Uji Stabilitas Fisik Emulgel

F. Uji Stabilitas Fisik Emulgel

Stabilitas fisik juga penting dalam menentukan acceptability dari pasien. Stabilitas emulgel menunjukkan kemampuan emulgel dalam menjaga sifat fisik yang sesuai dengan kriteria dan menjamin kualitas serta kemurniannya. Stabilitas emulgel bisa dilihat dari tidak berubahnya warna, bau, pH, viskositas, sifat alir, tekstur, ukuran droplet, serta adanya pemisahan selama penyimpanan. Pengamatan organoleptis setelah penyimpanan emulgel selama satu bulan menunjukkan terjadinya perubahan penampilan dari emulgel, dimana setelah satu bulan tampak adanya fase minyak yang keluar dari sistem. Hal ini menunjukkan adanya ketidakstabilan emulgel. Fase minyak yang keluar dari sistem ini bisa disebabkan oleh kurangnya kemampuan emulsifying agent dalam menurunkan tegangan permukaan, sehingga selama penyimpanan terjadi koalesen. Keluarnya minyak ini juga bisa disebabkan oleh masih berprosesnya carbopol dalam menarik air untuk mengembangkan rantai polimernya sehingga sistem emulsi terganggu, yang mengakibatkan fase minyak keluar dari sistem. Ketidakstabilan ini tentu saja tidak menguntungkan karena dapat mengurangi acceptability konsumen, dosis penggunaan juga menjadi kurang tepat. Gambar 19. Penampilan emulgel setelah pembuatan kiri dan setelah penyimpanan satu bulan kanan Stabilitas fisik emulgel diukur secara kuantitatif dengan melihat pergeseran viskositas setelah penyimpanan selama 1 bulan. Sediaan emulgel dikatakan stabil bila pergeseran viskositas awal setelah pembuatan dan setelah penyimpanan selama 1 bulan kecil. Besarnya persen pergeseran viskositas merupakan selisih antara viskositas pada awal pembuatan dan viskositas setelah penyimpanan dibagi viskositas awal pembuatan dikalikan 100. Pergeseran viskositas dapat menggambarkan stabilitas emulgel selama penyimpanan karena viskositas sediaan emulsi akan cenderung menurun selama penyimpanan. Hal ini karena dalam penyimpanan akan terjadi kecenderungan ketidakstabilan emulsi berupa koalesen yang dapat menurunkan viskositas sediaan. Untuk pergeseran viskositas, hanya formula 1 yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Pergeseran viskositas terbesar ada pada formula a yang menunjukkan formula tersebut paling tidak stabil selama penyimpanan.

G. Pengaruh Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar terhadap

Dokumen yang terkait

Pengaruh lama pengeringan dan lama penyimpanan terhadap perkecambahan biji dan pertumbuhan bibit manggis (Garcinia mangostana L.)

1 27 66

Analisis pengaruh persepsi kualitas dan hambatan berpindah (switching barrier) terhadap loyalitas konsumen pengguna minyak pelumas Top 1 pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan

2 41 72

Kajian sifat fisik dan fungsional tepung instan biji nangka kunir(Artocarpus heterophyllus LAMK) pada berbagai lama gelatinisasi

0 4 59

Kajian sifat fisik dan organoleptif bandeng presto-asap dan bandeng asap -presto dengan dengan variasi konsentrasi asap cair dan lama pemasakan

1 12 59

Evaluasi pengaruh Gelling Agent terhadap stabilitas fisik dan profil difusi sedian gel minyak biji jinten hitam (Nigella Sativa Linn)

5 25 79

Kajian sifat fisikokimia daging sapi terhadap lama penyimpanan

2 15 115

Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, suku bunga, harga minyak dan harga emas terhadap return saham (studi pada pasar modal Indonesia)

0 9 142

C. Berdasarkan hasil tersebut terdapat pengaruh penambahan serat cangkang sawit terhadap sifat mekanik dan stabilitas termal untuk resin epoksi pada aplikasi papan partikel. - Pengaruh Penambahan Serat Cangkang Kelapa Sawit (Palm Kernel Fiber) Terhadap Si

0 0 5

MasyarakatIktiologi Indonesia Efektivitas pemberian zeolit, arang aktif, dan minyak cengkeh terhadap hormon kortisol dan gambaran darah benih ikan patin Pangasionodon hyppophthalmus pada pengangkutan dengan kepadatan tinggi

0 0 9

desain produk minyak atsiri dari cengkeh

3 4 10