82
Bahasa Indonesia XII Program Bahasa
2. Menunjukkan Cerpen yang Tidak Memiliki Dasar Cerita atau
Tema yang Jelas namun Menampilkan Alur yang Kronologis Cerpen-cerpen inkonvensional adalah cerpen-cerpen yang absurd,
tidak menganut pola dan cerita umum, serta tidak memiliki dasar cerita atau tema yang jelas, namun menampilkan alur yang kronologis. Cerpen
tersebut biasanya menggunakan bahasa figuratif atau simbolik yang maknanya perlu ditafsirkan secara mendalam. Dalam banyak bagian,
cerpen tersebut terasa puitis.
Membaca dan menikmati cerpen Danarto membuat kita merasa terbawa ke alam perenungan dan pemikiran yang tidak umum, tidak
seperti yang terdapat dalam cerpen-cerpen biasa. Cerpen tersebut bersifat religius, mempunya fungsi memperdalam keimanan, namun kita juga
merasakan bahwa cerpen tersebut mengandung suatu misteri yang tidak bisa langsung terkuak. Tema dan dasar ceritanya terasa samar-samar, tidak
transparan. Penokohan dan settingnya tidak seperti yang biasa kita jumpai dalam cerpen konvensional. Namun kalau kita cermati, ternyata alur yang
digunakan sang pengarang cukup bisa diikuti karena sifatnya yang kronologis urut waktu.
L atihan
4.8
Bacalah beberapa cerpen yang terdapat dalam berbagai periode kesusastraan, baik yang konvensional maupun yang inkonvensional
Di antara cerpen-cerpen inkonvensional yang kalian baca, tunjukkan cerpen-cerpen yang mengandung fenomena ketidakjelasan tema,
namun alurnya cukup kronologis.
3. Menjelaskan Standar Budaya Baik-Buruk, Benar-Salah yang
Dianut oleh Masyarakat dalam Cerpen yang Dibaca Di dalam cerpen-cerpen tertentu, bisa dijumpai gambaran masyarakat
dalam rangkaian cerita yang menampilkan standar budaya baik-buruk dan benar-salah. Dalam cerpen-cerpen tersebut, cerpenis mengekspresikan
sikap masyarakat yang cenderung masih memegang nilai-nilai budaya yang adiluhung, humanistis, bahkan religius. Di sana pengarang
menampilkan perannya sebagai figur yang adiluhung, yang mempunya komitmen terhadap nilai kebaikan dan kebenaran yang menjunjung
peradaban dan keadilan. Ada misi dan visi yang terarah dan punya tanggung jawab moral dalam karya-karya mereka.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Mengapresiasi Nilai-nilai Kehidupan
83
L atihan
4.9
Cerpen “Lempengan-Lempengan Cahaya” di atas termasuk bersifat absurd. Namun bisa ditelusuri adanya standar budaya baik-buruk,
dan benar-salah yang digambarkan sebagai cerminan realitas masyarakat pada periode tersebut. Jelaskan hal itu
Karya sastra Indonesia pada awalnya ditulis menggunakan huruf Arab-Melayu. Penulisan kata-kata Indonesia dengan aksara Arab-Melayu
memanfaatkan seluruh huruf Arab yang mempunyai kesesuaian dengan huruf Latin yang digunakan untuk menuliskan kata-kata bahasa Melayu-
Indonesia. Perhatikan abjad Arab-Melayu berikut ini
D. Menulis Teks Arab Melayu dan Melatinkan