untuk diteliti dalam sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh Penambahan Tepung Biji Durian Terhadap Cita Rasa Mi Basah”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh
penambahan tepung biji durian terhadap cita rasa mi basah”.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui cita rasa mi basah dengan penambahan tepung biji durian.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui cita rasa mi basah dengan penambahan tepung biji durian 15,
20, dan 25 dilihat dari indikator warna, aroma, rasa, dan tekstur. 2.
Mengetahui kandungan zat gizi mi basah dengan beberapa variasi
penambahan tepung biji durian dihitung dari DKBM. 1.4. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi tentang potensi limbah biji durian sebagai salah satu
sumber pati yang dapat dibuat menjadi tepung. 2.
Sebagai salah satu upaya penganekaragaman bahan makanan dari biji buah durian.
3. Sebagai alternatif dalam pembuatan mi basah.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Durian
Durio zibethinus Murr
Durian Durio zibethinus Murr merupakan salah satu tanaman hasil perkebunan yang telah lama dikenal oleh masyarakat yang pada umumnya
dimanfaatkan sebagai buah saja. Sebagian sumber literatur menyebutkan tanaman durian adalah salah satu jenis buah tropis asli Indonesia Rukmana, 2001.
Sebelumnya durian hanya tanaman liar dan terpencar-pencar di hutan raya Malesia, yang sekarang ini meliputi daerah Malaysia, Sumatera dan Kalimantan.
Para ahli menafsirkan, dari daerah asal tersebut durian menyebar hingga ke seluruh Indonesia, kemudian melalui Muangthai menyebar ke Birma, India dan Pakistan.
Adanya penyebaran sampai sejauh itu karena pola kehidupan masyarakat saat itu tidak menetap. Hingga pada akhirnya para ahli menyebarluaskan tanaman durian ini
kepada masyarakat yang sudah hidup secara menetap Setiadi, 2008. Tanaman durian di habitat aslinya tumbuh di hutan belantara yang beriklim
panas tropis. Pengembangan budidaya tanaman durian yang paling baik adalah di daerah dataran rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dan
keadaan iklim basah, suhu udara antara 25-32
o
C, kelembaban udara rH sekitar 50- 80, dan intensitas cahaya matahari 45-50 Rukmana, 2001. Klasifikasi ilmiah
tanaman durian dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Klasifikasi Ilmiah Tanaman Durian Klasifikasi Ilmiah
Kingdom Divisi
Sub Divisi Kelas
Ordo Famili
Genus Spesies
Plantae tumbuhan Spermatophyta tumbuhan berbiji
Angiospermae berbiji tertutup Dicotyledonae berkeping dua
Malvaceae Bombacaceae
Durio Durio zibethinus Murr
Sumber: Rukmana 2001
Buah khas daerah tropis ini termasuk ordo Malvaceae, family Bombacaceae, dan genus Durio. Kostermans mencatat ada 27 spesies durian. Sejumlah 19 spesies
ditemukan di Kalimantan, 11 di Semenanjung Malaka, 7 di Sumatera dan 1 di Myanmar. Dari sekian banyak spesies itu, yang bisa dimakan hanya tujuh. Spesies
lain tidak bisa dikonsumsi karena berbagai sebab, sepert rasa yang tidak enak, buah terlalu kecil, atau daging buah tidak ada. Tujuh spesies durian yang bisa dimakan itu
terdiri dari: Durio zibethinus durian, Durio kutejensis lai, Durio oxleyanus kerantongan, Durio dulcis lahong, Durio graveolens labelak, Durio grandiflorus
durian monyet, serta Durio testudinarium durian kura-kura. Dari ketujuh spesies itu hanya Durio zibethinus yang paling banyak dibudidayakan karena buahnya enak
Untung, 2008. Di Indonesia, ada 21 kultivar durian unggul yang dirilis oleh Dinas Pertanian,
yaitu: petruk, sukun, sitokong, kani, otong, simas, sunan, sihijau, sijapang, siriwig, bokor, perwira, sidodol, bantal mas, hepe, matahari, aspar, sawah mas, raja mabah,
kalapet, dan lai mansau Untung, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Buah durian berbentuk bulat, bulat panjang, atau variasi dari kedua bentuk itu. Buah yang sudah matang panjangnya sekitar 30-45 cm dengan lebar 20-25 cm,
beratnya sebagian besar berkisar antara 1,5-2,5 kg. Setiap buah berisi 5-7 ruang yang didalamnya terletak 2-5 biji. Biji terbungkus oleh daging buah, dimana daging buah
tersebut strukturnya tipis sampai tebal yang berwarna putih, kuning, atau kemerah- merahan dan merah tembaga. Besar kecilnya ukuran biji, rasa, tekstur dan ketebalan
daging buah tergantung varietas Barus, 2008. Daging buah strukturnya tipis sampai tebal, berwarna putih, kuning atau
kemerah-merahan atau juga merah tembaga. Buah durian berwarna hijau sampai kecoklatan, tertutup oleh duri-duri yang berbentuk piramid lebar, tajam dan panjang 1
cm. Tiap pohon durian dapat menghasilkan buah antara 80-100 butir, bahkan hingga 200 buah, terutama pada pohon durian berumur tua Rukmana, 2001.
2.1.1. Kandungan Gizi Biji Durian