Kerajaan Ternate dan Tidore

62 Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI Bahasa

8. Kerajaan Ternate dan Tidore

Di Maluku terdapat dua kerajaan yang berpengaruh, yakni Ternate dan Tidore. Kerajaan Ternate terdiri dari persekutuan lima daerah, yaitu Ternate, Obi, Bacan, Seram, Ambon, disebut Uli Lima sebagai pimpinannya adalah Ternate. Adapun Tidore terdiri dari sembilan satuan negara disebut Uli Siwa yang terdiri dari Makyan, Jailolo, dan daerah antara Halmahera – Irian. Kedatangan Islam ke Maluku tidak dapat dipisahkan dari jalur perdagangan yang terbentang antara pusat lalu lintas interna- sional di Malaka, Jawa, dan Maluku. Menurut tradisi setempat, sejak abad ke-14, Islam sudah masuk daerah Maluku. Raja Ternate kedua belas, Molomateya 1350 – 1357 bersahabat karib dengan orang Arab yang memberi petunjuk mengenai cara membuat kapal. Raja yang benar-benar memeluk Islam adalah Zainal Abidin 1486 – 1500. Ia mendapat ajaran Islam dari Sunan Giri. Kekuasaan Ternate dan Tidore mencakup pulau-pulau yang ada di sekitarnya. Penghasilan utamanya adalah cengkih, pala, rempah-rempah, dan ramuan obat-obatan yang sangat diperlukan oleh masyarakat Eropa. Ketika bangsa Portugis datang ke Ternate, mereka bersekutu dengan bangsa itu 1512. Demikian juga ketika bangsa Spanyol datang ke Tidore, mereka juga bersekutu dengan bangsa itu 1512. Portugis akhirnya dapat mendirikan benteng Sao Paulo di Ternate dan banyak melakukan monopoli perdagangan. Tindakan ini menimbulkan perlawanan yang dipimpin oleh Sultan Hairun 1550 – 1570. Tindakan Musquita menang- kap Sultan Hairun dilepas setelah kembali, tetapi kemudian dibunuh setelah paginya disuruh berkunjung ke benteng Portugis. Sultan Baabullah 1570 – 1583 memimpin perlawanan untuk mengenyahkan Portugis dari Maluku sebagai balasan terhadap kematian ayahnya. Benteng Portugis dikepung selama 5 tahun, tetapi tidak berhasil. Sultan Tidore yang berselisih dengan Ternate kemudian membantu melawan Portugis. Akhirnya, benteng Portugis dapat dikuasai setelah Portugis menyerah karena dikepung dan kekurangan makanan. Tokoh dari Tidore yang anti-Portugis adalah Sultan Nuku. Pada tanggal 17 Juli 1780, Pata Alam dinobatkan sebagai vasal dari VOC dengan kewajiban menjaga keamanan di wilayahnya, yaitu Maba, Weda, Patani, Gebe, Salawatti, Missol, Waiguna, Waigen, negeri-negeri di daratan Irian, Pulau Bo, Popa, Pulau Pisang, Matora, dan sebagainya. Di sisi lain, Nuku terus mengadakan perlawanan terhadap Belanda di Ternate dan Tidore. Sumber: Atlas dan Lukisan Sejarah Nasional Indonesia Gambar 2.7 Peta wilayah Kerajaan Ternate dan Tidore Di unduh dari : Bukupaket.com Kehidupan Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusantara 63 Pada tahun 1783, Pata Alam menjalankan strategi untuk meraih loyalitas raja-raja Irian. Akan tetapi, usaha tersebut menemui kegagalan, karena para utusan dengan pasukan mereka berbalik memihak Nuku. Akhirnya, Pata Alam dituduh oleh Kompeni bersekongkol dengan Nuku. Pata Alam ditangkap dan rakyat pendukungnya dihukum. Peristiwa ini sering disebut Revolusi Tidore 1783. Untuk mengatur kembali Tidore, pada tanggal 18 Oktober 1783, VOC mengangkat Kamaludin untuk menduduki takhta Tidore sebagai vasal VOC. Di sisi lain, perjuangan Nuku mengalami pasang surut. Pada tahun 1794, gerakan tersebut mendapat dukungan dari Inggris. Sekembalinya dari Sailan, Pangeran Jamaludin beserta angkatannya menggabungkan diri dengan Nuku. Pada tanggal 12 April 1797 Angkatan Laut Nuku muncul di Tidore. Hampir seluruh pembesar Tidore menyerah, kecuali Sultan Kamaludin beserta pengawalnya. Mereka menyerahkan diri ke Ternate. Tidore diduduki oleh Nuku hingga meninggal tanggal 14 November 1805 dan digantikan oleh Zaenal Abidin. Tugas 1. Deskripsikan proses runtuhnya Kerajaan Banten 2. Jelaskan secara singkat proses masuknya Islam ke kalangan penguasa Makassar pada abad ke-16 3. Apakah latar belakang terbentuknya Uli Lima dan Uli Siwa? Serahkan hasil pekerjaan Anda pada guru Rangkuman 1. Agama Islam berasal dari Arab yang kemudian masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang dari Arab, Gujarat, dan Persia. 2. Proses penyebaran Islam di Indonesia melalui perdagangan, perkawinan, pendidikan, dakwah, kesenian, dan ajaran tasawuf. 3. Kerajaan-kerajaan Islam yang pernah berkembang di Indonesia adalah a. Kerajaan Samudra Pasai f. Kerajaan Mataram b. Kerajaan Malaka g. Kerajaan Cirebon c. Kerajaan Aceh h. Kerajaan Banten d. Kerajaan Demak i. Kerajaan Gowa-TalloMakassar e. Kerajaan Pajang j. Kerajaan Ternate dan Tidore 4. Kerajaan-kerajaan Islam tersebut mulai runtuh sejak kedatangan bangsa Barat yang kemudian menjajah Indonesia. Di unduh dari : Bukupaket.com 64 Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI Bahasa Evaluasi Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas 1. Bedakan konsep-konsep di kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan kerajaan-kerajaan Islam 2. Bagaimana Kerajaan Mataram bisa pecah menjadi tiga? 3. Mengapa pengaruh pra-Islam masih sangat kuat saat Islam masuk ke Indonesia? 4. Bagaimana kedudukan Banten ketika Sultan Trenggono berkuasa di Demak? 5. Apa akibat yang ditimbulkan setelah ibu kota Demak dipindah ke Pajang? Refleksi Sudahkah Anda paham tentang proses perkembangan Islam di Indonesia? Apabila Anda belum memahaminya, carilah buku referensi terkait dan buatlah rangkuman sebagai tambahan materi. Di unduh dari : Bukupaket.com Perkembangan Kebudayaan Masa Hindu-Buddha .... 65 Perkembangan Kebudayaan Masa Hindu-Buddha dan Islam di Nusantara Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu mendeskripsikan proses interaksi masyarakat Nusantara dengan tradisi Hindu-Buddha. 2. Siswa mampu mendeskripsikan perkembangan kebudayaan dan kesusastraan zaman kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. 3. Siswa mampu mendeskripsikan perkem- bangan tradisi Islam di berbagai daerah dari abad ke-15 sampai abad ke-18. 4. Siswa mampu mendeskripsikan proses percampuran kebudayaan Nusantara dengan kebudayaan Islam. 5. Siswa mampu mendeskripsikan proses interaksi antara tradisi lokal, Hindu-Buddha, dan Islam di Nusantara. Manfaat Pembelajaran 1. Siswa memperoleh pengetahuan ten- tang proses interaksi masyarakat nusantara dengan tradisi Hindu-Buddha. 2. Siswa memperoleh pengetahuan tentang perkembangan kebudayaan dan kesusastraan Hindu-Buddha 3. Siswa memperoleh pengetahuan tentang proses awal penyebaran Islam di Indonesia. 4. Siswa memperoleh pengetahuan tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. 5. Siswa memperoleh pengetahuan tentang pengaruh penyebaran Islam. Sumber: Indonesian Heritage, Ancient History 3 Kata Kunci: Perkembangan budaya masa Hindu-Buddha – masa Islam Di unduh dari : Bukupaket.com 66 Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI Bahasa Peta Konsep Perkembangan Kebudayaan Hindu-Buddha dan Islam Proses interaksi budaya Perkembangan tradisi Islam masyarakat dengan tradisi Hindu-Buddha Perkembangan budaya masa Akulturasi budaya Nusantara kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dengan budaya Islam Proses interaksi antara tradisi lokal, Hindu-Buddha, dan Islam I nteraksi dengan bangsa-bangsa asing menimbulkan proses perkawinan budaya yang bersifat luas. Tidak hanya dalam bentuk budaya fisik, melainkan juga dalam bahasa dan sastra. Seperti apakah bentuk-bentuk pengaruh Hindu-Buddha dan Islam dalam perkembangan kebudayaan di Nusantara? Simaklah bab ini baik-baik.

A. Interaksi Masyarakat di Berbagai Daerah dengan Tradisi Hindu- Buddha