5
BAB II . PENELAAHAN PUSTAKA
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Sianida
1. Tinjauan sejarah
Sianida sudah dikenal sebagai racun dalam kenari yang pahit, ceri, daun salam, dan singkong sejak jaman dahulu. Sebuah catatan pada sebuah lontar Mesir
dalam museum Louvre, Paris menuliskan bahwa Dioscorides pada abad pertama, SM, telah mengetahui adanya sesuatu yang beracun di dalam kenari yang pahit
Sykes, 1981. Mekanisme biokimia untuk menawaracunkan sianida telah dijelaskan
oleh Chen dkk. 1933, 1934. Mereka manganjurkan penggunaan sebuah kombinasi amil nitrit, natrium nitrit, dan natrium tiosulfat, senyawa terakhir
berfungsi sebagai donor sulfur untuk rhodanese sulfur transferase. Rhodanese mempercepat detoksifikasi sianida dengan membentuk metabolit tiosianat. Ini
menunjukkan perkembangan salah satu penawar racun pertama berdasarkan alasan ilmu pengetahuan tentang racun yang ilmiah. Kombinasi penawar racun ini
telah teruji lama, dan masih menunjukkan kombinasi penawar racun yang paling mujarab untuk terapi keracunan akibat sianida.
2. Sumber- sumber potensial sianida
a. Sumber-sumber dari industri Sianida digunakan di industri dan untuk mengontrol serangga atau
binatang yang merugikan. Hidrogen sianida digunakan untuk mengasapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 bangunan, kapal dan pesawat yang terserang serangga atau binatang yang
merugikan. Garam sianida, seperti natrium sianida dan kalium sianida digunakan dalam proses pembersihan, penguat, ekstraksi bijih pada pertambangan, serta
elektroplating Henry, 1997. Nitril adalah turunan siano dari senyawa organik. Asetonitril digunakan
sebagai pelarut dan sedikit mengandung racun LD50 = 120 mgkg dibanding hidrogen sianida LD50 = 0,5 mgkg, tetapi sering mengandung campuran racun
yang berkaitan dengan metabolisme sianida anorganik. Ketika nitril alifatik mengalami metabolisme menjadi sianida anorganik, ikatan aroma nitril stabil in
vivo. Akrilonitril adalah bahan kasar yang digunakan untuk pabrik plastik dan serat sintetis. Bersinggungan dengan kulit dapat menyebabkan kulit melepuh.
Pembakaran menghasilkan hidrogen sianida. Akrilonitril dan propionitril sedikit mengandung racun LD50 = 35 mgkg dibanding butironitril LD50 = 10 mgkg.
Trikloroasetonitril LD50 = 200 mgkg digunakan sebagai obat pembasmi serangga. Aroma nitril, bromoksinil LD50 = 190 mgkg dan ioksinil LD50 =
110 mgkg, digunakan sebagai obat pembasmi tanaman liar. Sianamida, asam sianoasetk, ferrisianida dan ferrosianida tidak mengeluarkan sianida. Sehingga
mereka mangandung sedikit racun LD50 = 1000-2000 mgkg dibanding senyawa sianogenik diatas, walaupun mereka mungkin menyebabkan keracunan
dengan cara lain misalnya sianida yang dicampur dengan alkohol Olson, 2007. b. Sumber- sumber non- industri
Api dan pengatur polusi kendaraan dilengkapi dengan kegagalan pemakaian pengubah katalitis Voorhoeve dkk., 1975 menghasilkan sianida. Zat-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 zat alami seperti wol, sutera, rambut kuda, dan tembakau serta bahan sintetis
modern seperti poliuretan dan poliakrilonitril, mengeluarkan sianida selama pembakaran Levine dkk., 1978; Birky dkk., 1979; Anderson Harland, 1982;
Clark dkk., 1983 ; Alarie, 1985 ; Lowry dkk., 1985 Tabel I
Tabel I. Hidrogen sianida yang dihasilkan oleh pembakaran Montgomery dkk. 1975
Bahan µg HCN yang dihasilkan per gram bahan
Kertas 1100
Katun 130
Wol 6300
Nilon 780
Busa poliuretan 1200
c. Sumber- sumber alam Sianida ditemukan dalam bahan makanan seperti kol, bayam, dan kenari,
dan sebagai amigdalin dalam biji apel, persik, kismis, ceri dan biji kenari. Dalam biji- biji itu sendiri, amigdalin tampak tidak berbahaya selama itu kering. Akan
tetapi, biji- biji mengandung sebuah enzim yang mampu mengatalisis reaksi hidrolitis berikut ini ketika biji-biji itu dihancurkan dan dibasahi Olson, 2007 :
C
20
H
27
NO
11
+ 2H
2
O -- 2C
6
H
12
O
6
+ C
6
H
5
CHO + HCN Amigdalin
glukosa benzaldehid hidrogen sianida
Reaksi itu lambat dalam asam tetapi cepat dalam larutan alkali. Minyak alami dari kenari yang pahit mengandung 4 HCN. Kacang
lima putih Amerika mengandung 10 mg sianida100 g kacang. Akar kering ketela tapioka mungkin mengandung 245 mg sianida100 g akar. Kandungan sianida
dalam 100 g biji aprikot yang ditanam telah ditemukan menjadi 9mg dan dalam biji aprikot liar lebih dari 200 mg Olson, 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8 d. Sumber- sumber iatrogenik
Sianida juga dibentuk pada terapi menggunakan nitroprusida, terutama ketika diperpanjang, karena takifilaksis kadang membutuhkan penggunaan dosis
yang lebih tinggi daripada dosis maksimum yang dianjurkan 10 µgkg per min Smith Kruszyna, 1974; MacRae Owen, 1974; Piper, 1975; Atkins, 1977;
Anon, 1978. Sianida mengakibatkan metabolisme menjadi tiosianat. Tiosianat telah digunakan beberapa tahun yang lalu sebagai agen antihipertensi dan mereka
tampak sering digunakan karena sangat efektif. Sedangkan pada jenis efek akut sedang, termasuk anoreksia, kelelahan, dan sistem gastrointestinal dan gangguan
CNS, mendorong pada keburukan mereka. Laetril, amigdalin berasal dari biji aprikot, telah digunakan sebagai
sebuah agen anti kanker, tetapi sekarang tidak terpakai karena efek pengobatan tidak dapat dipraktekkan dalam pembelajaran retrospektif dan prospektif. Laetril
telah menyebabkan keracunan sianida yang fatal Sadoff dkk., 1978.
3. Jenis keracunan pada sianida