hidrofobik bisa disiapkan dengan memanfaatkan kelebihan gel Khullar, Kumar, Seth, dan Saini, 2011.
D. Bahan Formulasi
1. Emulsifying agent
Emulsifying agent adalah suatu molekul yang memiliki rantai hidrokarbon nonpolar dan polar pada tiap ujung rantai molekulnya.
Emulsifying agent memiliki kemampuan menarik fase air dan fase minyak sekaligus, serta dapat menempatkan diri di antara kedua fase tersebut.
Keberadaan emulsifying agent tersebut akan menurunkan tegangan permukaan fase air dan fase minyak Friberg, Quencer, dan Hilton, 1996.
Kombinasi emulsifying agent dipilih karena dapat menghasilkan tipe emulsi yang diinginkan, yaitu MA atau AM sesuai dengan proporsi
emulsifying agent yang digunakan Martin, Swarbick, dan Cammarata, 1983. Kombinasi dua macam emulsifying agent yang sering digunakan adalah tween
80 dan span 80. a. Polioksietilen Sorbitan Monooleat Tween 80
Gambar 3. Tween 80 Aulton, 2002
Tween 80 berbentuk cairan kental berwarna kuning terang sampai kuning sawo. Tween 80 bersifat nontoksik. Tween 80 mudah larut
dalam air, etanol, minyak tumbuhan, etil asetat, metanol, tetapi tidak larut dalam minyak mineral. Tween 80 memiliki nilai HLB 15. Penggunaannya
adalah sebagai emulsifying agent, wetting agent, penetrating agent, dan diffusan Iro, 2012.
b. Sorbitan monooleat Span 80
Gambar 4. Span 80 Aulton, 2002
Span 80 berbentuk cairan kental berwarna kuning terang. Span 80 tidak larut air, tetapi larut dalam pelarut organik. Memiliki nilai HLB
4,3. Span 80 dapat digunakan sebagai emulsifying agent, solubilizer, softener, dan antistatic agent Iro, 2012.
2. Gelling agent
Gelling agent merupakan bahan yang digunakan untuk membentuk gel. Secara umum gelling agent memiliki bobot molekul yang tinggi dan
diperoleh dari alam maupun sintetik. Gelling agent dapat terdispersi dalam air dan bisa mengembang, serta meningkatkan viskositas. Gelling agent yang
ideal harus tidak berinteraksi dengan komponen lain dari formulasi dan harus bebas dari kontaminasi mikroba. Perubahan suhu dan pH selama pembuatan
dan penggunaan preservative tidak boleh mengubah rheologinya, ekonomis, membentuk gel yang tidak berwarna, menimbulkan sensasi dingin saat
digunakan di tempat aplikasi, dan bau yang menyenangkan Mahalingam, Li, dan Jasti, 2008.
Carbopol merupakan polimer sintetik dari asam akrilat dengan bobot molekul tinggi. Rantai polimernya terhubung silang-menyilang
crosslinked dengan alil sukrosa atau alil pentaeritriol. Carbopol terdiri dari 52 – 68 gugus asam karboksilat COOH. Secara teoritis bobot molekul
carbopol diperkirakan antara 7 x 10
5
sampai 4 x 10
9
. Carbopol dapat digunakan sebagai material bioadhesiv, controlled release agent, emulsifying
agent, rheology modifier, agen stabilisasi, agen pensuspensi, dan pengisi tablet Rowe, Sheskey, dan Quinn, 2009.
Gambar 5. Unit monomer asam akrilat dari polimer carbopol Rowe,
et al., 2009
Carbopol 940 merupakan tipe carbopol yang paling efisien karena viskositasnya yang tinggi yaitu 40.000-60.000 cps pada kadar 0,5 dengan
pH 7,5 dan menghasilkan gel dengan penampilan yang jernih Allen Jr, 1999.
3. Triethanolamin