transportasi disebut persediaan pipeline. Persediaan pipeline merupakan total investasi perubahan dan harus dikendalikan.
e. Persediaan Lebih Yaitu persediaan yang tidak dapat digunakan karena kelebihan atau kerusakan
fisik yang terjadi.
3.1.3. Tujuan Persediaan
3
3
Rosnani Ginting, Sistem Produksi, Graha Ilmu, Medan, 2007. hal 125-126.
Divisi yang berbeda dalam industri manufaktur akan memiliki tujuan pengendalian persediaan yang berbeda, yaitu:
1. Pemasaran ingin melayani konsumen secepat mungkin sehingga
menginginkan persediaan dalam jumlah yang banyak. 2.
Produksi ingin beroperasi secara efisien. Hal ini mengimplikasikan order produksi yang tinggi akan menghasilkan persediaan yang besar untuk
mengurangi setup mesin. Disamping itu juga produk menginginkan persediaan bahan baku, setengah jadi atau komponen yang cukup sehingga
proses produksi tidak terganggu karena kekurangan bahan. 3.
Pembelian purchasing, dalam rangka efisiensi, juga menginginkan persamaan produksi yang besar dalam jumlah sedikit daripada pesanan yang
kecil dalam jumlah yang banyak. Pembelian juga ingin ada persediaan sebagai pembatas kenaikan harga dan kekurangan produk.
Universitas Sumatera Utara
4. Keuangan finance menginginkan minimisasi semua bentuk invenstasi
persediaan karena biaya investasi dan efek negatif yang terjadi pada perhitungan pengembalian asset return of asset perusahaan.
5. Personalia personel and industrial relationship menginginkan adanya
persediaan untuk mengantisipasi fluktuasi kebutuhan tenaga kerja dan PHK tidak perlu dilakukan.
6. Rekayasa engineering menginginkan persediaan minimal untuk
mengantisipasi jika terjadi perubahan rekayasa engineering.
3.1.4. Pengendalian Persediaan Secara Statistik Statistical Inventory
Control
4
4
Rosnani Ginting, Sistem Produksi, Graha Ilmu, Medan, 2007. hal 126-127.
Metode ini menggunakan ilmu matematika dan statistic sebagai alat bantu utama dalam memecahkan masalah kuantitatif dalam sistem persediaan. Metode
ini sering juga disebut metode pengendalian tradisional karena memberikan dasar lahirnya metode baru yang lebih modern seperti MRP di Amerikan dan Kanban di
Jepang. Pada dasarnya metode ini berusaha mencari jawaban ukuran pemesanan ekonomis Q, yaitu:
Q =
�
2 ��
ℎ
Dimana: D = Tingkat permintaan, unit per tahun A = biaya per pemesanan
h = biaya penyimpanan perunit pertahun
Universitas Sumatera Utara
Metode pengendalian persediaan secara statistik ini biasanya digunakan untuk mengendalikan barang yang permintaannya bersifat bebas dan dikelola
saling tidak bergantung. Permintaan bebas adalah permintaan yang hanya dipengaruhi mekanisme pasar sehingga bebas dari fungsi operasi produk. Sebagai
contoh adalah permintaan untuk barang jadi dan suku cadang pengganti. Dua metode dasar pengendalian persediaan yang bersifat probabilistik yaitu metode P,
yang menganut aturan bahwa saat pemesanan bersifat reguler mengikuti suatu periode yang tetap mingguan, bulanan, dsb sedangkan kuantitas pemesanan akan
berulang-ulang.
3.2. Sistem Informasi