36
intinya, jika ingin eksis dan akseptabel, perusahaan harus menyertakan pula tanggungjawab sosial.
3. Planet Lingkungan. Unsur ketiga yang mesti diperhatikan juga
adalah planet atau lingkungan. Jika perusahaan ingin eksis dan akseptabel maka harus disertakan pula tanggungjawab kepada
lingkungan. Lingkungan adalah sesuatu yang terkait dengan seluruh bidang kehidupan kita. Semua kegiatan yang kita lakukan mulai kita
bangun tidur di pagi hari hingga kita terlelap di malam hari berhubungan dengan lingkungan. Air yang kita minum, udara yang
kita hirup, seluruh peralatan yang kita gunakan, semuanya berasal dari lingkungan. Lingkungan dapat menjadi teman atau musuh kita,
tergantung bagaimana memperlakukan.
2.2.2.6. Ruang Lingkup Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Meskipun isu utamanya akan berbeda baik antara sektor industri maupun antar perusahaan, namun secara umum isu CSR mencakup 5
lima komponen pokok. Darwin, 2006 : 1.
Hak Azasi Manusia HAM. Bagaimana perusahaan menyikapi masalah HAM dan strategi serta kebijakan apa yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menghindari terjadinya pelanggaran HAM di perusahaan yang bersangkutan.
2. Tenaga Kerja Buruh. Bagaimana kondisi tenaga kerja di supply chain
atau di pabrik milik sendiri mulai dari soal sistem panggajian,
37
kesejahteraan hari tua dan keselamatan kerja, peningkatan keterampilan dan profesionalisme karyawan, sampai pada soal
penggunaan tenaga kerja di bawah umur. 3.
Lingkungan hidup. Bagaimana strategi dan kebijakan yang berhubungan dangan masalah lingkungan hidup. Bagaimana
perusahaan mengatasi dampak lingkungan atas produk atau jasa mulai dari pengadaan bahan baku sampai pada masalah buangan limbah,
serta dampak lingkungan yang diakibatkan oleh proses produksi dan distribusi produk.
4. Sosial – masyarakat. Bagaimana strategi dan kebijakan dalam bidang
sosial dan pengembangan masyarakat setempat Community development, serta dampak operasi perusahaan terhadap kondisi sosial
dan budaya masyarakat setempat. 5.
Dampak produk dan jasa terhadap pelanggan. Apa saja yang dilakukan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa produk dan jasa bebas dari
dampak negatif seperti: mengganggu kesehatan, mengancam keamanan, dan produk terlarang.
2.2.2.7. Klasifikasi Bentuk Penerapan Tanggungjawab Sosial
Bradshaw mengemukakan ada 3 bentuk tanggungjawab sosial perusahaan yaitu Harahap 2007:360 :
1. Corporate Philanthropy, di sini tanggungjawab perusahaan itu berada
sebatas kedermawanan atau kerelaan belum sampai pada
38
tanggungjawabnya. Bentuk tanggungjawab ini bisa merupakan kegitan amal, sumbangan atau kegiatan lain yang mungkin saja tidak langsung
berhubungan dengan kegiatan perusahaan. 2.
Corporate Responsibility, di sini kegiatan pertanggungjawaban itu sudah merupakan bagian dari tanggungjawab perusahaan bisa arena
ketentuan UU atau bagian dari kemauan atau kesediaan perusahaan. 3.
Corporate Policy, di sini tanggungjawab sosial perusahaan itu sudah merupakan bagian dari kebijakannya.
2.2.2.8. Pengungkapan Reporting CSR