Jenis keracunan pada sianida

8 d. Sumber- sumber iatrogenik Sianida juga dibentuk pada terapi menggunakan nitroprusida, terutama ketika diperpanjang, karena takifilaksis kadang membutuhkan penggunaan dosis yang lebih tinggi daripada dosis maksimum yang dianjurkan 10 µgkg per min Smith Kruszyna, 1974; MacRae Owen, 1974; Piper, 1975; Atkins, 1977; Anon, 1978. Sianida mengakibatkan metabolisme menjadi tiosianat. Tiosianat telah digunakan beberapa tahun yang lalu sebagai agen antihipertensi dan mereka tampak sering digunakan karena sangat efektif. Sedangkan pada jenis efek akut sedang, termasuk anoreksia, kelelahan, dan sistem gastrointestinal dan gangguan CNS, mendorong pada keburukan mereka. Laetril, amigdalin berasal dari biji aprikot, telah digunakan sebagai sebuah agen anti kanker, tetapi sekarang tidak terpakai karena efek pengobatan tidak dapat dipraktekkan dalam pembelajaran retrospektif dan prospektif. Laetril telah menyebabkan keracunan sianida yang fatal Sadoff dkk., 1978.

3. Jenis keracunan pada sianida

a. Keracunan akut sianida Secara umum, menghirup kira-kira 50 ml konsentrasi 1,85 mmoll gas hidrogen sianida fatal dalam beberapa menit. Keracunan hidrogen sianida lebih sering secara tidak sengaja daripada sengaja. Sehingga keracunan sianida secara tidak sengaja mungkin terjadi pada pengasap dan ahli kimia yang menggunakan hidrogen sianida selama jalannya pekerjaan mereka Chen dkk., 1944. Pada kebakaran, kombinasi keracunan HCN dan karbon monoksida CO terjadi karena terhirupnya asap dari barang yang terbakar, mungkin menyebabkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 kefatalan. Menelan garam sianida yang secara sengaja biasanya terjadi pada orang yang bekerja dengan sianida. Menelan sedikitnya 250mg garam sianida anorganik mungkin bisa fatal Peters dkk., 1982. Akan tetapi, kematian bisa ditunda beberapa jam mengikuti proses pencernaan sianida pada perut yang penuh; first- pass effect yang terjadi di hati juga dapat menunda onset dari sianida Naughton, 1974. b. Keracunan kronis sianida Neurotoksisitas kronis karena dosis rendah telah diteliti dengan pendekatan epidemiologi pada populasi yang mengkonsumsi secara alami tanaman yang mengandung glikosida Blanc dkk., 1985. Glikosida ini terdapat dalam banyak jenis spesies tanaman, terutama tanaman singkong, bahan makanan utama daerah tropis Conn, 1973; Cook Coursey, 1981; Ministry of Health, Mozambique, 1984. Ketela telah dihubungkan dengan ataxic neuropati tropis Cook Coursey, 1981. Paraparesis wabah kejang telah dihubungkan dengan sebuah kombinasi kadar sianida yang tinggi dan belerang rendah yang masuk dari makanan yang didominasi oleh ketela yang kurang diproses dan suplemen yang kurang protein Rosling, 1989. Neurotoksologi juga telah ditemukan pada tembakau yang berhubungan dengan ambliopia Grant, 1980 dan pada amigdalin yang berhubungan dengan neuropati perifer Kalyanaraman dkk., 1983. Keracunan sianida jangka panjang telah ditunjukkan berhub ungan dengan pembesaran dan gangguan pada kelenjar tiroid pada laporan kasus dan cohort studies dari individu yang terpapar sianida PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 dalam pekerjaannya Blanc dkk., 1985, melalui makanan yang dikonsumsi Cook Coursey, 1981, dan secara eksperimental El Ghawabi dkk., 1975.

4. Mekanisme keracunan sianida