Metode Penetapan Harga Price Harga

barang atau jasa.” Menurut Alma 2004 : 169 ‘”harga merupakan suatu atribut yang melekat pada suatu barang yang memungkunkan barang tersebut, dapat memenuhi kabutuhan needs, keinginan wants dan memuaskan konsumen satisfaction.’’ Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa harga merupakan pengukuran terhadap suatu barang atau jasa yang dikenakan kepada konsumen sehingga dapat menciptakan pelanggan. Dalam stategi penentuan harga, pengusaha harus menetapkan dahulu tujuan penetapan. Tujuan ini berasal dari perusahaan itu sendiri yang selalu berusaha menetapkan harga barang dan jasa secepat mungkin. Sehingga perusahaan tersebut dapat memperoleh dari harga yang telah di tetapkan.

2.4.1 Metode Penetapan Harga

Dengan memperhatikan tiga skedul permintaan pelanggan, fungsi biaya dan harga pesain perusahaan siap untuk menentukan harga. Harga tersebut akan terletak di antara harga yang terlalu rendah untuk dapat menghasilkan laba dan yang terlalu tinggi untuk dapat menghasilkan permintaan. Perusahaan memecahkan persoalan penetapan harga dengan memilih sebuah metode penetapan harga yang memasukkan saatu atau lebih dari ketiga pertimbangan tersebut . Metode penetapan tersebut akan menghasilkan sebuah harga tertentu . Adapun metode penetapan harga menurut Philip Kotler 2002 : 311 antara lain: 1. Markup Pricing penetapan harga produk mark-up Metode penetapan harga yang paling sederhana adalah menambahkan sejumlah kenaikan markup baku pada biaya produk 2. Target-return pricing penetapan harga berdasarkan biaya Pendekatan penetapan harga lainnya yang menggunakan basis biaya adlah penetapan harga berdasarkan keuntungan sasaran target return pricing. Perusahaan menentukan harga yang akan menghasilkan tingkat keuntungan investasi return on investment, disingkat ROI sasarannya. 3. Resived-value pricing penetapan harga berdasarkan nilai yang dirasakan Semakin banyak perusahaan yang mendasarkan harga mereka pada nilai yang dirasakan perceived value dari produk . Peruashaan melihat persepsi nilai pembeli, bukan biaya penjual, sebagai kunci penetapan harga, perusahaan menggunakan variabel non harga ini dalam bauran pemasaran untuk membangun nilai yang dirasakan dalam benak pembeli. Harga ditetapkan untuk mencerminkan nilai yang dirasakan tersebut. 4. Value pricing penetapan harga berdasarkan nilai Dalam tahun-tahun belakangan ini, beberapa perusahaan telah mengadopsi penetapan harga berdsarkan nilsi Value pricing dimana mereka menetapkan harga rendah bagi penawaran berkualitas. 5. Going-rate penetapan harga berdasarkan tarif Dalam penetapan harga berdasarkan tariff yang berlaku going-rate pricing, suatu perusahaan mendasarkan harganya terutama pada harga pesaing dengan sendikit memperhatikan biaya dan permintaannya sendiri perusahaan itu mungkin menetapkan harga yang sama lebih besar atau lebih kecil dari pada pesaing utamanya. 6. Senled-bid pricing pendekatan pasar dan pesaing Penetapan harga yang beroriantasi pada pesaing umum diterapkan bilamana perusahaan mengajukan penawaran untuk memperebutkan suatu pekerjaan. Perusahaan mendasarkan harga nya pada pengharapan tentang bagaimana pesaing akan menghargai tawaran daripada hubungan yang kaku dengan biaya atau permintaan perusahaan. Menurut Angipora 2002 : 284 ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai rencana dan variasi dalam penetapan harga yang terdiri: 1. Harga didasarkan pada biaya total ditambah laba yang diinginkan 2. Harga didasarkan keseimbangan antara perkiraan permintaan pasr dengan suplai biaya produksi dan pemasaran. 3. Harga didasarkan pada kondisi-kondisi pasar yang bersaing . Danri definisi diatas dapat disimpulkan bahwa setiap perusahaan harus menggunakan metode dalam menetapkan harga, agar perusahaan dapat memperoleh laba dan tidak mengalami penurunan pangsa pasar.

2.4.2 Tujuan Penetapan Harga