satu proses dan tidak boleh ada store di dalamnya. Dari diagram ini digambar dengan lebih terinci lagi yang disebut overview diagram level 0. Tiap proses
di overview diagram akan digambar lebih terinci lagi dan disebut level 1 dan seterusnya sampai tiap proses tidak dapat digambar lebih rinci lagi.
3.5.2. Perancangan Output
13
13
Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005. hal 213-217.
Output keluaran adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe, yaitu output intern internal
output. Output intern adalah dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen yang tetap tinggal di dalam perusahaan dan akan disimpan atau
dimusnahkan bila sudah tidak digunakan lagi. Output ektern adalah output yang akan didistribusikan kepada pihak luar yang membutuhkannya.
Perancangan output secara umum meliputi: 1. Menentukan kebutuhan output sistem baru
Output ditunjukkan oleh arus data dari suatu proses ke satuan luar atau dari satu proses ke proses yang lainnya.
2. Menentukan parameter output Parameter output meliputi tipe output intern atau ekstern, format, dan media
yang digunakan hardcopy atau softcopy, distribusi, dan periode output.
Universitas Sumatera Utara
3.5.3. Perancangan Input
Input dapat dikelompokkan ke dalam 2 tipe, yaitu input ekstern external input dan input intern internal input. Input ekstern adalah input yang berasal
dari luar organisasi seperti faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi. Input intern adalah input yang berasal dari dalam organisasi misalnya
faktur penjualan, order penjualan dan lain sebagainya. Langkah-langkah perancangan input adalah:
1. Menentukan kebutuhan input dari sistem baru Input di DFD ditunjukkan oleh arus data dari suatu proses ke kesatuan luar
atau ke suatu proses dan bentuk tampilan input yang ditunjukkan oleh suatu proses memasukkan data.
2. Menentukan parameter dari input Parameter ini meliputi yaitu bentuk dari input, sumber input, format input.
3.5.4. Perancangan Basis Data
Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak
tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen penting dalam sistem informasi karen berfungsi sebagai basis penyedia informasi
bagi para pemakainya. Langkah-langkah dalam perancangan database adalah : 1. Menentukan kebutuhan file database untuk sistem baru
2. Pembuatan ERD Entity Relationship Diagram
Universitas Sumatera Utara
3.5.4.1.Perancangan File
14
3.5.4.2.Perancangan ERD
File yang dibutuhkan dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat. Setelah file-file yang dibutuhkan telah dapat ditentukan, maka parameter
file selanjutnya juga dapat ditentukan. File merupakan kumpulan dari record- record yang sejenis dan mempunyai elemen yang sama, atribut yang sama, namun
berbeda data value-nya. Di dalam basis data, istilah yang lebih tepat digunakan untuk suatu file adalah entitas.
15
Perancangan dengan teknik ini akan menghasilkan sebuah diagram yang dinamakan ERD Entity Relationship Diagram yang berfungsi untuk
menggambarkan hubungan antar entitas dalam suatu sistem. Sedangkan teknik normalisasi diterapkan dalam perancangan basis data dalam model basis data
relasional. ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data Perancangan basis data selanjutnya dilakukan dengan menggunakan Entity
Relationship atau teknik normalisasi. Teknik ini merupakan salah satu model data yang dikembangkan berdasarkan pada obyek. Teknik Entity Relationship
merupakan suatu cara untuk menjelaskan kepada para pemakai tentang hubungan antar data dalam basis data secara logik dengan persepsi bahwa dunia nyata terdiri
dari obyek-obyek dasar yang saling berhubungan dengan cara memvisualisasikan ke dalam bentuk simbol grafis.
14
Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005. hal 217-220.
15
Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005. hal 142-148.
Universitas Sumatera Utara
yang disimpan dalam sistem secara abstrak dan menekankan pada struktur relationship data. Elemen-elemen dari ERD adalah sebagai berikut:
1. Entitas Entity Pada ERD, entitas digambarkan dengan sebuah kotak persegi panjang. Entitas
adalah sesuatu yang terdapat di dalam sistem, baik nyata maupun abstrak. Entitas diberi nama dengan kata benda.
2. Hubungan Relationship Pada ERD, hubungan dilambangkan dengan bentuk belah ketupat.
Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi di antara entitas. Pada umumnya, hubungan diberi nama dengan kata kerja sehingga memudahkan
pembacaan relasinya. 3. Atribut
Secara umum, atribut adalah sifat atau karakteristik dari setiap entitas atau setiap relationship. Ada dua jenis nilai atribut, yaitu:
a. Identifier key digunakan untuk menunjukkan suatu entitas yang unik primary key.
b. Descriptor nonkey attribute digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak unik.
4. Kardinalitas Cardinality Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi
antara satu entitas dengan entitas yang lain. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. One to One Tingkat hubungan satu ke satu ini dinyatakan dengan satu kejadian pada
entitas pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu entitas kedua, demikian pula sebaliknya.
b. One to Many atau Many to One Tingkat hubungan satu ke banyak sama dengan hubungan banyak ke satu.
Tergantung dari mana hubungan tersebut dilihat. Satu kejadian padaentitas pertama mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas
kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas kedua hanya mempunyai
satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas pertama.
c. Many to Many Tingkat hubungan ini terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas
mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas pertama maupun sisi entitas kedua.
3.5.5. Perancangan Teknologi