Penerapan Model TTW Berbantuan Media Audio Visual Dalam

55

2.1.6 Penerapan Model TTW Berbantuan Media Audio Visual Dalam

Pembelajaran IPS 2.1.6.1 Pengertian Model TTW Berbantuan Media Audio Visual TTW merupakan model pembelajaran koopertif dimana perencanaan dari tindakan yang cermat mengenai kegiatan pembelajaran yaitu lewat kegiatan berpikit Think, berbicara atau berdiskusi, bertukar pendapat Talk serta menulis hasil diskusi Write agar tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan dapat tercapai Iru dan Arihi, 2012: 67. Yamin dan Ansari 2012: 84 mengemukakan bahwa model pembelajaran TTW adalah salah satu model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa yang meliputi kegiatan berpikir Think, berbicara Talk dan menulis Write. Menurut Hamdani 2011: 248 media audio visual merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut media pandang dengar. Audio visual akan menjadikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal. Media audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegaiatan Asyhar, 2012: 45. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa model TTW berbantuan media audio visual adalah model pembelajaran yang menekankan keaktivan siswa dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis, berbicara dan menulis dalam memecahkan suatu permasalahan secara individu dan berkelompok dengan bantuan media audio visual berupa video pembelajaran. 56 2.1.6.2 Teori Yang Mendasari 2.1.6.2.1 Teori Belajar Konstruktivisme Teori belajar konstruktivisme menekankan bahwa peserta didik harus bisa menemukan dan mentransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri. Teori ini memandang peserta didik sebagai individu yang selalu memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan prinsip-prinsip yang telah ada dan merevisi prinsip-prinsip tersebut apabila sudah dianggap tidak dapat digunakan kembali.hal ini memberikan implikasi bahwa pserta didik harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Menurut teori konstruktivisme pendidik adalah bukan orang yang mampu memberikan pengetahuan kepada peserta didik, sebab peserta didik yang harus mengkonstruksikan pengetahuan di dalam memorinya sendiri. Sebaliknya tugas utama pendidik dalam teori konstruktivisme, yaitu: a memperlancar peserta didik dengan mengajar cara-cara membuat informasi bermakna dan relevan dengan peserta didik; b memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan atau menerapkan gagasannya sendiri; c menanamkan kesadaran belajar dan menggunakan strategi belajarnya sendiri. Sehingga teori konstruktivisme menekankan bahwa beserta didik harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran Rifa’i dan Anni, 2009: 137. Menurut Budiningsih 2012: 58 proses belajar konstruktivistik adalah proses belajar jika dipandang dari pendekatan kognitif, bukan sebagai perolehan informasi yang berlangsung satu arah dari luar ke dalam diri siswa, melainkan sebagai pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses 57 asimilasi dan akomodasi yang bermuara pada pemuhkiran struktur kognitifnya. Menurut pandangan kostruktivistik peserta didik harus aktif meakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yanng sedang dipelajari. Sedangkan peran guru dalam pandangan konstruktivistik adalah guru berperan membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Guru tidak mentransferkan pengetahuan yang dimiliknya, melainkan membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri.guru dituntut untuk lebih memahami jalan pikiran dalam siswa belajar. Guru tidak dapat mengklaim bahwa satu-satunya cara yang tepat adalah yang sama dan sesuai dengan kemauannya. Teori konstruktivisme mendukung model pembelajaran TTW berbantuan median audio visual yang digunakan penelii dalam penelitian ini. Terori tersebut memandang bahwa di dalam proses pembelajaran membutuhkan model pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa dalam proses belajar yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir, berbicara dan menulis untuk mengembangkan pemikiran dan pengalaman dari diri peserta didik sehingga siswa akan lebih termotivasi dan tertantang dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi. 2.1.6.3 Tujuan Dari Model TTW Berbantuan Media Audio Visual Menurut Yamin dan Ansari 2012: 85-89 menjelaskan bahwa model pembelajaran TTW memiliki tujuan, yaitu: a menumbuh kembangkan kemampuan pemahaman dan komunikasi siswa; b berpikir memahami isi suatu bacaan atau media yang digunakan oleh guru; c melatih kemampuan menuliskan 58 hal-hal penting di dalam catatan kecil untuk menambah pengetahuan siswa; d melatih kemampuan membaca komprehensif masing-masing siswa; e melatih kemampuan berbicara dalam hal ini siswa melakukan diskusi kelompok kecil untuk memecahkan permasalahan masalah dengan menyatukan catatan yang telah mereka buat; f meningkatkan kemampuan menulis siswa melalui aktivitas menuliskan jawaban diskusi secara individu. Kustadi dan Sutjipto 2011: 103 menjelaskan bahwa media audio visual memiliki tujuan, yaitu: a mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah didengar; b mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang jauh dari lokasi; c menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa; d menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah. Mengelaborasi pendapat para ahli tersebut tujuan dari pembelajaran model TTW berbantuan media audio visual dalam pembelajaran IPS pada KD 2.2 menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekan Indonesia, KD 2.3 menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan serta KD 2.4 menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan pada siswa kelas VB MI Al Iman Banaran Semarang, yaitu: a melatih kemampuan siswa dalam menganalisis suatu masalah; b mengembangkan pengetahuan siswa melalui menulis catatan kecil; c mengembangkan keterampilan siswa dalam berbicara; d melatih kemampuan bahasa siswa secara individu melalui menulis rangkuman materi yang telah 59 dipelajari; e mengembangkan kemampuan guru dalam menggunakan media audio visual; f siswa lebih mudah memahami materi dengan bantuan media audio visual.

2.1.7 Karakteristik Model TTW Berbantuan Media Audio Visual