Profil biokimiafarmakologi lain . PENELAAHAN PUSTAKA

22 adalah dasar pemikiran untuk pengambilan natrium tiosulfat pada keracunan sianida sehingga kapasitas endogen penghilang racun tubuh ditingkatkan.

6. Profil biokimiafarmakologi lain

a. Farmakokinetik Ketika tiosulfat dosis tinggi disuntikkan pada mamalia, bagian yang lebih besar dikeluarkan tidak diubah oleh pengeluaran ginjal tapi jumlah tertentu dioksidasi menjadi sulfat. Bagian kecil terakhir meningkat karena dosis tiosulfat menurun. Oksidasi tiosulfat menjadi sulfat terjadi dalam hati dengan dua langkah jalan kecil enzim. Pembelajaran oleh Gilman dkk. 1946 membuktikan bahwa penyuntikan tiosulfat ke dalam pembuluh darah secepatnya disalurkan dalam tempat cairan extracellular dan bahwa pembuangan ginjalnya terjadi penyaringan syaraf ginjal. Percobaan hewan lebih lanjut telah menunjukkan bahwa sistem pengangkutan tabung mungkin juga terjadi Sörbo, 1972. Tiosulfat disimpan dan diserap kembali dalam manusia dan anjing, menurut Bucht 1949 dan Foulks dkk. 1952. Pembersihan tiosulfat rendah, tapi pada tingkat yang tinggi pembersihan sama dengan mutu penyaringan syaraf ginjal. Ini berarti bahwa pada tingakatan plasma tiosulfat yang tinggi, penyimpanan Tm pengiriman maksimal sama dengan penyerapan kembali Tm, sedangkan pada tingkat plasma yang rendah seluruh penyaringan dan penyimpanan tiosulfat diserap kembali sehingga ada sebuah pengurangan nilai pembersihan tiosulfat. Volume penyaluran, seperti yang ditentukan pada berat anjing 8.5-14.4 kg, pada rata-rata, 3 1 Cardozo Edelman, 1952. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 Rhodanase Na 2 S 2 O 3 + CN - SCN + Na 2 S 2 O 3 Reaksi katalis sulfurtransferase dimana sulfur sulfan diikutkan, rhodanase adalah sulfurtransferase yang telah banyak dipelajari secara ekstensif. Rhodanase mengakatalis pengiriman sulfan. Pembelajaran secara kinetik telah menunjukkan bahwa ada tempat kationik pada rhodanase untuk pemberi anionik sulfur Westley dkk,1983 sebagian besar dosis tiosulfat yang disuntikkan dikeluarkan dan tidak mengalami perubahan. Tiosulfat dianggap menyebar secara perlahan melalui selaput sel Himwich dan Saunders, 1948; Sorbo,1962. Menurut Crompton dkk, 1974, tiosulfat bisa menggunakan pembawa dikarboksilat untuk memasuki mitokondria, seperti yang ditunjukkan pada percobaan dengan menggunakan mitokondria pada hati tikus. Sistem ini khusus pada senyawa anion valensi dua. Telah ditunjukkan oleh Szczepkowski dkk,1961 bahwa ketika menggunakan tiosulfat yang dilabeli 2 atom sulfur mempunyai keuntungan yang berbeda selama serangkaian proses metabolisme pada hewan. Pada tikus, atom sulfur dalam dihilangkan sangat cepat dihilangkan dalam bentuk sulfat ketika atom luar diubah menjadi sulfat lebih lambat, mungkin mulai melalui jumlah tingkat tahap tengah. Ketika hewan percobaan disuntik dengan tiosulfat yang mengandung 35 S pada posisi sulfannya secara ekslusif. Ini seluruhnya dapat ditemukan berlabel dalam plasma secepat sampel yang diperoleh Schneider dan Westley, 1969. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 Percobaan pada anjing Michefelder dan Tinker,1977; Schulz dkk,1979b telah menunjukkan bahwa kapasitas persediaan endogen tiosulfat untuk menghilangkan sianida dilebihkan jika natrium nitroprusside diatur sebagai infus yang terus menerus pada rata-rata lebih dari 0,5 mgkgjam ketika hewan percobaan menerima dosis yang lebih tinggi dari 0,5mgkgjam, konsentrasi darah sianida mereka meningkat secara bertahap. Hewan percobaan yang menerima dosis yang sama mengalami kondisi yang sama tetapi dengan pemberian infus tiosulfat tambahan 6 x bb dosis natrium nitroprusside tidak menunjukkan tanda yang tidak normal. Volume urin dalam anjing yang diberi tiosulfat diatas 48 jam periode kira-kira 2x hewan yang tidak diberi, barangkali berhubungan dengan peningkatan rata-rata formasi tiosianat dan penghasil osmotik diuresis. Hasil yang sama diperoleh dalam percobaan pada kelinci Hobel dkk, 1978. b. Farmakodinamik Setelah induksi natrium nitroprusida SNP akut. Pemejanan pada kelinci secara injeksi bolus tiosulfat dan hidroksokbalamin Vit B12a pada SNP perbandingan konsentrasi molar penawar racun 1:5 sama efektifnya pada pengurangan tanda awal keburukan asidosis metabolik Pill dkk,1980. Selama masa pengamatan berikutnya kelebihan dasar B12a sebagai penawar racun didapati lebih rendah daripada dengan tiosulfat, ketika 2 penawar racun diberikan secara paralel dengan dosis SNP tinggi natrium tiosulfat terbukti lebih bagus dari B12a. Pengarang menganjurkan bahwa untuk tujuan klinis SNP harus selalu diatur dalam kombinasi tiosulfat 1:5. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 Sebuah molekul SNP mengandung 5 ion sianida, sehingga tiosulfat harus diberikan dalam pervandingan molar paling tidak 5 : 1, yang cocok untuk dosis 4 bagian oleh berat natrium tiosulfat terhadap salah satu SNP. Schulz dkk. 1979b menganjurkan bahwa karena tiosulfat dimetabolis dan dihilangkan dengan cepat dari tubuh lebih baik untuk mengaturnya secara berlebih dengan infus yang berkala. Chen dkk, 1934 menunjukkan bahwa natrium tiosulfat menghilangkan racun sianida sampai 3x dosis minimal yang mematikan MLD, dosis tiosulfat yang berbeda secara i.p untuk tikus pada waktu yang berbeda setelah penyuntikkan sub lethal atau lethal dosis sianida Schubert dan Brill, 1968. Ketika tiosulfat diberikan kepada tikus 5 menit setelah sianida, waktu setelah penyembuhan dari keracunan sianida sangat diperpendek, tikus diberi tioslufat 10 menit setelah sianida ketika pencegahan oksidasi sitokrom hati maksimal sembuh 5-10 menit kemudian sebagai pengganti 30-40 menit secara normal yang dibutuhkan tanpa perawatan. c. Toksikologi Penghilangan hasil sianida, tiosianat, dikeluarkan dalam air seni. Konsentrasi tiosianat normalnya 1-4 mgl dalam plasma bukan perokok dan 3-12 mgl pada perokok. Tiosianat plasma setengah hidup pada pasien dengan fungsi ginjal normal adalah 4 h Blaschle Melmon, 1980, tapi pada ginjal yang tidak normal ini secara jelas diperpanjang dan sehingga resiko keracunan pada para pasien meningkat Schulz dkk., 1978. Tingkat tiosianat yang lebih dari 100 mgl dianggap berkaitan dengan keracunan. Keracunan tiosianat dikenali dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 lemahnya kekejangan otot, rasa muak, penyimpangan orientasi, sakit jiwa, gerak yang berlebihan, dan pingsan Smith, 1973; Michenfelder Tinker, 1977. Keracunan mematikan pada konsentrasi yang lebih besar dari 180 mgl telah dilaporkan Healy, 1931; Garvin, 1939; Russel Stahl, 1942; Kessler Hines, 1948; Domalski dkk., 1953. Haemodialysis dianjurkan sebagai sebuah cara yang efektif menghilangkan thicyanate Marbury dkk., 1982. Dialysance yang berjumlah 82,8 mlmin in vivo dan 102,3 mlmin in vitro telah dicatat Pahl Vaziri, 1982. Sedikit diketahui tentang sifat pengikat protein tiosianat, dan haemoperfusion mungkin lebih efektif daripada haemodialisis. Menurut NIOSH 1986 pemberian secara i.v dosis LD 50 pada tikus 250 mgkg sedangkan pemberian secara i.v paling rendah mengeluarkan dosis yang mematikan LDL O pada anjing 3000 mgkg Dennis dan Feltchef, 1966. Ketika anjing diberikan 3000 mgkg Natrium tiosulfat pentahidrat secara i.v Dennis dan Feltchef, 1966, efek berikut ini berkembang secara cepat. Metabolik asidosis hipoksemi, hipernatremia dan perubahan pada ECG dan dalam tekanan arteri dan vena. Dalam percobaan ini kenaikan cepat dan langsung pada konsentrasi serum natrium akan diharapkan karena isi natrium dalam natrium tiosulfat pentahidrat kira-kira 24 MEQ3000 mg dan anjing yang bertahan terhadap suntikan menunjukkan tanda diuresis yang akan diperkirakan dari dosis osmotik besar yang dilakukan. Dianjurkan bahwa natrium tiosulfat pentahidrat 1500 mgkg diberikan secara i.v pada rata-rata konstan diatas 30 menitperiode ditahan dengan baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 Selama pelaksanaan SNP kronis infus simultan tiosulfat mungkin menunjukkan masalah karena akumulasi pembesaran plasma tiosianat dan bahaya hipofolaemia Michen Felder dan Tinker, 1977. Fesey dkk. 1985 menganjurkan bahwa ini cukup untuk memberikan dosis bolus natrium tiosulfat jika hanya dosis SNP atau dosis rata-rata berlebihan. Disitu tampak tidak ada informasi yang cenderung pada teratogen dan mutagenesis natrium tiosulfat

7. Rute pemberian