAS V SDN LEBAKSIUH KECAMATAN JATIGEDE KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 47

MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT MELALUI MODIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) (PTK Di Kelas V SDN Jayasari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang).

0 0 46

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR LARI SPRINT MELALUI PERMAINAN KUCING PRIS PADA SISWA KELAS IV SDN CIBENDA KECAMATAN CIMANGGUNG KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 59

MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT PADA CABANG ATLETIK MELALUI PERMAINAN BEBENTENGAN PADA SISWA KELAS IV SDN NEGLASARI KECAMATAN TOMO KABUPATEN SUMEDANG.

1 5 48