dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mencatat, memfotocopy arsip-arsip dan dokumen - dokumen perusahaan.
3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.4.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur kuisoner yang digunakan dapat mengukur apa yang ingin diukur, Singarimbun dan Effendi
2000 : 124. Jenis validitas yang digunakan adalah validitas isi content validity. Penggunaan validitas ini oleh peneliti untuk memastikan bahwa
ukuran telah cukup memasukkan sejumlah item yang representative dalam menyusun sebuah konsep. Semakin besar skala item dalam mewakili semesta
konsep yang diukur, maka semakin besar isi validitas isi Kuncoro : 2003.
2 2
2 2
y y
n x
x n
y x
xy n
r Sugiyono 2007 : 183
Pengujian validitas dilakukan dengan teknik korelasi product moment dari pearson dengan bantuan program SPSS versi 11.0. Untuk menentukan
kesahihan secara statisik, angka korelasi yang diperolah r hitung harus dibandingkan dengan angka kritis table korelasi product moment r table pada
taraf 5 pada derajat bebas n-k. Jika r hasil lebih besar dari r table, maka butir atau variable tersebut valid, Santoso 2000 : 277.
3.4.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas keandalan adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan untuk mendapatkan data
penelitian, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang Singarimbun dan Effendi 2000 : 140. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan
program SPSS versi 11.0, dengan uji statistik Cronbach Alpha α. Suatu
variable dikatakan reliabel jika membrikan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.6, Ghozali 2005 : 42.
Rumus Alpha yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0 adalah sebagai berikut.
t b
k k
r
2 2
11
1 1
Arikunto 2006 : 196
Keterangan :
11
r
= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan dan banyaknya soal
2 b
= jumlah varian butir
t 2
= varians total
3.4.3 Uji Asumsi
Klasik
Regresi linier berganda dengan persamaan Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+b
3
X
3
. Setelah model regresi diperoleh, maka model tersebut sudah termasuk BLUE Best Linier Unbiased Estimator atau tidak. Untuk menilai apakah
model yang digunakan merupakan model linier, sehingga estimasi yang dihasilkan merupakan estimasi yang BLUE Best Linier Unbiased Estimator,
hal ini terpenuhi jika plot antar nilai residual dan nilai prediksi tidak memiliki suatu pola tertentu atau acak. Suatu model dikatakan BLUE Best Linier
Unbiased Estimator bila memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1.
Tidak boleh ada multikolinearitas 2.
Tidak boleh ada heteroskedastisitas 3.
Tidak boleh ada autokorelasi 4.
Normalitas Teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti secara kuantitatif
untuk mengetahui apakah ada hubungan antara produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian, maka dilakukan analisa dengan langkah-
langkah sebagai berikut : a.
Multikolinearitas Untuk mengetahui apakah dalam persamaan regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas dapat menggunakan uji multikolinearitas, karena dalam model linier yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel bebas. Menurut Yarnest 2003 :68 terdapat korelasi yang sempurna atau
tidak sempurna tetapi sangat tinggi pada variabel bebas yang dilambangkan dengan X
1
, X
2
, X
3
…..X
n
. Jika terjadi multikolinearitas pada variabel bebas akan berakibat koefisien regresi tidak dapat
ditentukan dan standar deviasi akan memiliki nilai tak terhingga, sehingga metode Least Square tidak dapat digunakan.
Mengukur multikolinearitas dapat dilihat dari nilai toleransi dan Variance Inflation Factor VIF dari masing-masing variabel. Jika nilai
toleransi 1,10 atau VIF 10 maka terdapat multikolinearitas, sehingga variabel tersebut harus dibuang atau sebaliknya.
b. Heteroskedastisitas
Terdapat nilai variasi residual yang sama untuk semua pengaturan atau terdapat hubungan variabel bebas X dengan nilai mutlak residual,
sehingga penaksiran akan menjadi akurat. Mengukur heteroskedastisitas dilihat dari nilai signifikan korelasi Rank spearman. Menurut Yarnest
2003 :70, deteksi adanya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : 1.
Bila probabilitas 0,05 berarti tidak terdapat heteroskedastisitas 2.
Bila probabilitas 0,05 berarti terdapat heteroskedastisitas c.
Normalitas Uji normaliras dilakukan untuk menguji apakah model regresi, data
terdistribusi secara normal atau tidak. Salah satu cara melakukan uji
normalitas adalah dengan Kolmogorov-Smirnov Test. Tingkat kesalahan α yang ditetapkan adalah sebesar 0,05 α = 5 . Penarikan kesimpulan
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut Ghozali, 2006 : 1.
Jika nilai signifikan 0,05 maka data terdistribusi secara normal. 2.
Jika nilai signifikan 0,05 maka data tidak terdistribusi secara normal.
3.4.4 Teknik Analisis Data