Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

2 dasar, menanamkan nilai, sikap dan membiasakan hidup sehat. Ruang lingkup program pengajaran Pendidikan Jasmani yang di ajarkan di Sekolah Dasar, mulai dari kelas I sampai kelas VI pada setiap semester ditekankan pada kegiatan fisik yang melibatkan seluruh gerak tubuh. Untuk itu pengalamannya harus menyenangkan, kreatif, inovatif, keterampilan gerak, kesegaran jasmani, membiasakan hidup sehat, pengetahuan dan pemahaman terhadap sesama manusia. Dalam pendidikan jasmani, gerakan- gerakan berjalan, berlari, melompat dan melempar itu terdapat dalam nomor- nomor cabang olahraga atletik. Cabang olahraga atletik merupakan ibu dari semua cabang olahraga, para ahli menyebutnya mother of sport. Salah satu cabang dari olahraga atletik ialah lari jarak pendek sprint. Lari sprint adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik, menurut Muhtar 2010:12, “lari jarak pendek sprint adalah suatu cara lari dimana si atlet harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin.” Dengan kata lain, bahwa lari sprint menuntut pelarinya untuk lari secepat-cepatnya namun dengan gerakan yang tepat. Agar pembelajaran menjadi menarik dan mampu meningkatkan motivasi siswa, maka upaya yang bisa dilakukan guru ialah dengan menciptakan pembelajaran yang variatif, diantaranya melalui penggunaan media. Karena media dianggap sangat penting untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Dan juga, saat ini seorang guru dituntut untuk menggunakan media pembelajaran disetiap kegiatan belajar mengajarnya. Pada dasarnya proses pembelajaran ialah adanya komunikasi antara dua pihak yaitu guru dengan siswa, artinya di dalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang kepada seseorang atau kelompok. Dari pernyataan tersebut jelas tergambar bahwa media merupakan bagian dari proses komunikasi. Penggunaan media dalam pembelajaran sangat membantu guru dalam menyampaikan pesan pembelajaran. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan, dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera seperti konsep yang terlalu luas yang dapat divisualisasikan dalam bentuk film, 3 gambar, dan lain-lain. Jika dilihat dari manfaatnya, bahwa manfaat dari media pembelajaran yang diberikan mampu memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran dan mampu memberikan rangsangan kepada siswa sehingga mampumeningkatkan antusias belajarnya. Materi yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa pun dapat tersampaikan lebih jelas dengan bantuan media pembelajaran yang digunakan. Kemudian, jika penggunaan media pendidikan dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, maka dapat mengatasi sikap siswa yang pasif pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini penggunaan media dapat menimbulkan kegairahan dalam belajar serta memungkinkan siswa untuk berinteraksi secara langsung. Namun, pada kenyataannya dalam melaksanakan pembelajaran atletik khususnya lari cepat di sekolah dasar, masih banyak guru penjas yang belum memberikan suatu bentuk pelajaran atletik yang sesuai dengan perkembangan siswa dan menyenangkan. Padahal, siswa perlu diberikan materi pelajaran jasmani yang tersusun dengan baik dan menarik. Berdasarkan pernyataan tersebut, sebagian siswa menganggap olahraga atletik ini kurang menuntut keterampilan yang tinggi, malah melelahkan, unsur kegembiraan pun kurang mereka dapatkan ketika proses pembelajaran. Melihat kegiatan yang dilakukan di sekolah dasar saat ini, dirasa kurang mampu mengembangkan kemampuan motorik anak, kegiatan terbilang monoton dan tidak variatif. Seperti yang terjadi pada hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang, berdasarkan hasil observasi kepada guru mata pelajaran olahraga, hasil belajar siswa mengenai gerak dasar lari sprint ternyata belum sesuai seperti yang diharapkan, guru dalam proses pembelajaran terlihat tidak menerapkan media dan metode pembelajaran yang dilakukan, dan hasil belajar siswa masih dibawah nilai rata-rata KKM 75 yang telah ditentukan guru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini. 4 Tabel 1.1 Data Awal Siswa Berdasarkan tabel 1.1 di atas, dengan nilai KKM SD Negeri Nagrak I yaitu 75, maka secara umum kemampuan gerak dasar lari sprint siswa masih rendah, karena siswa yang tuntas hanya terdapat empat siswa atau ketuntasan klasikalnya hanya sebesar 23,5 dari 17 jumlah siswa. Maka siswa yang belum tuntas berjumlah 13 siswa atau 76,4. Dengan demikian, berdasarkan data awal siswa kelas V SDN Nagrak I pada kemampuan gerak dasar lari sprint, rata-rata nilai hasil belajarnya sebesar 63,1 kemudian ketuntasan belajar adalah sebesar 23,5, dan daya serap siswa adalah sebesar 76,4. Maka dari itulah diperlukan suatu variasi yang menarik bagaimana kegiatan olahraga itu mampu membuat siswa tertarik mengikuti pembelajaran lari sprint, dan mampu meningkatkan hasil belajar dan kemampuan gerak dasar lari sprint siswa kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang. Hal yang dapat dilakukan salah satunya dengan penggunaan media pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, karena media pembelajaran merupakan sarana bagi guru untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan suasana yang berbeda. No Nama Aspek Yang Dinilai Skor Nilai Ket. Start Lari Finish T BT 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1. Teten H √ √ √ 6 67 √ 2. M Fahrizal √ √ √ 7 78 √ 3. Yuliana A √ √ √ 8 89 √ 4. Febby A √ √ √ 5 56 √ 5. Dhevia N √ √ √ 4 45 √ 6. Anisya Nur √ √ √ 4 45 √ 7. Yoga P √ √ √ 5 56 √ 8. Saefuloh N √ √ √ 5 56 √ 9. Iin S √ √ √ 4 45 √ 10. Reza G √ √ √ 7 78 √ 11. Ismi Mala √ √ √ 7 78 √ 12. Ray Mei D √ √ √ 6 67 √ 13. Ai Sherly S √ √ √ 5 56 √ 14 Aziz Azmi √ √ √ 6 67 √ 15 Nita A √ √ √ 6 67 √ 16. Rita Sri M √ √ √ 5 56 √ 17. Dede Agus √ √ √ 6 67 √ Jumlah 2 12 3 3 12 2 7 10 - 96 1073 4 13 Rata-rata 5,6 63,1 Presentase 1 1 ,7 7 ,5 1 7 ,6 1 7 ,6 7 ,5 1 1 ,7 4 1 ,1 5 8 ,8 6 2 ,7 6 3 ,1 2 3 ,5 7 6 ,4 5 Salah satu media yang dapat digunakan ialah penggunaan media puzzle yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar lari sprint siswa. Media puzzle itu sendiri termasuk ke dalam media gambar, dimana siswa harus menyusun potongan-potongan gambar tersebut menjadi gambar yang utuh dan benar. Kelebihan pembelajaran menggunakan media ini agar siswa merasa senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran olahraga khususnya atletik. Dari uraian di atas, maka untuk melakukan tindak lanjut atas penggunaan media puzzle tersebut, makan dilakukan penelitian dengan ju dul “Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Lari Sprint 60 Meter Pada Siswa Kelas V SDN Nagrak 1 Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Atletik pada dasarnya merupakan paduan dari gerak berjalan, berlalri, melompat, dan melempar. Keseluruhan gerak tersebut dilakukan secara bertahap dan harus dimulai dari gerak dasarnya terlebih dahulu. Namun, sesuai data yang diperoleh dari SD di Kabupaten Sumedang menunjukan bahwa pada pembelajaran atletik, khususnya pada lari jarak pendek sprint masih rendah. Ini terlihat dari metode yang digunakan guru penjas dalam mengajar di lapangan yang terbilang monoton, sehingga siswa merasa bosan dan enggan menigkuti olahraga, Adapun permasalahan yang akan diidentifikasi dalam penelitian ini ialah sebagai berikut. 1. Siswa kurang antusias untuk mengikuti pembelajaran lari sprint dan hanya ingin mengikuti pembelajaran yang siswa sukai. 2. Siswa menganggap pembelajaran lari sprint hanya bersipat melelahkan dan tidak ada unsur kegembiraan. 3. Terbatasnya sarana prasarana dan media pembelajaran yang digunakan guru, sehingga membuat pembelajaran menjadi kurang variatif. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka penelitian ini akan difokuskan hanya pada siswa kelas V Sekolah Dasar di Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang tahun ajaran 20132014. Pemilihan materi tersebut didasarkan pada hal-hal sebagai berikut. 6 1. Penelitian ini difokuskan pada pembelajaran gerak dasar lari jarak pendek sprint dengan jarak 60 meter melalui media puzzle . Hal ini dilakukan agar penelitian menjadi lebih efisien, efektif dan terarah. 2. Materi gerak dasar lari sprint ini ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kemampuan lokomotornya, dimana kemampuan lokomotor tersebut meliputi kegiatan memindahkan atau menggerakan tubuh dari satu tempat ke tempat lain. 3. Siswa diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajarnya dalam mengikuti pembelajaran atletik khususnya pada materi lari sprint. Sehingga pembelajaran tidak lagi melelahkan dan membosankan bagi siswa. 4. Melalui penggunaan media puzzle, siswa diharapkan mampu meningkatkan kemampuan gerak dasar lari jarak pendek sprint.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, maka muncul suatu rumusan masalah umum yang akan diteliti dan dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini, secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran yang dilakukan melalui penggunaan media puzzle mampu meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan melalui penggunaan media puzzle mampu meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang? 3. Bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran yang dilakukan melaui penggunaan media puzzle mampu meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang? 4. Bagaimana hasil pembelajaran yang dilakukan melalui penggunaan media puzzle mampu meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang?

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR TOLAKAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN MELOMPATI PARIT PADA SISWA KELAS V SDN CILANGKAP I KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG.

0 29 100

MENINGKATKAN GERAK DASAR LOMPAT TINGGI GAYA GULING SISI MELALUI MODEL INKUIRI DAN MEDIA (di Kelas V SDN Buahdua I Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang).

1 5 73

PENERAPAN PERMAINAN JALAN KALAJENGKING UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT LENGAN DALAM PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Nagrak I Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang).

0 0 43

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK LARI SPRINT MELALUI PERMAINAN LOMPAT PANTUL (PLYOMETRICS) PADA SISWA KELAS IV SDN I KALIWULU KECAMATAN PLERED KABUPATEN CIREBON.

0 1 43

Penerapan Permainan Rintangan Untuk Meningkatkan Pergerakan lutu pada gerak dasar lari sprint Di SDN Nyalindung II Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang”.

0 2 60

MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT 80 METER MELALUI PERMAINAN PERANGKAP BATMAN (PenelitianTindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN 1 Kubangkarang Kecamatan Karangsembung Kabupaten Cirebon).

0 2 42

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LARI SPRINT 40 METER MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI KASTI DI KELAS V SDN LEBAKSIUH KECAMATAN JATIGEDE KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 47

MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT MELALUI MODIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) (PTK Di Kelas V SDN Jayasari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang).

0 0 46

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR LARI SPRINT MELALUI PERMAINAN KUCING PRIS PADA SISWA KELAS IV SDN CIBENDA KECAMATAN CIMANGGUNG KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 59

MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT PADA CABANG ATLETIK MELALUI PERMAINAN BEBENTENGAN PADA SISWA KELAS IV SDN NEGLASARI KECAMATAN TOMO KABUPATEN SUMEDANG.

1 5 48