BAB V PENGUMPULAN DATA
5.1. Pengumpulan Data
5.1.1. Struktur Organisasi
Gambaran struktur organisasi PT. Medan Tropical Canning Frozen Industries yang berhubungan dengan aliran informasi di bagian persediaan dapat
dilihat pada Gambar 5.1.
Manajer Umum
Kepala Bagian Keuangan
Kepala Bagian Produksi
Kepala Bagian Pembelian
Penjualan Kepala Bagian
Logistik Staff Pembelian
Penjualan Staff Logistik
Sekertaris
Asisten Produksi
Staff Keuangan = Hubungan Lini
= Hubungan Fungsional
Gambar 5.1. Struktur Organisasi PT. Medan Tropical Canning Frozen Industries yang akan Dianalisis
5.1.2. Uraian Prosedur dan Sistem Informasi Aktual
Universitas Sumatera Utara
Uraian kegiatan dan aliran informasi yang yang dilakukan pada tiap departement dalam hal yang terkait dengan persediaan perusahaan adalah sebagai
berikut: 1.
Pemesanan Bahan Baku a.
Kepala Staff Pembelian dan Penjualan dikirimi fax oleh pembeli mengenai adanya sejumlah permintaan produk jadi lalu memberitahukan staffnya
untuk mencatat nomor permintaan, jenis produk, jumlah permintaan dan batas waktu penyelesaian produk jadi tersebut pada form permintaan
produk jadi. b.
Setelah itu, Staff Pembelian dan Penjualan berkoordinasi dengan Staff Produksi mengenai kapasitas pemenuhan permintaan produk jadi tersebut
berdasarkan jumlah dan batas waktu penyelesaian produk jadi serta berkoordinasi dengan Staff Logistik mengenai ketersediaan bahan baku
dalam memenuhi permintaan tersebut. c.
Jika Kepala Staff Logistik mengkonfirmasi bahwa ketersediaan bahan baku mencukupi dan Kepala Bagian Produksi juga menyanggupi secara
lisan mengenai pelaksanaan produksi untuk pemenuhan permintaan tersebut, maka Staff Pembelian dan Penjualan memberitahukan Manajer
Umumagar produksi atas permintaan pembeli tertentu dapat dijalankan. d.
Jika Kepala Staff Produksi mengkonfirmasi kepada Staff Pembelian dan Penjualan bahwa kegiatan produksi tidak dapat segera dilaksanakan, maka
Staff pembelian dan penjualan berkoordinasi dengan Staff Produksi mengenai jumlah permintaan, jenis produk jadi, dan batas waktu
Universitas Sumatera Utara
penyelesaian yang disanggupi untuk diproduksi terhadap permintaan pembeli. Jika terjadi perubahan kondisi dari Staff Produksi, maka Staff
Pembelian dan Penjualan melakukan perubahan form permintaan produk jadi dan mengirimkannya kembali melalui fax kepada pembeli untuk
memintai persetujuan dari mereka. Jika pembeli menyetujui perubahan kondisi form permintaan produk jadi tersebut, maka Staff Pembelian dan
Penjualan memberitahukan Staff Produksi mengenai persetujuan perubahan kondisi tersebut dan jika perubahan kondisi tersebut ditolak,
maka pihak perusahaan menolak pemenuhan permintaan dari pembeli tersebut.
e. Jika Kepala Staff Logistik mengkonfirmasi bahan baku di logistik tidak
mencukupi, maka Staff Pembelian dan Penjualan menyesuaikan kebutuhan bahan baku untuk produksi yang harus dipesan melalui kartu persediaan
bahan baku dan membuat form pemesanan bahan baku sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Form pemesanan bahan bakuini ditujukan untuk
supplier dan Staff Logistik. f.
Selanjutnya Staff Pembelian dan Penjualan menyerahkan form pemesanan bahan bakukepada Kepala Staff Pembelian dan Penjualanuntuk
pemeriksaan berdasarkan kartu stok bahan baku. g.
Setelah form pemesanan bahan baku disetujui oleh Kepala Staff Pembelian dan Penjualan, maka form tersbut diserahkan kepada Manajer Umum
untuk ditandatangani sebagai persetujuan.
Universitas Sumatera Utara
h. Staff Pembelian dan Penjualan akan melakukan proses pemesanan bahan
baku pada supplier sesuai dengan form pemesanan bahan bakuyang telah disetujui oleh Manajer umum. Duplikasi form pemesanan bahan bakuyang
telah disetujui oleh Manajer umum diserahkan ke Staff Logistik dan supplier.
Model pemesanan bahan baku ini dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Gambar 5.2. Model Pemesanan Bahan Baku Aktual
2. Penerimaan Bahan Baku a.
Jika bahan baku dari supplier tiba, maka Staff Logistik melakukan pemeriksaan apakah bukti penerimaan bahan baku dari supplier sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan form pemesanan bahan bakuyang telah diberikan oleh Staff Pembelian dan Penjualan sebelumnya. Jika tidak sesuai, Staff Logistik
menunda penerimaan bahan baku dari supplier dan memberitahukan ke Staff Pembelian dan Penjualan untuk menghubungi melalui telepon
mengenai ketidaksesuaian jumlah dan jenis bahan baku yang dikirimkan untuk mengetahui apakah bahan baku yang dikirimkan tersebut harus
diterima atau tidak. b.
Jika bahan baku yang dikirim tidak diterima maka Staff Pembelian Dan Penjualan memberitahukan Staff Logistik untuk menolak pengiriman
bahan baku tersebut dan memberitahukan kepada supplier melalui telepon untuk melakukan pengiriman ulang bahan baku.
c. Jika bahan baku yang dikirim dapat diterima, maka Staff Logistik
melakukan pemeriksaan kualitas dan kuantitas bahan baku, sesuai dengan standar kualitas dan jumlah yang dipesan. Jika sesuai, Staff logistik
mencatat pada form penerimaan bahan baku terkait jumlah, jenis, dan kode bahan baku sesuai berdasarkan kualitas bahan baku untuk urutan produksi
kemudian form penerimaan bahan baku ditandatangani kepala Staff Logistik sebagai tanda terima. Form penerimaan bahan baku ini
diduplikasi sebanyak 1 rangkap, yang asli diberikan kembali pada supplier, sementara duplikasinya diambil oleh Staff Logistik.
d. Selanjutnya Staff Logistik memperbaharuikartu persediaan bahan baku
dikarenakan adanya sejumlah bahan baku masuk ke logistik dan menyerahkan form penerimaan bahan baku baik ke Staff Pembelian dan
Universitas Sumatera Utara
Penjualan maupun Staff Keuangan untuk mencatat nomor pembelian, jumlah bahan baku yang jadi dibeli dalam pesanan, beserta harga
keseluruhan bahan baku yang diterima kedalam form pembelian bahan baku.
e. Kepala Staff Keuangan memeriksa kesesuaian form penerimaan bahan
baku terhadap form pembelian bahan baku untuk ditandatangani serta memintai tanda tangan Manajer Umum sebagai persetujuan untuk
melakukan pembayaran bahan baku kepada supplier. Model penerimaan bahan baku ini dapat dilihat pada Gambar 5.3.
Gambar 5.3. Model Penerimaan Bahan Baku Aktual
Universitas Sumatera Utara
3. Pengeluaran Bahan Baku a.
Jika Bagian Produksi siap untuk melakukan pemenuhan sejumlah permintaan sesuai form permintaan produk jadi, maka Kepala Staff
Produksimembuat form perintah produksi untuk memenuhi permintaan pembeli sesuai dengan jumlah dan jenis permintaan produk jadi pada form
permintaan produk jadi dan proses produksi pun dimulai setelah berkoordinasi dengan Staff Logistik dan mengetahui jenis dan jumlah
bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi sudah tersedia. b.
Jika bahan baku tersedia, maka Staff Produksi melakukan permintaan bahan baku ke Staff Logistik dengan membuat form permintaan bahan
baku secara berkala. c.
Staff Logistik menandatangani form permintaan bahan baku dan membuat form pengeluaran bahan baku untuk memberikan bahan baku sesuai jenis
dan jumlah bahan baku yang diminta oleh Staff Produksi. Jika bahan baku tidak tersedia, maka Staff Logistik berkoordinasi dengan Staff Pembelian
dan Penjualan agar dibuat form pemesanan bahan baku sesuai jumlah dan jenis bahan baku yang dibutuhkan Staff Produksi.
d. Staff Logistik melakukan pembaharuankartu persediaan bahan baku secara
berkala disebabkan adanya penggunaan bahan baku oleh Staff Produksi berdasarkan form permintaan bahan baku. Bahan baku yang dikeluarkan
Staff Logistik harus disesuaikan dengan nomor urut bahan baku yang ditulis pada form penerimaan bahan baku.
Universitas Sumatera Utara
e. Setelah Staff Produksi memperoleh bahan baku yang dibutuhkan, maka
proses produksi dapat dilaksanakan sembari Kepala Staff Produksi membuat laporan kegiatan produksi yang dapat dilihat Manajer Umum
Sewaktu-waktu. Model pengeluaran bahan baku ini dapat dilihat pada Gambar 5.4.
Gambar 5.4. Model Pengeluaran Bahan Baku Aktual
4. Penerimaan Produk Jadi a.
Setelah produksi selesai dilakukan, Staff Produksi memberitahukan ke Staff Logistik untuk memindahkan produk jadi ke bagian logistik produk
jadi.
Universitas Sumatera Utara
b. Staff Logistik akan mencatat kode produk jadi berdasarkan urutan
penerimaan, jumlah, dan jenis pada form penerimaan produk jadi melalui form penerimaan produk jadi dan selanjutnya melakukan pembaharuan
kartu persediaan produk jadi berkenaan dengan adanya sejumlah produk jadi yang masuk ke logistik.
Model penerimaan produk jadi ini dapat dilihat pada Gambar 5.5.
Gambar 5.5. Model Penerimaan Produk Jadi Aktual
5. Pengeluaran Produk Jadi a.
Kepala Pembelian dan Penjualan mengatur jadwal pengiriman produk jadi yang disesuaikan dengan batas waktu pengiriman pada form permintaan
produk jadi yang dikirimkan oleh pembeli dan meminta persetujuan secara lisan dari Kepala Staff Keuangansegera meminta Staff Keuangan untuk
membuat form Penjualan. b.
Staff Keuangan membuat form Penjualan yang berisi sejumlah produk yang diminta oleh pembeli berdasarkan form permintaan produk jadi
disertai perhitungan harga jual pada pembeli untuk selanjutnnya diserahkan kepada Manajer Umum melalui Kepala Staff Keuangan untuk
Universitas Sumatera Utara
memeriksa kesesuaian form permintaan produk jadi dengan form penjualan dan memintai tanda tangan sebagai persetujuan.
c. Setelah ditandatangani oleh Manajer Umum, maka Staff Keuangan
memperbanyak form penjualan sebanyak 2 lembar duplikasi sesuai dengan form permintaan produk jadi terdahulu. 2 Lembar duplikasi form penjualan
ini diserahkan kepada Staff Logistik untuk segera membuat form pengeluaran produk jadi dan mengeluarkan untuk mengirimkan produk
kepada pembeli serta duplikasi berikutnya diberikan pada Staff Keuangan untuk mencatat hasil penjualan produk jadi.
d. Jumlah produk jadi yang dikeluarkan kembali dicatat dan
diperbaharuikartu persediaan produk jadinya oleh Staff Logistik untuk mengkonfirmasi Staff
Keuangan
bahwa produk jadi telah dikeluarkan dari logistik untuk dikirimkan kepada pembeli.
e. Setelah pihak pembeli menerima dan menandatangani form Penjualan
yang diberikan oleh Staff Logistik, maka produk didistribusikan ke pasar. Satu lembar duplikasidiserahkan pada pembeli. Sedangkan form yang asli
diminta kembali untuk diberikan pada Staff Keuangan. f.
Staff Keuangan menerima pembayaran dari pihak pembeli atas produk jadi yang telah dikirimkan sesuai dengan harga yang telah disepakati.
Model pengeluaran produk jadi ini dapat dilihat pada Gambar 5.6.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.6. Model Pengeluaran Produk Jadi Aktual
Berdasarkan uraian prosedur aliran informasi di atas, maka usulan perbaikan proses bisnis pada sistem informasi aktual perusahaan sebagai berikut:
1. Pemesanan Bahan Baku a.
Dikarenakan perhitungan kebutuhan jumlah bahan baku yang dilakukan secara manual akibatnya proses pencatatan memakan waktu yang lama dan
kerap terjadi kekeliruan dalam perhitungan. b.
Proses komputerisasi diusulkan untuk memberi solusi terhadap masalah tersebut. Staff Pembelian dan Penjualan hanya perlu memasukkan data
jumlah produk jadi yang dipesan untuk menentukan jumlah bahan baku yang dibutuhkan dan yang akan dipesan. Dengan demikian, proses
Universitas Sumatera Utara
perhitungan menjadi lebih efisien dan efektif. Selain itu, form pemesanan bahan bakudikaitkan dengan datapenerimaan bahan baku sehingga dapat
diketahui keadaan bahan baku yang dipesan dan yang telah diterima. c.
Form pemesanan bahan bakuyang telah dicetak oleh Staff Pembelian dan Penjualan akan diperiksa oleh Manajer umum. Jadi, bila terjadi perubahan,
staff Pembelian dan Penjualan harus memperbaiki dan mencetaknya kembali. Agar lebih efisien, dibuat suatu jaringan terkomputerisasi agar
form dapat diperiksa Manajer umum melalui tampilan komputer dan hanya Manajer umumyang dapat mencetak form pemesanan bahan baku untuk
kemudian dapat diperiksa dan disetujui. 2. Penerimaan Bahan Baku
a. Jarak yang jauh menyebabkan Staff Pembelian dan Penjualan terlambat
mendistribusikan form pemesanan bahan bakuke Staff Logistik. Sehingga pada saat bahan baku atau produk jadi tiba di logistik, staff logistik belum
menerima form pemesanan bahan baku dari Staff Pembelian dan Penjualan. Dengan adanya jaringan data terkomputerisasi, maka tidak
perlu dilakukan pendistribusian dokumen secara manual lagi. Dataini akan dibagikanke Staff Logistik sehingga mereka dapat langsung mengakses
data tersebut. Jadi, cetakan form pemesanan bahan baku cukup hanya diserahkan kepada supplier.
b. Jaringan terkomputerisasi dibuat pada setiap proses penerimaan dan
pengeluaran bahan baku. Untuk setiap proses penerimaan bahan baku, Staff Logistik akan memasukkandata tersebut dan secara otomatis
Universitas Sumatera Utara
persediaan bahan baku akan terperbaharuidan dibagikanke Staff Pembelian dan Penjualan serta Staff Keuangan sehingga pencatatan dan perpindahan
aliran informasi dapat berjalan lebih efisien dan efektif. 3. Pengeluaran Bahan Baku
a. Pencatatan form permintaan bahan baku dibuat secara termputerisasi
sehingga data langsung dihubungkan ke Staff Logistik. Staff Logistik tidak perlu mencatat berulang-ulang permintaan bahan baku dari Staff Produksi,
hanya menandai bahan baku yang diberikan. Setelah ditandai oleh Staff Logistik, kartu persediaan bahan baku akan terperbaharuidengan
sendirinya. b.
Laporan kegiatan produksi yang dibuat Kepala Staff Produksi juga akan dihubungkan ke bagian kantor Manajer umum melalui jaringan komputer
sehingga setiap proses pelaporan akan langsung diketahui oleh Manajer umum dan sewaktu-waktu keputusan yang tepat dapat diambil jika
memang diperlukan. 4. Penerimaan Produk Jadi
a. Setiap kali terjadi proses penerimaan dan pengeluaran produk jadi,
persediaan produk jadi akan terperbaharuisecara otomatis melalui komputer agar kesalahan dalam memperbaharui persediaan penerimaan
dan pengeluaran produk jadi dapat dikurangi. b.
Dataform permintaan produk jadi yang hampir menyerupai isi form Penjualan disimpan dalam komputer sehingga pada saat dibuat form
Penjualan, bagian Pembelian dan Penjualan cukup mencetak
Universitas Sumatera Utara
isiformpermintaan produk karena dataini juga dibagikanke Staff Logistik, Staff Keuangan, dan Manajer umum.
Keluhan dan lamanya waktu pada pelaksanaan sistem aliran informasi aktual dapat dilihat pada Tabel 5.1.dan 5.2.
Tabel 5.1. Lama Waktu Aliran Informasi Pengelolaan Data Persediaan No.
Aliran Informasi Estimasi Lama Waktu
1 Pemesanan Bahan Baku
35 Menit 2
Penerimaan Bahan Baku 40 Menit
3 Pengeluaran Bahan Baku
25 Menit 4
Penerimaan Produk Jadi 25 Menit
5 Pengeluaran Produk Jadi
27 hari = 38880 menit
Total Waktu 39005 Menit
Sumber:Wawancara Manajer Produksi PT. Medan Tropical Canning Frozen Industries
Tabel 5.2. Keluhan Aliran Informasi Pengelolaan Data Persediaan No.
Aliran Informasi
Keluhan
1 Pemesanan
Bahan Baku -
Koordinasi panjang dengan bagian logistik dan bagian produksi sebelum menerima permintaan produk jadi
- Perhitungan kebutuhan jumlah bahan baku terkadang
tidak tepat
2 Penerimaan
Bahan Baku -
Transportasi panjang dokumen penerimaan bahan baku kepada bagian pembelian penjualan dan bagian
keuangan untuk transaksi pembelian bahan baku -
Pembaharuan data persediaan bahan baku melalui banyak form dirasakan kurang efektif
3 Pengeluaran
Bahan Baku -
Lamanya penerimaan bahan baku mengakibatkan pengeluaran bahan baku untuk produksi kerap tertunda
- Pembaharuan data persediaan bahan baku melalui banyak
form dirasakan kurang efektif
4 Penerimaan
Produk Jadi -
Pengeluaran bahan baku tertunda membuat produksi tidak berjalan tepat waktu dan menyebabkan target produksi
harian tidak tercapai -
Pembaharuan data persediaan produk jadi melalui banyak form dirasakan kurang efektif
Sumber:Wawancara Manajer Produksi PT. Medan Tropical Canning Frozen Industries
Tabel 5.2. Keluhan Aliran Informasi Pengelolaan Data Persediaan Lanjutan
Universitas Sumatera Utara
No. Aliran
Informasi Keluhan
5 Pengeluaran
Produk Jadi -
Pengeluaran produk jadi untuk dijual tidak sesuai dengan waktu yang dijanjikan perusahaan kepada pembeli
dikarenakan produksi tidak berjalan tepat waktu target produksi harian kerap tidak tercapai
- Pembaharuan data persediaan produk jadi melalui banyak
form dirasakan kurang efektif
Sumber:Wawancara Manajer Produksi PT. Medan Tropical Canning Frozen Industries
Secara umum, kebutuhan sistem PT. Medan Tropical Canning Frozen Industries membutuhkan sistem informasi berbasis komputer yang dihubungkan
melalui jaringan untuk mewujudkan kelancaran aliran informasi antar departemen yang terkait dengan bagian persediaan dan pengguna disetiap
departemenmembutuhkan data dan laporan seperti yang terlihat pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3. Kebutuhan Data Setiap User
No Nama
Sistem In formasi Persediaan Usulan
Manajer Umum
Beli Jual
Keuangan Produksi
Logistik
1 Form Permintaan Produk Jadi
√ 2
Form Pemesanan Bahan Baku √
√ 3
Form Perintah Produksi √
√ 4
Form Penerimaan Bahan Baku √
5 Form Pembelian Bahan Baku
√ 6
Form Permintaan Bahan Baku √
7 Form Pengeluaran Bahan Baku
√ 9
Form Penerimaan Produk Jadi √
10 Form Penjualan Produk Jadi √
√ 11 Form PengeluaranProduk Jadi
√ 12 Master Bahan Baku
√ 13 Master Produk Jadi
√ 14 MasterSupplier
√ 15 MasterPembeli
√
Tabel 5.3. Kebutuhan Data Setiap UserLanjutan
No Nama
Sistem In formasi Persediaan Usulan
Universitas Sumatera Utara
Manajer Umum
Beli Jual
Keuangan Produksi
Logistik
16 Laporan Pembelian √
17 Laporan Penjualan √
18 Kartu Persediaan Bahan Baku √
√ 19 Kartu Persediaan Produk Jadi
√ √
Terminal setiap user PT. Medan Tropical Canning Frozen Industries dapat dilihat pada Gambar 5.18.
Gambar 5.7. Terminal User PT. Medan Tropical Canning Frozen
Industries
Dari analisis kebutuhan data yang diuraikan di atas, maka kebutuhan user sesuai dengan terminal user dapat dilihat pada Gambar 5.8.
Universitas Sumatera Utara
Sistem Informasi Manajemen PT. Medan Tropical Canning
Frozen Industries Manajer Umum
Staff Pembelian Penjualan
Staff Keuangan Staff Produksi
Staff Logistk Laporan Pembelian
Bahan Baku Laporan Penjualan
Produk Jadi Kartu Persediaan
Bahan Baku Kartu Persediaan
Produk Jadi Form Permintaan
Produk Jadi Form Pemesanan
Bahan Baku Master Supplier
Master Pembeli Form Pembelian
Bahan Baku
Form Penjualan Produk Jadi
Form Perintah Produksi
Form Permintaan Bahan Baku
Form Penerimaan Bahan Baku
Form Penerimaan Produk Jadi
Master Bahan Baku Master Produk Jadi
Penyesuaian Persediaan Bahan Baku
Penyesuaian Persediaan Produk Jadi
Kabag Pembelian Penjualan
Kabag Keuangan Kabag Produksi
Kabag Logistk Form Permintaan
Produk Jadi Form Pemesanan
Bahan Baku Kartu Persediaan
Bahan Baku Kartu Persediaan
Produk Jadi Form Pembelian
Bahan Baku
Form Penjualan Produk Jadi
Kartu Persediaan Bahan Baku
Kartu Persediaan Produk Jadi
Form Permintaan Produk Jadi
Form Penerimaan Bahan Baku
Form Perintah Produksi
Form Permintaan Produk Jadi
Form Pengeluaran Bahan Baku
Form Pengeluaran Produk Jadi
Form Penerimaan Bahan Baku
Form Pemesanan Bahan Baku
Form Penjualan Produk Jadi
Form Penerimaan Bahan Baku
Form Permintaan Produk Jadi
Gambar 5.8. Kebutuhan User Sistem Informasi Manajemen PT. Medan Tropical Canning Frozen Industries
Universitas Sumatera Utara
BAB VI PERANCANGAN SISTEM
6.1. Perancangan Sistem