Menyusun Dialog dalam Drama

316 Bahasa Indonesia XII Program Bahasa Saya lihat tangan Mr. Kelada gemetar. Seperti biasa cerita itu segera juga tersiar ke seluruh kapal, dan malam itu habis dia diganggu orang. Orang menganggap amat lucunya Si Pintar telah kena jebak. Nyonya Ramsay kemudian pergi ke kamarnya, katanya dia sakit kepala. Esok paginya saya bangun dan mencukur muka saya. Mr. Kelada masih berbaring di tempat tidur sambil merokok. Tiba-tiba di luar pintu terdengar seakan orang menggores, dan sebuah surat ditolak di bawah pintu ke dalam kamar. Saya buka pintu, akan tetapi tidak ada seorang juga. Saya pungut surat dari lantai. Untuk Mr. Kelada. Namanya ditulis dengan huruf besar, saya berikan surat itu padanya. –– Dari siapa? tanyanya –– oh serunya. Dari amplop itu dikeluarkannya bukan surat, akan tetapi sehelai uang kertas seratus dolar. Dia memandang padaku, dan mukanya merah padam. Amplop itu dikoyak-koyaknya, dan diberikannya padaku. –– Maukah engkau menolong membuangkannya keluar jendela? tanyanya. Saya buangkan kertas itu, dan kemudian saya memandang padanya dengan tersenyum. –– Tidak ada orang suka diperlakukan seperti si dungu, katanya. –– Aslikah mutiara Nyonya Ramsay itu? –– Jika saya mempunyai isteri muda dan cantik, maka tidak akan saya biarkan dia tinggal setahun sendirian di New York, sedang saya bekerja di Kobe, katanya. Pada saat itu saya bukan tidak suka lagi pada Mr. Kelada. Dia menjangkau dompetnya, dan dengan cermat disimpannya uang kertas seratus itu. Sumber: Sastra dan Tekniknya, Mochtar Lubis, 1997.

E. Menyusun Dialog dalam Drama

Setelah mempelajari materi pembelajaran ini kalian diharapkan mampu menulis dialog pementasan drama satu babak. Drama merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan perihal kehidupan manusia melalui gerak dan percakapan di atas panggung. Di unduh dari : Bukupaket.com Mengenang Peristiwa 317 Gerak dan percakapan itu sebelumnya telah direncanakan dalam sebuah naskah. Penggambaran naskah drama tercermin dalam dialog-gialog antarpelaku di setiap adegan. Untuk itu, sebelum membuat naskah utuh, sebaiknya kalian belajar menyusun dialog drama satu babak terlebih dahulu. Yang perlu diperhatikan, babak-babak drama mengikuti alur cerita dan biasanya mengandung perkenalan tokoh, cerita yang berisi permasalahan, munculnya tokoh antagonis dan protagonis, serta adanya konflik yang menjadi klimaks, klimaks menurun menjadi peleraian, kemudian antiklimaks, dan diakhiri dengan penyelesaian. Tentukanlah tema naskah drama yang akan kalian tulis. Kemudian buatlah kerangka karangan terlebih dahulu, tentukan pula tokoh yang terlibat. Setelah itu kembangkan kerangka naskah menjadi sebuah naskah drama satu babak yang utuh dan menarik. Sebagai bahan referensi, bacalah beberapa naskah drama dan bandingkan pembabakan di dalamnya. Naskah drama yang dapat kalian baca misalnya Dag Dig Dug karya Putu Wijaya. Naskah dengan masalah kematian menempati urutan paling atas sebagai pembicaraan tokoh-tokohnya ini terdiri atas tiga babak dan setiap babak terdiri atas beberapa adegan. Perhatikan awal prolog Babak I dan Babak III naskah tersebut BABAK I Sebuah ruang yang besar yang kosong. Meskipun di tengah-tengah ada sebuah meja marmer kecil tinggi diapit dua kursi antik berkaki tinggi, berlengan membundar, berpantat lebar. Di sini sepasang suami istri pensiunan yang hidup dari uang indekosan menerima kabar . . . . BABAK III Suami istri tersebut menjadi sangat tua, pikun dan penyakitan. Tetapi telah lengkap mengumpulkan semua bahan-bahan untuk kuburannya. Semuanya diletakkan di sekitar kursi tempat mereka minum. Peti mati tidak lagi ditutupi, keduanya sudah biasa memandangnya sambil menunggu hari mati mereka. Sepeda sudah dijual. Ibrahim sudah tak sabar menanti kapan ia akan mengerjakan kuburan tersebut. Tobing sendiri yang menjadi setengah tua sudah melunasi uang cicilannya. Hanya kedua orang tua belum juga mati. Keduanya kini menghadapkan kursinya ke arah peti mati tersebut. Sumber: Dag Dig Dug, Putu Wijaya, 1997 Di unduh dari : Bukupaket.com 318 Bahasa Indonesia XII Program Bahasa R efleksi Kerjakan hal berikut bersama teman sekelas Buatlah majalah dinding dengan tema Esai minggu ini. Majalah dinding tersebut berisi esai- esai hasil karya siswa sekelas. Permasalahan yang dijadikan tema beraneka ragam berdasarkan kreativitas kalian. Guru akan membimbing kalian untuk membuat esai sekaligus majalah dinding yang menarik sehingga seluruh komponen sekolah diharapkan dapat menikmati majalah dinding tersebut. R angkuman 1. Puisi merupakan hasil pemusatan pemikiran, perasaan, penghayatan, dan sikap penyair dalam menyikapi suatu permasalahan. Sikap ini juga akan muncul secara tersurat dan tersirat di dalam puisi terjemahan. 2. Drama Indonesia yang memiliki warna lokal atau daerah bisa ditinjau dari bentuk pementasan, dialek tokoh, kostum, serta adat istiadat yang dimunculkan dalam naskah dan pementasan drama. 3. Menentukan isi naskah drama sangat penting dilakukan oleh semua pihak yang terlibat secara langsung dalam pementasan drama. Hal ini untuk menghindari kesalahanpemahaman dalam menafsirkan isi naskah. 4. Penulisan esai harus disertai argumen yang kuat untuk mendukung pendapat. Hal ini berguna untuk meyakinkan pembaca terhadap logika yang dikemukakan penulis. 5. Drama satu babak biasanya terdiri atas beberapa adegan. Berlatihlah menulis naskah drama satu babak sebelum menuliskan naskah drama panjang yang terdiri atas beberapa babak. L atihan 11.7 Buatlah sebuah naskah drama satu babak dengan tema bebas Lengkapi pula dengan keterangan setting, pemanggungan, ekspresi dan gerak pemain dalam naskah tersebut Tuliskanlah keterangan ini di dalam tanda kurung. Di unduh dari : Bukupaket.com Mengenang Peristiwa 319 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 Uji Kompetensi

A. Berilah tanda silang X pada huruf a, b, c, d, atau e sebagai jawaban yang paling benar