86
Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI Bahasa
3. Babad
Babad ialah cerita sejarah atau dongeng yang biasanya lebih berupa cerita daripada uraian sejarah
walaupun yang menjadi pola memang peristiwa sejarah. Di daerah Melayu, babad dikenal dengan
nama sejarah, silsilah salasilah, dan tambo. Beberapa kitab babad diberi judul Hikayat, misalnya
Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Salasilah Perak, Sejarah Melayu, Babad Gianti, Babad Tanah Jawi,
Hikayat Hasanuddin
, Sejarah Negeri Kedah, Babad Demak, Babad Banyumas,
dan Babad Pajang. Babad Giyanti
ditulis oleh Yasadipura I, isinya mengenai perpecahan Mataram akibat Perjanjian Giyanti tahun 1755.
Kebanyakan babad sudah menggunakan bahasa Jawa Baru. Dalam babad tersebut, dimasukkan pula cerita tentang pulung keraton,
ndaru rejeki, keberuntungan, atau kebahagiaan, cahya nurbuat,
dan mimpi. Ada juga cerita tentang mitologi Ratu Kidul, Baron Sekender, Putri Buih, Putri Hijau serta cerita tentang makhluk-
makhluk halus atau yang bersifat takhayul.
Kitab babad yang paling terkenal adalah Babad Tanah Jawi
, disusun di Surakarta pada tahun 1836, terdiri atas 18 jilid. Isinya adalah sejarah kerajaan, pahlawan, atau kejadian penting.
Penulis-penulis terkenal di lingkungan Keraton Mataram, antara lain, Sultan Agung yang menulis Sastra Gending, Mangkunegara
IV yang mengarang kitab Wedatama, dan R.Ng. Ronggowarsito yang mengarang Pustakaraja Purwa
, Paramayoga, dan Kalatida.
4. Suluk
Suluk adalah kitab yang membentangkan soal tasawuf. Sifatnya panteis manusia bersatu dengan Tuhan atau masyarakat Jawa mengenal sebagai manunggaling kawula
Gusti . Suluk merupakan hasil kesusastraan tertua dari zaman madya yang berasal dari
atau berhubungan erat dengan para wali. Contoh suluk adalah Suluk Sukarsa berisi tentang Ki Sukarsa yang mencari ilmu
sejati untuk mendapatkan kesempurnaan hidup, Suluk Wujil dan Suluk Malang Semirang isinya mengangungkan orang yang telah mencapai kesempurnaan dan berhasil bersatu
dengan Tuhan.
Suluk karya Hamzah Fansyuri yang terkenal sebagai berikut. a. Syair Perahu, isinya tentang manusia yang diibaratkan sebagai pelaku yang mengarungi
lautan segala bahaya dan mengatasinya dengan tauhid dan makrifat. b. Syair Burung Pinggai, menyamakan jiwa manusia dengan seekor burung yang
diibaratkan sebagai zat Tuhan. c. Asmr al Arifin, sebuah kitab yang membentangkan zat dan makrifat.
Sumber: Indonesia Indah, Aksara
Gambar 3.9
Kitab Cening Rara abad XIX berisi jampi-jampi untuk berhias diri pemanis
Sumber: Indonesia Indah, Aksara
Gambar 3.10 Naskah Tuah
Manuk ditulis dengan aksara Lampung
Di unduh dari : Bukupaket.com
Perkembangan Kebudayaan Masa Hindu-Buddha ....
87
Sunan Bonang mengembangkan suluk yang ditulisnya dalam Kitab Bonang. Namanya Suluk Wujil
, isinya adalah nasihat Sunan Bonang kepada Wujil, yaitu seorang kerdil bekas abdi raja Majapahit. Seorang pujangga dari Mataram juga menulis kitab suluk, yakni Serat
Wirit yang di dalamnya terkandung ajaran agama.
5. Primbon