58
D. Variabel Penelitian
1.  Identifikasi Variabel a.  Variabel Independen
Variabel independen sering disebut variabel stimulus atau yang dikenal varibel  bebas.  Variabel  bebas  adalah  merupakan  variabel  yang
mempengaruhi  atau  menjdai  sebab  timbulnya  variabel  dependen  atau variabel  terikat.  Pada  penelitian  ini,  peneliti menetapkan  jenis  kelamin
dan  tingkat  pendidikan  karyawan  sebagai  variabel  independen,  sesuai dengan pokok permasalahan nomor dua dan tiga.
b.   Variabel Dependen Variabel  dependen  sering  disebut  sebagai  variabel  terikat,  yaitu
merupakan  variabel  yang  dipengaruhi  atau  menjadi  akibat,  karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan persepsi
karyawan  pada  pelatihan  dan  pengembangan  Spritualitas  Ignasian sebagai variabel dependen.
2.  Indikator Variabel Yang  menjadi  indikator  variabel  pada  penelitian  ini  adalah  unsur-
unsur  yang  terkandung  dalam  pelaksanaan  pelatihan  dan  pengembangan Spiritualitas  Ignasian.  Unsur-unsur  tersebut  terdiri  dari:  materi  pelatihan
yang  digunakan,  metode  pelatihan,  fasilitas  yang  disedikan  selama pelatihan, penjadwalan dan evaluasi pelatihan.
59
3.   Pengukuran Variabel
Pada  penelitian  ini,  yang  menjadi  pengukuran  variabel  pada  penulis menjabarkan  variabel  atau  unsur-unsur  pelatihan  yang  ada  ke  dalam
dimensi  yang  lebih  rinci:  materi  pelatihan,  metode  pelatihan,  fasilitas pelatihan,  penjadwalan,  dan  evaluasi  pelatihan.  Dari  dimensi-dimensi
tersebut menghasilkan beberapa butir pernyataan  yang digunakan sebagai indikator  pada  penelitian  ini.  Selanjutnya,  untuk  mengukur  indikator-
indikator tersebut penulis menggunakan skala liker atau skala ordinal.
E. Definisi Operasional
Persepsi  karyawan  pada  pelatihan  dan  pengembangan  Spiritualitas Ignasinan  adalah  proses  aktivitas  karyawan  dalam  memberikan  kesan,
penilaian,  pendapat,  merasakan    dan  menginterpretasikan  konsep  pelatihan dan  pengembangan  yang  mereka  peroleh  dari  pelatih  dan  pihak
penyelenggara,  dengan  tujuan  manfaat  pelatihan  tersebut    tidak  hanya dirasakan  oleh  organisasi  melainkan  juga  dirasakan  oleh  karyawan  secara
individu.  Yang  menjdi  pokok  utama  pada  definisi  ini  adalah  bagaimana tujuan-tujuan  individu  bisa  dipersatukan  dengan  tujuan  organisasi  untuk
merealisasikan tujuan organisasi yang sebenarnya.