Karakteristik Individu yang Memiliki Toleransi Hidup Bersama

16 pertimbangan yang matang, tentang kesesuaian sifat, kesamaan tujuan hidup, serta berbagai kemampuan dan kesiapan melaksanakan tugas- tugas rumah tangga. b. Belajar hidup dengan pasangan Hidup berkeluarga merupakan hidup bersama antara dua orang yang memiliki dua latar belakang kehidupan, sifat dan mungkin minat dan kebiasaan yang berbeda. Meskipun demikian, mereka memiliki kebutuhan yang sama, yaitu kebutuhan untuk hidup bersama. Pemahaman tentang kesamaan dan perbedaan-perbedaan tersebut tidak muncul begitu saja, tetapi harus ada kesediaan dan usaha dari kedua belah pihak untuk mempelajarinya. Tanpa pemahaman, maka keharmonisan keluarga sulit direalisasikan. c. Memulai hidup berkeluarga Keluarga merupakan masyarakat kecil. Hampir seluruh aspek kehidupan kemasyarakatan ada didalam keluarga. Dalam keluarga ada aspek ekonomi, sosial, politik, budaya, agama, pendidikan, kesehatan, keamanan, etika, estetika, dan lain-lain. Suami istri dengan anak- anaknya, harus mengembangkan mekanisme kerja, menciptakan iklim kehidupan dan lain-lain sehingga semua kebutuhan dapat terpenuhi dan semua urusan keluarga dapat diselesaikan dengan baik. 17 d. Memelihara dan mendidik anak Setiap keluarga mendambakan kehadiran anak sebagai pemersatu suami-istri, sebagai penerus generasi. Kehadiran anak harus dirawat, dipelihara dan dididik dengan baik. Jika tidak, mungkin saja anak itu bukan lagi penghibur dan penerus kebanggaan, tetapi menjadi sumber kedukaan dan kegundahan. Memelihara pertumbuhan fisiknya relatif lebih mudah dibandingkan dengan mendidik kerohaniannya. Membimbing perkembangan rohani psikis anak membutuhkan kesiapan tertentu dari kedua orang tuanya. e. Mengelola rumah tangga Rumah tangga ibarat suatu perusahaan atau lembaga yang memiliki banyak bagian atau kaitan, baik antar bagian-bagiannya maupun bagian tersebut dengan bagian diluar rumah. Semua hal tersebut perlu direncanakan dan dikelola dengan baik, sehingga dapat membentuk satu kesatuan yang harmonis. f. Memulai kegiatan pekerjaan Pekerjaan bukan hanya berfungsi untuk mendapatkan nafkah, tetapi juga merupakan bagian dari karier sekaligus identitas dan prestise keluarga. Seorang dewasa muda harus mempersiapkan, memilih, serta memasuki pekerjaan yang cocok dengan kemampuan latar belakang pendidikannya, untuk kemudian mengembangkan dirinya seoptimal mungkin dalam pekerjaan tersebut. Walaupun 18 seseorang telah mengikuti pendidikan untuk suatu pekerjaan, tetapi dalam praktek masih harus banyak belajar dan mengembangkan diri. g. Bertanggungjawab sebagai warga masyarakat dan warga negara Seorang dewasa muda harus mampu membina hubungan sosial dengan sesama warga masyarakat. Selain ia dituntut mematuhi semua peraturan, ketentuan, dan nilai yang ada dalam masyarakat, ia juga dituntut untuk memelihara dan menggawasinya, ia juga dituntut untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. h. Menentukan persahabatan dalam kelompok sosial Di masyarakat terdapat berbagai kelompok sosial, seperti kelompok etnis, agama, budaya, profesi, hobi dan lain-lain. Seorang dewasa muda dituntut untuk dapat hidup dalam berbagai kelompok sosial tersebut dengan harmonis.

3. Ciri-Ciri Dewasa Awal

Anderson Marleny, 2015 mengemukakan adanya beberapa ciri periode masa dewasa awal: a. Berorientasi pada tugas, bukan pada diri dan ego yaitu berorientasi pada tugas-tugas yang dikerjakannya dan tidak condong pada perasaan diri sendiri atau kepentingan pribadi. b. Tujuan yang jelas dan kebiasaan kerja yang efisien, yaitu melihat tujuan yang yang ingin dicapai dengan jelas.

Dokumen yang terkait

Opini Mahasiswa Terhadap Figur Obama Dalam Iklan Wafer Tango (studi deskriptif terhadap mahasiswa Universitas Sumatera Utara).

1 55 148

Analisis persepsi mahasiswa akuntansi terhadap profesionalisme dosen akutansi (studi empiris pada mahasiswa perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta di Jember)

0 6 88

hubungan motivasi belajar antara mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik (IPK) (Studi kasus mahasiswa pendidikan ips FITK semester 6)

7 23 89

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengaruh pelibatan politik dan sikap tentang demokrasi terhadap toleransi politik mahasiswa fakultas psikologi Universitas Islam Negeri Jakarta

0 18 70

Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan Universitas islan Negeri syarif Hidayatullah Jakarta

0 2 161

Pengaruh character strengths dan gender terhadap stres akademik mahasiswa UIN Jakarta yang kuliah sambil bekerja.

16 112 145

Modernisme dan fundamentalisme Islam (studi kasus pada mahasiswa Uin Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 7 148

Pengaruh persepsi kualitas layanan akademik terhadap kepuasan mahasiswa fakultas psikologi UIN Jakarta

1 6 116

1. Menyetujui registrasi dan konsultasi akademik semester genap tahun ajaran 2014/2015 dilakukan secara online penuh untuk mahasiswa angkatan 2014/205 dan secara online dan offline bagi mahasiswa angkatan sebelumnya dengan menggunakan Fakultas Peternakan

0 1 7