334
Bahasa Indonesia XII Program Bahasa
1. Menyusun Sinopsis Karya Sastra
Karya sastra yang bisa disusun sinopsisnya adalah bentuk prosa fiksi dan naskah drama, karena mengandung rangkaian cerita. Sebuah cerita
konvensional umum tentu memiliki tema, penokohan, latar, alur, dan amanat. Faktor-faktor intrinsik itulah yang dikedepankan dalam sinopsis.
Sinopsis berbentuk deskripsi naratif yang singkat dan padat. Sinopsis secara umum ditulis dengan identitas buku yang terdiri atas judul buku, nama
pengarang, tahun terbit, kota penerbitan, tahun terbit. Bisa ditambahkan jumlah halaman, cetakan ke- …, dan harga buku.
Perhatikan kutipan sinopsis novel berikut ini
Di Bawah Lindungan Ka’bah Pengarang: HAMKA
Penerbit : Bulan Bintang Tahun
: 1938; Cetakan XIII, 1978
Tanpa memberi tahu siapa pun, Hamid meninggalkan kampungnya menuju Siantar, Medan. Kepergiannya kali ini bukan
lagi untuk menuntut ilmu di sekolah, seperti yang ia lakukan beberapa tahun yang lalu. Hamid, ibarat orang sudah jatuh tertimpa tangga
pula. Setelah Haji Jafar, orang yang selama ini banyak menolongnya, berpulang ke Rahmatullah, tak lama kemudian ibu kandung yang
dicintainya menyusul pula ke alam baka. Hamid kini tinggal sebatang kara. Ayahnya telah meninggal ketika ia berusia empat tahun. Dalam
kemalangannya itu, mamak Asiah dan anaknya, Zainab, tetap menganggapnya sebagai keluarga sendiri. Oleh karena itu, Mak Asiah
begitu yakin terhadap Hamid untuk dapat membujuk Zainab agar mau dikawinkan dengan saudara dari pihak mendiang suaminya.
Dengan berat hati, Hamid mengutarakan maksud itu walaupun yang sebenarnya, ia sangat mencintai Zainab. Namun, karena Zainab anak
orang kaya di kampung itu, ia tak berani mengutarakan rasa cintanya itu.
Setibanya di Medan, Hamid sempat menulis surat kepada Zainab. Isi surat itu mengandung arti yang sangat dalam tentang perasaan
hatinya. Namun, apa mau dikata, ibarat bumi dengan langit; rasanya tak mungkin keduanya dapat bersatu. Meninggalkan kampung
halamannya berikut orang yang dicintainya adalah salah satu jalan terbaik. Begitu menurut pikiran Hamid.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kisah-kisah Kehidupan Manusia
335
.......................................................................................................... Sekembalinya Hamid dari Arafah, suhu badannya semakin tinggi.
Apalagi di Arafah, udaranya sangat panas Hamid tak mau menyentuh makanan sehingga badannya menjadi lemah. Pada saat yang sama,
surat dari Rosna diterima Saleh yang menerangkan bahwa Zainab telah wafat. Kendati Hamid dalam keadaan lemah, ia mengetahui bahwa
ada surat dari kampungnya. Firasatnya begitu kuat pada berita surat yang disembunyikan Saleh. Hamid menanyakan isi surat itu. Dengan
berat hati Saleh menerangkan musibah kematian Zainab. “Jadi Zainab telah dahulu dari kita? tanyanya pula.
Ketika akan berangkat ke Mina, Hamid tak sadarkan diri. Temannya, Saleh, terpaksa mengupah orang Badui untuk membawa
Hamid ke Mina. Dari situ mereka menuju Masjidil Haram kemudian mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali. Tepat di antara pintu Kabah
dengan Batu Hitam, kedua orang Badui itu diminta berhenti. Hamid mengulurkan tangannya, memegang kiswah sambil memanjatkan doa
yang panjang: Ya Rabbi, Ya Tuhanku, Yang Maha Pengasih dan Penyayang Semakin lama suara Hamid semakin terdengar pelan.
Sesaat kemudian, Hamid menutup matanya untuk selama-lamanya.
Sumber: Ringkasan dan Ulasan Novel Indonesia Modern,
Grasindo Jakarta, 1992, halaman 55-56
L atihan
12.5
Bacalah sebuah novel sastra yang mengangkat tema seputar moral dan kesetiaan, misalnya Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini, Bekisar
Merah karya Ahmad Tohari maupun Senja di Jakarta karya Mochtar Lubis. Setelah itu, tulislah sinopsisnya dan cocokkan sinopsis kalian
dengan sinopsis karya teman yang membahas novel serupa.
2. Mendeskripsikan Unsur-unsur Pembentuk Cerita dalam Karya