69
IPS KD 2.2 menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekan Indonesia, KD 2.3 menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan serta KD 2.4 menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan di kelas VB MI Al Iman Banaran
Semarang, yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti menggunakan kajian empiris di atas sebagai acuan
penelitian dengan penerapan model TTW menggunakan media audio visual. Penelitian ter
sebut berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui
Model TTW Think Talk Write Berbantuan Media Audio Visual Pada Siswa
Kelas VB MI Al Iman Banaran Semarang”.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan kajian pustaka yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diambil pemikiran bahwa pembelajaran IPS KD 2.2 menghargai jasa dan peranan
tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekan Indonesia, KD 2.3 menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan serta
KD 2.4 menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan di kelas VB MI Al Iman Banaran Semarang belum mencapai hasil yang optimal.
Hal tersebut berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas, ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Faktor pertama oleh guru yaitu disebabkan
karena guru belum menggunakan pembelajaran inovatif, guru belum merencanakan pembelajaran secara maksimal, guru belum memaksimalkan
sumber belajar yang ada, pembelajaran masih perpusat pada guru. Faktor kedua
70
yaitu muncul dari siswa karena siswa mengganggap mata pelajaran IPS sulit karena harus dihafalkan, siswa belum terlatih dalam mengemukakan pendapat,
siswa kurang antusias dalam pembelajaran, rendahnya minat belajar siswa. Faktor ketiga adalah belum maksimalnya penggunaan media pembelajaran, sehingga
siswa kurang tertarik dalam pembelajaran. Ketiga faktor tersebut menyebabkan hasil belajar siswa menjadi kurang maksimal yang ditunjukkan oleh hasil analisis
data sebanyak 92,59 siswa belum mencapai KKM mata pelajaran IPS yaitu 63. Melihat kondisi tersebut, peneliti bersama tim kolaborasi merencanakan
untuk melakukan tindakan perbaikan kualitas pembelajaran dengan menerapkan model TTW berbantuan media audiovisual akan menciptakan pembelajaran yang
membuat siswa menjadi aktif dan dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui kegiatan pemecahan masalah sehingga pemahaman siswa akan
pembelajaran yang sedang berlangsung menjadi lebih baik yang dampaknya akan meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu siswa menjadi antusias mengikuti
pembelajaran dengan adanya media audiovisual yang dapat menggambarkan kejadian menjadi lebih nyata. Media pembelajaran yang menarik digunakan
supaya siswa tertarik dan tidak mudah bosan. Selain itu, pemberian reward juga akan diterapkan untuk lebih memotivasi siswa, diperoleh alur berpikir dalam
penelitian ini sebagai berikut.
71
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan skema berikut:
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Kualitas Pembelajaran rendah disebabkan: 1. Dari guru:
a. Keterampilan guru belum optimal. b. Guru belum menggunakan model dan
media dalam pembelajaran. c. Guru
belum merencanakan
pembelajaran secara maksimal d. Pembelajaran masih terpusat pada guru.
2. Dari siswa: a. Aktivitas
siswa belum
semuanya tampak.
b. Pelajaran IPS dianggap sulit karena harus menghafalkan.
c. Siswa belum terlatih mengemukakan pendapat.
d. Kurang antusias dalam pembelajaran. e. Rendahnya minat belajar siswa
3. Hasil belajar Pemahaman terhadap materi IPS kurang
dilihat dari hasil belajar siswa yang rendah. Dari 27 siswa, hanya 3 siswa 10,71 yang
tuntas, sedangkan 24 siswa 89,28 hasil belajarnya masih di bawah KKM 63.
KONDISI AWAL
Penerapan model Think Talk Write
berbantuan audio visual
PELAKSNAAN
Kualitas pembelajaran meningkat, ditandai dengan :
Keterampilan guru dalam pembelajaran
meningkat. Aktivitas siswa dalam pembelajaran
meningkat. Hasil belajar meningkat.
KONDISI AKHIR
72
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN