Daya sebar Pengaruh Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar terhadap

Hasilnya adalah tidak berbeda p0,05, yang artinya kecepatan putar tidak berpengaruh terhadap respon viskositas pada level tinggi lama pencampuran.

2. Daya sebar

Hasil uji daya sebar 4 formula menunjukkan distribusi data yang tidak normal, ditunjukkan dengan nilai p0,05 pada formula a dan ab. Uji distribusi normalitas keseluruhan formula juga menunjukkan bahwa data pada respon daya sebar menunjukkan jika distribusi data tidak normal Tabel IX. Oleh karena itu, sama seperti pada respon viskositas, desain faktorial tidak bisa digunakan sehingga dipakai alternatif uji nonparametrik Wilcoxon rank sum test dengan membandingkan tiap dua formula yang salah satu faktornya sama untuk melihat pengaruh dari faktor lain yang nilainya berbeda. Tabel IX. Uji Shapiro-wilk daya sebar tiap formula Formula W p-value Formula 1 0,8929 0,3631 Formula a 0,75 5,583e-08 Formula b 0,871 0,2983 Formula ab 0,75 1,156e-07 Semua formula 0,85 0,03672 Formula 1 dan formula a dibandingkan untuk mengetahui pengaruh lama pencampuran pada level rendah kecepatan putar. Formula 1 dan formula a memiliki nilai kecepatan putar yang sama, yaitu 200 rpm dan lama pencampuran yang berbeda. Lama pencampuran pada formula 1 adalah 10 menit, sedangkan formula a adalah 30 menit. Hasilnya adalah berbeda p0,05, yang berarti lama pencampuran berpengaruh terhadap respon daya sebar pada level rendah kecepatan putar. Pengaruh lama pencampuran tersebut adalah menurunkan respon daya sebar, dimana pada lama pencampuran 10 menit daya sebarnya 4,01 cm dan pada lama pencampuran 30 menit adalah 3,75 cm Tabel VI. Waktu pencampuran yang semakin lama akan menyebabkan energi yang dibutuhkan bagi pembentukan droplet semakin besar. Droplet yang dihasilkan semakin sempurna dan proses pencampuran polimer gel dengan emulsi juga semakin sempurna, sehingga dihasilkan sistem emulgel yang semakin rigid. Hal ini menyebabkan kemampuan penyebaran emulgel saat diaplikasikan semakin kecil. Pengaruh lama pencampuran pada level tinggi kecepatan putar diketahui dengan membandingkan formula b dan formula ab. Formula b dan formula ab memiliki kecepatan putar yang sama, yaitu 500 rpm dan lama pencampuran yang berbeda. Lama pencampuran pada formula b adalah 10 menit, sedangkan pada formula ab adalah 30 menit. Hasilnya adalah tidak berbeda p0,05, yang berarti lama pencampuran tidak berpengaruh terhadap respon daya sebar pada level tinggi kecepatan putar. Tabel X. Wilcoxon rank sum test daya sebar Formula W p-value Formula 1 : formula a 9 0.0463 Formula b : formula ab 3 0.4867 Formula 1 : formula b 9 0.04953 Formula a : formula ab 9 0.0431 Pengaruh kecepatan putar pada level rendah lama pencampuran, formula 1 dan formula b dibandingkan. Formula 1 dan formula b memiliki nilai lama pencampuran yang sama, yaitu 10 menit dan kecepatan putar yang berbeda. Kecepatan putar pada formula 1 adalah 200 rpm, sedangkan formula b adalah 500 rpm. Hasilnya adalah berbeda p0,05, yang artinya kecepatan putar berpengaruh terhadap respon daya sebar pada level rendah lama pencampuran. Pengaruh kecepatan putar tersebut adalah menurunkan respon daya sebar, dimana pada kecepatan putar 200 rpm rata-rata daya sebarnya 4,01 cm dan pada kecepatan putar 500 rpm rata-rata daya sebarnya 3,63 cm Tabel VI. Selanjutnya, pengaruh kecepatan putar pada level tinggi lama pencampuran diketahui dengan membandingkan formula a dan formula ab. Formula a dan formula b memiliki nilai lama pencampuran yang sama, yaitu 30 menit dan nilai kecepatan putar yang berbeda. Kecepatan putar pada formula a yaitu 200 rpm, sedangkan formula ab yaitu 500 rpm. Hasilnya adalah berbeda p0,05, yang artinya kecepatan putar berpengaruh terhadap respon daya sebar pada level tinggi lama pencampuran. Pengaruh kecepatan putar tersebut adalah menurunkan respon daya sebar, dimana pada kecepatan putar 200 rpm rata-rata daya sebarnya 3,75 cm dan pada kecepatan putar 500 rpm rata-rata daya sebarnya 3,58 cm Tabel VI. Pengaruh kecepatan putar terhadap respon daya sebar adalah kecepatan putar akan menghasilkan energi kinetik yang diperlukan bagi pembentukan droplet-droplet pada proses emulsifikasi dan pengembangan carbopol, serta netralisasi pada penambahan triethanolamin. Energi kinetik ini akan membuat droplet-droplet semakin terbentuk dalam ukuran lebih kecil dan pengembangan polimer di medium lebih sempurna serta netralisasinya lebih sempurna sehingga struktur emulgel yang terbentuk semakin rigid sehingga saat diaplikasikan daya sebarnya menurun.

3. Pergeseran viskositas

Dokumen yang terkait

Pengaruh lama pengeringan dan lama penyimpanan terhadap perkecambahan biji dan pertumbuhan bibit manggis (Garcinia mangostana L.)

1 27 66

Analisis pengaruh persepsi kualitas dan hambatan berpindah (switching barrier) terhadap loyalitas konsumen pengguna minyak pelumas Top 1 pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan

2 41 72

Kajian sifat fisik dan fungsional tepung instan biji nangka kunir(Artocarpus heterophyllus LAMK) pada berbagai lama gelatinisasi

0 4 59

Kajian sifat fisik dan organoleptif bandeng presto-asap dan bandeng asap -presto dengan dengan variasi konsentrasi asap cair dan lama pemasakan

1 12 59

Evaluasi pengaruh Gelling Agent terhadap stabilitas fisik dan profil difusi sedian gel minyak biji jinten hitam (Nigella Sativa Linn)

5 25 79

Kajian sifat fisikokimia daging sapi terhadap lama penyimpanan

2 15 115

Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, suku bunga, harga minyak dan harga emas terhadap return saham (studi pada pasar modal Indonesia)

0 9 142

C. Berdasarkan hasil tersebut terdapat pengaruh penambahan serat cangkang sawit terhadap sifat mekanik dan stabilitas termal untuk resin epoksi pada aplikasi papan partikel. - Pengaruh Penambahan Serat Cangkang Kelapa Sawit (Palm Kernel Fiber) Terhadap Si

0 0 5

MasyarakatIktiologi Indonesia Efektivitas pemberian zeolit, arang aktif, dan minyak cengkeh terhadap hormon kortisol dan gambaran darah benih ikan patin Pangasionodon hyppophthalmus pada pengangkutan dengan kepadatan tinggi

0 0 9

desain produk minyak atsiri dari cengkeh

3 4 10