5. Panel Tidak Terlatih
Panel tidak terlatih terdiri dari 25 orang awam yang dapat dipilih berdasarkan jenis suku-suku bangsa, tingkat sosial dan pendidikan. Panel tidak terlatih hanya
diperbolehkan menilai sifat-sifat organoleptik yang sederhana seperti sifat kesukaan, tetapi tidak boleh digunakan dalam uji pembedaan. Panel tidak terlatih biasanya
terdiri dari orang dewasa dengan komposisi panelis pria sama dengan panelis wanita. 6.
Panel Konsumen Panel konsumen terdiri dari 30 hingga 100 orang yang tergantung pada target
pemasaran komoditi. Panel ini mempunyai sifat yang sangat umum dan dapat ditentukan berdasarkan perorangan atau kelompok tertentu.
7. Panel Anak-anak
Panel yang khas adalah panel yang menggunakan anak-anak berusia 3-10 tahun. Biasanya anak-anak digunakan sebagai panelis dalam penilaian produk-produk
pangan yang disukai anak-anak seperti permen, es krim dan sebagainya. Cara penggunaan panelis anak-anak harus bertahap, yaitu dengan pemberitahuan atau
dengan bermain bersama, kemudian dipanggil untuk diminta responnya terhadap produk yang dinilai dengan alat bantu gambar seperti boneka yang sedang sedih,
biasa atau tertawa.
2.6 Perhitungan Zat Gizi Bahan Makanan Berdasarkan Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM
Menurut Auliana 2001, untuk mengetahui nilai gizi bahan pangan atau makanan diperlukan suatu pedoman, yaitu berupa daftar komposisi bahan makanan
Universitas Sumatera Utara
DKBM atau daftar kandungan zat gizi bahan makanan DKGM. Ada pula yang menyebut daftar komposisi zat pangan Indonesia DKGPI.
DKBM adalah suatu daftar yang memuat angka-angka kandungan zat gizi berbagai jenis makanan, baik mentah maupun masak atau hasil olahan yang ada di
Indonesia. Sebagian besar jenis pangan yang disajikan dalam DKGM berbentuk makanan mentah. DKGM memuat sepuluh jenis zat gizi dan energi. Zat gizi tersebut
meliputi protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B
1
, vitamin C, dan air. Bagian akhir dari DKBM memuat bagian yang dapat dimakan
atau edible portion BDD.
1. Analisis Kadar Zat Gizi DKBM
Untuk mengetahui kadar zat gizi suatu bahan pangan atau makanan harus dihitung dulu bagian yang dapat dimakan BDD. Misalnya, tangkai sayuran yang
tidak bisa dimakan dibuang, buah salak dikupas kulitnya dan bijinya dibuang. Pada umumnya, bahan pangan atau makanan diambil sebanyak 100 gram berat kotor,
kemudian dihitung persentase BDD-nya.
2. Penggunaan DKBM
Untuk memudahkan penggunaannya, bahan makanan dalam DKBM dikelompokkan menjadi sepuluh golongan, yaitu :
a. serealia padi-padian, umbi, dan
hasil olahannya b.
kacang-kacangan, biji-bijian, dan hasil olahannya
c. daging dan hasil olahannya
d. telur dan hasil olahannya
e. ikan, kerang, udang, dan hasil
olahannya f.
sayuran dan hasil olahannya g.
buah-buahan h.
susu dan hasilnya i.
lemak dan minyak j.
serba-serbi
Universitas Sumatera Utara
2.7 Kerangka Konsep
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
2.8 Hipotesis Penelitian
Ho :
Tidak ada pengaruh penambahan tepung biji durian 15, 20, dan 25 terhadap aroma, warna, rasa, dan tekstur mi basah.
Ha : Ada pengaruh penambahan tepung biji durian 15, 20, dan 25
terhadap aroma, warna, rasa, dan tekstur mi basah. Mi Basah
Cita rasa Aroma, Warna, Rasa, dan Tekstur
- Tepung biji durian 15
- Tepung biji durian 20
- Tepung biji durian 25
Tepung Terigu
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian