Kolonial Liberal Indonesia pada masa penjajahan Hindia Belanda II

Perkembangan Budaya dan Masyarakat Indonesia .... 105 Inskripsi Selain dari kaum humanis Belanda, pelaksanaan tanam paksa juga mendapat reaksi dari rakyat pribumi, misalnya, perlawanan di Pariaman, Sumatra Barat 1841, di Padang 1844, dan di Jawa 1846 dengan membakar kebun tembakau milik Belanda. artinya mendirikan sekolah-sekolah bagi pribumi dan akhirnya akan melahirkan kaum cerdik pandai yang memelopori pergerakan nasional Indonesia. Irigasi artinya mengairi sawah-sawah, namun pada praktiknya yang diairi hanya perkebunan milik Belanda. Transmigrasi artinya memindahkan penduduk dari Pulau Jawa ke luar Pulau Jawa, misalnya, Sumatra. Namun praktiknya berubah menjadi emigrasi, yaitu memindahkan penduduk Indonesia ke Suriname untuk kepentingan perkebunan Belanda. Akhirnya, tanam paksa dihapuskan, di- awali dengan dikeluarkannya Undang- Undang Regrering Reglement pada tahun 1854 tentang penghapusan perbudakan. Namun pada praktiknya, perbudakan baru dihapuskan pada tanggal 1 Januari 1860. Selanjutnya, pada tahun 1864 dikeluarkan Undang-Undang Keuangan Comptabiliteits Wet yang mewajibkan anggaran belanja Hindia Belanda disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Dengan demikian, ada pengawasan dari Badan Legislatif di Nederland. Kemudian pada tahun 1870 dikeluarkan UU Gula Suiker Wet dan UU Tanah Agrarische Wet. Tanam paksa benar-benar dihapuskan pada tahun 1917. Sebagai bukti, kewajiban tanam kopi di Priangan, Manado, Tapanuli, Sumatra Barat dihapuskan.

b. Kolonial Liberal

Setelah tanam paksa dihapuskan, pemerintah Belanda melaksanakan politik kolonial liberal di Indonesia dengan memberikan kebebasan pada pengusaha swasta untuk menanamkan modal di Indonesia. Namun, pelaksanaannya tetap menyengsarakan rakyat karena kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan semata-mata untuk kepentingan kolonial Belanda. Belanda tetap melaksanakan cara-cara menguasai bangsa Indonesia dengan perjanjian, perang, dan pemecah belah. Pelaksanaan politik kolonial liberal sering disebut Politik Pintu Terbuka Opendeur Politiek , yaitu membuka modal swasta asing untuk ditanamkan di Indonesia. Dengan politik tersebut, Indonesia sebagai tempat untuk mendapatkan bahan mentah, mendapatkan tenaga yang murah, tempat pemasaran barang produk Eropa serta tempat penanaman modal asing. Pembukaan daerah perkebunan di luar Jawa seperti di Sumatra menjadi semakin luas, sehingga membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Oleh karena itu, muncullah sistem kontrak kuli kontrak. Untuk menjamin agar para kuli tidak melarikan diri sebelum habis kontraknya, maka dikeluarkan peraturan Koeli Ordonnantie yang berisi ancaman hukuman bagi para pekerja perkebunan yang melanggar ketentuan. Dari kenyataan di atas jelas Belanda tetap masih melaksanakan usaha menindas bangsa Indonesia. Hal ini dapat kita lihat pada hal-hal berikut. Di unduh dari : Bukupaket.com 106 Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI Bahasa Inskripsi Akhir abad ke-19, Belanda mengeluarkan Perjanjian Panjang Lange Verklaring yang isinya: 1. raja-raja mengakui bahwa kekuasaannya diperoleh dari kemurahan hati pemerintah Belanda; 2. raja yang berani menentang pemerintah Belanda akan diganti, dipecat, atau dibunuh; 3. takhta kerajaan yang dipegang adalah jaminan dari pemerintah Belanda; 4. tugas raja adalah patuh kepada pemerintah Belanda. 1 Kegiatan ekonomi baik perdagangan atau perkebunan tetap dimonopoli Belanda, walaupun dilaksanakan oleh kaum swasta Belanda, sehingga tetap membawa kesengsaraan rakyat Indonesia. 2 Belanda melaksanakan politik mencari untung sendiri dengan mendirikan kongsi angkatan laut Belanda KLM dan angkatan udara KPM. 3 Lewat perjanjian dan perang untuk menindas segala bentuk perlawanan terhadap Belanda. 4 Banyak campur tangan di kalangan istana agar mudah memengaruhi para penguasa kerajaan. Selanjutnya pada awal abad ke-20, dari pihak Belanda mulai muncul sikap agak lunak, bahkan pada tahun 1918, Van Limburg Stirum memberikan Janji November yang isinya bahwa setelah Perang Dunia I Indonesia akan diberi kemerdekaan. Untuk itu lalu dibentuk Volksraad Dewan Rakyat yang meru- pakan alat keikutsertaan bangsa Indonesia dalam menentukan nasibnya. Diskusi 1. Bandingkan kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial di Indonesia 2. Adakah kebijakan yang menguntungkan dan merugikan rakyat Indonesia? 3. Apakah pengaruh kebijakan-kebijakan tersebut masih dapat dirasakan oleh rakyat Indonesia pada saat ini? Diskusikan masalah ini dengan kelompok Anda dan rangkumlah hasilnya pada kertas folio kemudian kumpulkan kepada guru Anda untuk mendapatkan tanggapan

B. Perkembangan Sistem Pemerintahan, Struktur Birokrasi, dan Sistem Hukum pada Masa Kolonial Belanda