karena penjualan perusahaan berasal dari dua kelompok dasar pelanggan baru dan pelanggan yang kembali membeli.
Banyak orang pemasaran berusaha memenuhi lebih banyak harapan pelanggan, mereka bermaksud membuat pelanggan amat senang. Sebuah
perusahaan bertindak bijaksana apabila mengukur kepuasan pelanggan secara teratur.
2.9.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian terhadap Produk Baru
Pembeli dapat melewati tahap-tahap ini dengan cepat atau lambat, dan urutannya bias dibalik-balik. Hal tersebut banyak tergantung pada sikap
pembeli, produk tersebut dan situasi pembeliannya. Produk baru adalah barang, jasa atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial.
Proses adopsi sebagai proses mental yang dilalui oleh seseorang, mulai dari pengenalan pertamanya dengan suatu inovasi sampai pada penerimaan
atau adopsi final dan adopsi sebagai keputusan yang diambil seseorang untuk menjadi pengguna reguler sebuah produk.
1. Tahap-tahap proses adopsi
Konsumen melalui lima tahap proses adopsi sebuah produk baru : a.
Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi
kekurangan informasi mengenainya. b.
Tertarik : konsumen mencari informasi mengenai produk baru
c. Evaluasi : konsumen mempertimbangkan apakah masuk akal
mencoba produk baru tersebut. d.
Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.
e. Adopsi
: konsumen memutuskan akan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru tesebut.
2. Perbedaan individu dalam hal inovasi
Orang-orang sangat berbeda dalam kesiapan mereka mencoba produk baru. Di setiap bidang produk, ada “pioneer konsumsi” dan
pengadopsi awal. Setelan awal yang lambat, sejumlah orang mengadopsi produk baru tersebut. Inovator adalah 2,5 persen pembeli pertama yang
mengadopsi gagasan baru merek yang berada diluar dua standar deviasi dari waktu adopsi rata-rata.
Pengadopsi awal adalah 13,5 persen pembeli selanjutnya antara standart devisian satu atau dua dan seterusnya. Kelima kelompok
pengadopsi memiliki nilai-nilai yang berbeda. Para inovator adalah orang yang suka bertualang, mereka mencoba gagasan-gagasan baru dengan
risiko tertentu. Pengadopsi awal dibimbing oleh rasa menghargai, mereka adalah pemuka pendapat dalam masyarakat mereka dan mengadopsi
gagasan baru lenih awal tapi cermat. Mayoritas awal termasuk orang yang bebas walaupun jarang diantara
mereka merupakan pemimpin, mereka mengadopsi gagasan baru sebelum
orang rata-rata. Mayoritas akhir termasuk orang yang skeptic, mereka mengadopsi inovasi setelah sebagian orang mencobanya. Kaum terlambat
adalah orang yang terikat secara tradisional, mereka curiga terhadap perubahan dan mengadopsi suatu inovasi tersebut menjadi tradisi dengan
sendirinya. Mereka tidak begitu loyal pada suatu merek dan lebih mungkin akan mengambil keuntungan lewat promosi khusus seperti
diskon, kupon, dan contoh. 3.
Pengaruh ciri-ciri produk pada tingkat adopsi Ciri-ciri baru mempengaruhi tingkat adopsinya. Beberapa produk
berhasil merebak hanya dalam sekejab Frisbees. Kelima ciri terutama penting dalam mempengaruhi tingkat adopsi suatu inovasi. Perhatikan
ciri-ciri televisi layar lebar dalam hubungannya dengan tingkat adopsi : a.
Keunggulan relatif : sampai tingkat mana inovasi terlihat lebih superior dibandingkan produk yang sudah ada.
b. Kesesuaian : sampai tingkat mana inovasi sesuai dengan nilai-nilai dan
pengalaman kosumen potensial. c.
Kompleksitas : sampai tingkat mana inovasi begitu sulit dipahami atau digunakan.
d. Kemungkinan dikonsumsi sebagian : sampai tingkat mana inovasi
mungkin dicona secara terbatas. e.
Kemudahan dikomunikasikan : sampai tingkat mana hasil pengguna inovasi dapat diamati atau diuraikan kepada orang lain.
Ciri-ciri lain mempengaruhi tingkat adopsi, seperti biaya awal dan pemeliharaan, risiko dan ketidakpastian, secara persetujuan sosial. Orang
pemasaran produk harus meneliti semua faktor ini ketika mengembangkan produk baru.
2.10 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen