49
3 Pengembangan Spiritualitas Ignasian 4
Service Excelent 5 Diklat Prajabatan
b. Pelatihan Ketrampilan meliputi: 1 Perpustakaan
2 Teknologi Informasi 3 Pajak
4 Keuangan 5 Pengarsipan
B. Penelitian Sebelumnya
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fitri Yudowinanto dalam skripsi yang berjudul “Persepsi Karyawan atas Pelaksanaan Pelatihan Service
Excelent di bagian Call Center PT In
fomedia Nusantara” telah memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai persepsi karyawan terhadap pelatihan
yang diadakan oleh sebuah perusahaan. Dengan melihat persepsi karyawan terhadap program pelatihan dan pengembangan, diharapkan dapat
menghasilkan suatu peningkatan dalam penerapan pelatihan terhadap para karyawan. Dalam penelitian tersebut dinyatakan bahwa secara keseluruhan
persepsi karyawan tentang pelaksanaan pelatihan di bagian call center pada PT Indomedia Nusantara menunjukan hasil baik. Penilaian tersebut
berdasarkan hasil pengukuran dimensi reaksi, dimensi pembelajaran, dimensi perilaku, dan dimensi hasil.
50
Berdasarkan persepsi karyawan dinilai dari reaksi terhadap pelaksanaan pelatihan menunjukan hasil 72.7 responden mengatakan setuju
atau baik. Persepsi ini terbentuk karena karyawan merasa manfaat pelatihan terutama dari subjek pelatihan dan pelatih yang dapat membantu pelaksanaan
pekerjaan dengan baik. Berdasarkan persepsi karyawan dinilai dari pembelajaran dalam pelaksanaan pelatihan menunjukan hasil 82.4
responden mengatakan setuju atau baik. Persespi ini terbentuk karena karyawan dapat menguasai pengetahuan, keahlian yang didapat dalam
pelaksanaan pelatihan. Berdasarkan persepsi karyawan dinilai dari perilaku setelah pelaksanaan pelatihan menunjukan hasil 80.4 responden
mengatakan setuju atau baik. Persepsi ini terbentuk karena karyawan merasa selain pelatihan, ada faktor penting yang mempengaruhi perubahan perilaku
adalah kesadaran dari pribadi masing-masing karyawan untuk dapat melakukan yang terbaik bagi perusahaan.
Penelitian mengenai analisis terhadap peserta pelatihan yang berkaitan dengan persepsi sebelumya telah dilakukan oleh Rica Adriani pada tahun
2005. Dalam skripsi yang berjudul “persepsi karyawan non-manajerial terhadap pelak
sanaan pelatihan dasar sumber daya manusia”. Penelitian ini mengetahui bagaimana pelaksanaan pelatihan dasar sumber daya manusia
pada PT INDOSAT pusat, serta untuk mengetahui bagaimana persepsi karyawan non-manajerial terhadap pelaksanaan pelatihan dasar sumber daya
manusia yang telah dilaksanakan.
51
Penelitian ini
berbeda dengan
dua penelitian
sebelumnya, perbedaannya yaitu penelitian dilakukan di organisasi yang bergerak di jasa
pendidikan dan lebih fokus pada pelatihan dan pengembangan Spiritualitas Ignasian. Selain itu, penelitian ini untuk mengetahui atau mendapatkan
gambaran umum tentang persepsi karyawan pada pelatihan dan pengembangan Spiritualitas Ignasian yang ada di Universitas Sanata Dharma
khususnya beberapa Biro Layanan Umum, Biro Sarana dan Prasarana yang ada di kampus Mrican dan Paingan.
52
Tabel II. 2 Perbandingan dengan Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumny
Fitri Yudowinanto Penelitian Rika Adriani
Penulis
Judul Persepsi Karyawan atas
Pelaksanaan Pelatihan Cervice Excelent
di bagian Call Center PT
Infomedia Nusantara Persepsi karyawan non-
manajerial terhadap pelaksanaan pelatihan
Dasar Sumber Daya Manusia
Persepsi karyawan pada program
pelatihan dan pengembanga
Spiritualitas Ignasian Tujuan
penelitian Mengukur persepsi
karyawan atas Pelaksanaan Pelatihan
Cervice Excelent di
bagian Call Center PT Infomedia Nusantara
Mengukur persepsi karyawan non-
manajerial terhadap pelaksanaan pelatihan
Dasar Sumber Daya Manusia
Mengukur persepsi karayawan Biro
Layanan Umum dan Biro Sarana Prasarana
pada pelatihan dan pengembangan
Spiritualitas Ignasian Pendekatan
Penelitian Kuantitatif
Kuantitatif Kuantitatif
Tipe Penelitian
Deskriptif Deskriptif
Deskriptif
Jumlah Responden
55 orang 30 orang
43 orang
Sumber: Skripsi Dari tabel di atas terdapat beberapa persamaan dari penulisan
skripsi terdahulu dengan penulisan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu:
53
1. Dalam penelitian ini penulis sama-sama menggunakan pada suatu teori tentang evaluasi pelatihan yang dikemukakan oleh Donald L. Kirkpatrick,
dan menggunakan metode penelitian deskriptif. 2. Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui persepsi karyawan terhadap
pelaksanaan pelatihan yang diterapkan pada suatu perusahaan atau organisasi.
3. Metode penelitian adalah metode kauntitatif, dengan melakukan analisis data yang diperoleh dari penyebaran kuisioner pada responden.
Pada skripsi ini, penulis akan meneliti persepsi karyawan biro Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada pelatihan dan pengembangan
Spiritualitas Ignasian, yaitu Biro Layanan Umum, Biro Sarana dan Prasarana. Pelatihan yang akan dianalisis khususnya pada pelatihan dan pengembangan
Spiritualitas Ignasian. Pelatihan Spiritualitas Ignasian diutamakan bagi organisasi-organisasi yang didirikan oleh Serikat Yesuit dan organisasi lain
yang memiliki hubungan kerja dalam hal ini bidang pendidikan yang berdasarkan pada ajaran atau spiritualitas dari Santo Ignatius Loyola sebagai
pelindung serikat Yesuit. Perbedaan dengan penelitian terdahulu, pada penelitian ini
menjelaskan lebih detail metode penelitian yang digunakan untuk memperkuat data, peneliti menggunakan perhitungan skor atas indikator
untuk menganalisa persepsi karyawan terhadap pelatihan Spiritualitas Ignasian sehingga dapat diketahui sejauhmana persepsi karyawan terhadap
pelatihan dan pengemabangan Spiritualitas Ignasian berperan sebagai subyek
54
pelatihan. Apabila karyawan merasa pelatihan tersebut sangat bermanfaat dan sudah dirasakan sangat menunjang untuk meningkatkan kualitas kerja
karyawan, maka program pelatihan dan pengembangan tersebut sudah baik dan mungkin bisa ditingkatkan, sedangkan bila karyawan merasa program
pelatihan dan pengembangan yang diterima belum meunjang atau manfaatnya kurang dirasakan oleh karyawan, maka program pelatihan dan pengembangan
tersebut perlu ditinjau kembali dengan melihat apa yang dirasakan kurang atau perlu diperbaiki.
C. Kerangka Konseptual
Pada dasarnya tenaga kerja atau karyawan merupakan salah satu faktor yang penting dalam organisasi. Karyawan yang dimiliki organisasi tentunya
memiliki perbedaan individu yang penting dalam studi organisasi karena berpengaruh langsung pada perilaku. Setiap orang adalah unik, sebab mereka
memiliki latar belakang yang berbeda, karakteristik individu, sikap, kemampuan dan ketrampilan. Dari perbedaan-perbedaan tersebut maka
peneliti menjelaskan bahwa diantara karyawan yang ada jika ditinjau dari aspek jenis kelamin maka karyawan wanita dan pria memiliki pandangan atau
persepsi yang berbeda terhadap pelatihan dan pengembangan Spiritualitas Ignasian. Hal ini muncul karena wanita memiliki karakter yang lebih lunak
dan mudah untuk menerima konsep pelatihan dan pengembangan yang memiliki unsur-unsur kerohnian jika dibandingkan dengan pria yang biasanya
tidak terlalu mementingkan hal-hal yang bersifat kerohanian. Selain aspek
55
jenis kelamin, tingkat pendidikan karyawan juga sebagai faktor yang bisa menunjukkan pandangan atau pemahaman yang berbeda terhadap pelatihan
dan pengembangan, dengan kata lain, semakin tinggi tingkat pendidikan karyawan akan membantu karyawan untuk memperoleh wawasan yang luas
dalam cara berpikir, komunikasi serta bisa berbaur dalam kelompok yang luas, sehingga harapan dan kebutuhan karyawan akan tinggi juga terhadap
pelatihan dan pengembangan. Harapan dan kebutuhan yang tinggi akan menyebabkan munculnya persepsi yang berbeda pada pelatihan dan
pengembangan Spiritualitas Ignasian.
D. Hipotesis
Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di dalam perencanaan
penelitian. Untuk mengarahkan kepada hasil penelitian ini dalam perencanaan penelitian perlu dirumuskan jawaban sementara dari penelitian ini. Jawaban
sementara dari penelitian ini adalah adanya perbedaan persepsi karyawan pada pelatihan dan pengembangan Spiritualitas Ignasian. Perbedaan persepsi
tersebut ditinjau dari aspek jenis kelamin dan tingkat pendidikan karyawan yaitu karyawan Biro Layanan Umum dan Biro Sarana dan Prasarana
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
56
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yaitu menggunakan cara-cara yang ditempuh untuk mendapatkan data dan informasi
yang relevan. Pada penelitian ini penulis memberikan gambaran tentang situasi yang berhubungan dengan persepsi karyawan Biro Layanan Umum dan
Biro Sarana Prasarana pada pelatihan dan pengembangan Spiritualitas Ignasian. Jenis penelitian yang dipilih oleh penulis adalah penelitian
deskriptif. Penelitian yang menjabarkan bagaimana prosedur, metode untuk mengetahui suatu obyek pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Penelitian
deskriptif disusun dengan cara sistematis, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat dari populasi tertentu. Penelitian dilakukan untuk memberi gambaran
yang lebih jelas mengenai suatu gejala atau kejadian. Hasil akhir dari penelitian ini berupa tipologi atau pola-pola mengenai kejadian yang sedang
dibahas. Sehingga berdasarkan dimensi waktunya maka penelitian ini termasuk dalam penelitian cross sectional, yaitu penelitian yang hanya
digunakan dalam waktu tertentu, dan tidak akan dilakukan penelitian lain di waktu yang berbeda untuk dibandingkan.
Berdasarkan teknik
pengumpulan data,
peneliti menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam kuesioner untuk memperoleh data dari responden.
57
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian Subjek untuk penelitian ini, penulis melakukan penelitian untuk karyawan
Biro Universitas Sanata Dharma yaitu Biro Layanan Umum dan Biro Sarana dan Prasarana.
2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah pelatihan dan pengembangan Spiritualitas
Ignasian menurut persepsi karyawan Biro Layanan Umum dan Biro Sarana dan Prasarana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Biro Layanan Umum dan Biro Saranan dan
Prasarana Universitas Sanata Dharma Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002.
2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan September 2012 sampai November
2012.
58
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel a. Variabel Independen
Variabel independen sering disebut variabel stimulus atau yang dikenal varibel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjdai sebab timbulnya variabel dependen atau variabel terikat. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan jenis kelamin
dan tingkat pendidikan karyawan sebagai variabel independen, sesuai dengan pokok permasalahan nomor dua dan tiga.
b. Variabel Dependen Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat, yaitu
merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan persepsi
karyawan pada pelatihan dan pengembangan Spritualitas Ignasian sebagai variabel dependen.
2. Indikator Variabel Yang menjadi indikator variabel pada penelitian ini adalah unsur-
unsur yang terkandung dalam pelaksanaan pelatihan dan pengembangan Spiritualitas Ignasian. Unsur-unsur tersebut terdiri dari: materi pelatihan
yang digunakan, metode pelatihan, fasilitas yang disedikan selama pelatihan, penjadwalan dan evaluasi pelatihan.