Perkembangan Kebudayaan Masa Hindu-Buddha ....
75
1 Perebutan takhta kerajaan antara Pandawa dan Kurawa.
2 Ajaran agama, kaum brahmana, dan adat istiadat.
3 Bermacam-macam saga. Adapun pengaruh Buddha dalam
bidang sastra tampak dalam kitab berjudul Sang Hyang Kamahayanikan
yang ditulis pada zaman Mpu Sindok. Kitab ini merupakan kitab suci agama
Buddha Mahayana yang berisi ajaran Buddha Tantrayana.
2. Kehidupan budaya dan sastra zaman Kerajaan Kediri a. Kehidupan kebudayaan
Kerajaan Kediri banyak meninggalkan hal yang berguna bagi kehidupan masyarakat. Misalnya, keadaan ekonomi yang stabil, terlihat dari tingkat kemakmuran raja-rajanya,
keadaan politik yang stabil agar tidak mengurangi kekuatan bangsa, dan kehidupan budaya diperluas untuk menambah kejayaan bangsa.
Seni yang menonjol pada masa Kerajaan Kediri adalah seni bangunan dan seni pahat. Peninggalan-peninggalan berupa patung ditemukan di gua Selomangleng dekat
kota Kediri dan desa Memenang. Selain itu, ditemukan candi-candi peninggalan Jayabaya.
b. Kehidupan sastra
Kesusastraan pada zaman Kerajaan Kediri berkembang maju dan pesat. Masa itu meninggalkan kitab-kitab sastra berikut.
1 Kresnayana, memuat riwayat Kresna semasa kecil. Kresna adalah seseorang yang nakal, tetapi senang menolong. Ia mempunyai kesaktian hebat sehingga dikasihi oleh
sesamanya. Ia jatuh cinta kepada Rukhmini dan menculiknya untuk dinikahi. Kitab ini ditulis oleh Mpu Triguna. Cerita lain yang mirip dengan Kresnayana adalah
cerita dalam kitab Hariwangsa karya Mpu Panuluh. Cerita itu digubah pada zaman Raja Jayabaya, berisi kisah perkawinan Kresna dengan Dewi Rukhmini.
2 Bharatayuda, dikarang oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh pada tahun 1157 masa pemerintahan Jayabaya. Kitab ini mengisahkan perang antara Pandawa dan
Kurawa selama delapan belas hari di Padang Kurusetra. 3 Arjunawiwaha, dikarang oleh Mpu Kanwa pada masa Raja Airlangga. Isinya
adalah kisah Arjuna bertapa untuk mencari senjata sebagai alat melawan Kurawa dalam Perang Bharatayuda. Dewa menyanggupi permohonan Arjuna dengan syarat
Arjuna dapat mengalahkan raja raksasa, Newatakanaca, yang menyerang kayangan. Arjuna berhasil mengalahkan Newatakanaca sehingga diberi hadiah kenikmatan
hidup di kayangan. Kisah itu kemungkinan besar dikarang berdasarkan riwayat Airlangga sendiri dalam kisah Mintaraga.
Inskripsi
Berikut beberapa episode penting dalam kisah Mahabharata
. 1.
Episode Nala dan Damayanti melukiskan kesucian dan ketetapan hati seorang istri
Damayanti, putri Bhisma terhadap suaminya Nala, Raja Niskada.
2. Episode Bhagawad Gita berisi percakapan
antara Kresna dan Arjuna yang sedang bimbang dan cemas dalam menghadapi
Bhisma, guru, dan kakeknya. Episode ini disebut drama jiwa manusia sebab apa
yang dialami Arjuna dapat terjadi pada setiap manusia.
Di unduh dari : Bukupaket.com
76
Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI Bahasa
Silsilah Dinasti Bharata
Nahusa Jayati
Puru Yadawa
Dusmanta Bharata
Hasti Kuru Pratipa
Gangga Santanu
Satyawati Parasara
Citragada Ambika
Wiyasa Datri
Bisma Dewabrata
Wicitrawirya Ambalika
Yamawidura Destarastra
Gandari Kunti
Pandu Madrim
Basudewa 1. Yudistira
1. Nakula 2. Bima
2. Sadewa 1. Baladewa
2. Kresna 3. Sumbadra
3. Arjuna Abimanyu
Pandawa Kurawa
Duryudana dan
Parikesit
adiknya semua 100
Di unduh dari : Bukupaket.com
Perkembangan Kebudayaan Masa Hindu-Buddha ....
77
4 Gatotkacasraya, dikarang oleh Mpu Panuluh. Isinya menceritakan perkawinan Abimanyu, putra Arjuna, dengan Siti Sundari atas bantuan Gatotkaca, putra Bima.
Cerita ini ditulis pada zaman pemerintahan Jayabaya. Dalam kitab inilah pertama kalinya muncul dewa-dewa asli Jawa yang disebut Punakawan Semar, Gareng,
Petruk, dan Bagong yang berperan besar dalam penyelamatan tokoh yang dilindunginya. Punakawan ini selalu mengiringi Arjuna. Punakawan lainnya adalah
Jurudyah Prasanta dan Punta, keduanya mengiringi Abimanyu.
5 Bhomakarya, pengarangnya tidak jelas. 6 Smaradhahana, dikarang oleh Mpu Dharmaja. Kitab ini mengisahkan hilangnya
suami istri, Dewa Kama dan Dewi Ratih, karena api yang keluar dari mata ketiga Dewa Syiwa. Kama dan Ratih menjadi manusia dan mengembara di dunia untuk
menggoda manusia. Kitab ini dibuat pada masa pemerintahan Kameswara. Dalam kitab Smaradhahana, Kameswara dianggap sebagai titisan Dewa Kama. Istri
Kameswara yang bernama Sri Kirana, putri dari Kerajaan Jenggala yang cantik, dianggap sebagai titisan Dewi Ratih. Dalam kesusastraan Jawa, Kameswara disebut
sebagai Panji Asmoro Bangun, Panji Inu Kertapati, atau Panji Kudawanegpati. Adapun Sri Kirana disebut sebagai Candhrakirana. Hubungan antara kedua sejoli
itu menjadi dasar cerita ini.
7 Wrttassancaya dan Lubdhaka, dikarang oleh Mpu Tanakung. 8 Kitab sastra Ling Wai Taita, disusun oleh Chou Ku Fei. Kitab ini merupakan tulisan
dari negeri Cina yang disusun oleh Chou Ku Fei yang berisi mengenai gambaran kehidupan, tata pemerintahan, dan keadaan istana atau benteng pada masa Kerajaan
Kediri. Selain itu, diceritakan pula kondisi kemakmuran negara. Raja memakai sepatu yang terbuat dari kulit, perhiasan emas, pakaian sutra, serta menunggang
gajah atau kereta. Kitab ini juga menceritakan adanya pesta air laut dan perayaan di gunung bagi rakyat.
9 Kitab Chu Fang Chi, ditulis oleh Chan Ju Kua dalam bahasa Cina pada abad ke-13 yang menceritakan bahwa di Asia Tenggara tumbuh dua kerajaan besar dan
kaya, yaitu Jawa dan Sriwijaya. Kitab ini juga menceritakan keadaan tanah jajahan dan sifat rakyat kedua negara tersebut.
3. Keadaan budaya pada masa Kerajaan Singasari