a. Saluran distribusi langsung
Saluran distribusi langsung ini dipakai oleh produsen jika transaksi penjualan kepada pemakai relatif cukup besar. Saluran semacam ini
cocok untuk barang industry seperti pesawat terbang atau lokomotif barang yang tergolong instalisasi
b. Saluran distribusi menggunakan satu perantara
Barang yang cocok dipasarkan dengan saluran distribusi ini antara lain pelengkap operasi, peralatan tambahan, bahan bangunan dan
sebagainya. c.
Saluran distribusi ini dapat dipakai oleh perusahaan dengan pertimbangan bahwa unit penjualan terlalu kecil untuk di jual secara
langsung. Selain itu, faktor penyimpanan pada penyaluran perlu dipertimbangkan pula, sehingga pada penyaluran perlu
dipertimbangkan, sehingga agen memegang peran penting dalam penyimpanan barang.
d. Saluran distribusi semacam ini perlu dipakai oleh produsen yang tidak
memiliki departemen. Juga perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru dan ingin memasuki daerah pemasaran baru.
2.7 Pengertian Pedagang
Pedagang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang yang akan
membeli kios pada pasar wonokromo dengan kata lain konsumen. Konsumen
adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian
produk tersebut untuk dijual kembali Jawa: kulakan, maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi
bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan
semua yang menjadi hak-hak konsumen. Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PKPerlindungan Konsumen,
“Konsumen adalah setiap orang pemakai barang danatau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.” Anda tentu memahami bahwa tidak semua barang setelah melalui
proses produksi akan langsung sampai ke tangan pengguna. Terjadi beberapa kali pengalihan agar suatu barang dapat tiba di tangan konsumen. Biasanya
jalur yang dilalui oleh suatu barang adalah: Produsen – Distributor – Agen – Pengecer – Pengguna
Lebih lanjut, di ilmu ekonomi ada dua jenis konumen, yakni konsumen antara dan konsumen akhir. Konsumen antara adalah distributor, agen dan
pengecer. Mereka membeli barang bukan untuk dipakai, melainkan untuk diperdagangkan Sedangkan pengguna barang adalah konsumen akhir.
Yang dimaksud di dalam UU PK Perlindungan Konsumen sebagai konsumen adalah konsumen akhir. Karena konsumen akhir memperoleh
barang danatau jasa bukan untuk dijual kembali, melainkan untuk digunakan, baik bagi kepentingan dirinya sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup
lain. Dan Anda tentu mengetahui bahwa ada dua cara untuk memperoleh
barang, yakni: 1.
Membeli. Bagi orang yang memperoleh suatu barang dengan cara membeli, tentu ia terlibat dengan suatu perjanjian dengan pelaku usaha,
dan konsumen memperoleh perlindungan hukum melalui perjanjian tersebut.
2. Cara lain selain membeli, yakni hadiah, hibah dan warisan. Untuk cara
yang kedua ini, konsumen tidak terlibat dalam suatu hubungan kontraktual dengan pelaku usaha. Sehingga konsumen tidak mendapatkan
perlindungan hukum dari suatu perjanjian. Untuk itu diperlukan perlindungan dari negara dalam bentuk peraturan yang melindungi
keberadaan konsumen, dalam hal ini UU PKPerlindungan Konsumen. Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana
mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Focus dari
perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk
menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang. Dua wujud konsumen
1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang
atau jasa untuk penggunaannya sendiri. 2.
Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi
tersebut.
2.8 Perilaku Konsumen