Hasil Belajar Kualitas Pembelajaran
a Pengetahuan knowledge
Pengetahuan didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali informasi materi peserta didik yang telah tercapai sebelumnya. Pengetahuan
atau ingatan adalah merupakan proses berfikir yang paling rendah. Tingkah laku operasional khusus, yang berisikan tipe hasil belajar ini: menyebutkan,
menjelaskan kembali,menunjukkan, menuliskan, memilih, mengidentifikasi, mendefinisikan
b Pemahaman comprehention
Pemahaman merupakan kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan
dapat melihatnya dari berbagai segi. Peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang
lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Tingkah laku operasional khusus, yang berisikan tipe hasil belajar ini:
membedakan, menjelaskan, meramalkan, menafsirkan, memperkirakan, memberi contoh, mengubah, membuat rangkuman, menuliskan kembali,
melukiskan dengan kata-kata sendiri. c
Penerapan aplikasi Aplikasi mengacu pada kemampuan menggunakan materi peserta didikan
yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan konkrit. Dengan kata lain, diartikan kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-
ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori, dalam situasi yang baru dan kongkret. Tingkah laku operasional
khusus, yang berisikan tipe hasil belajar ini: menghitung, memecahkan, mendemonstrasikan,
mengungkapkan, menjalankan,
menggunakan, menghubungkan,
mengerjakan, mengubah,
menunjukkan proses,
memodifikasi, mengurutkan. d
Analisis Analisis mengacu pada kemampuan memecahkan material ke dalam.bagian-
bagian, sehingga dapat dipahami struktur organisasinya. Merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih
kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor- faktor yang satu dengan lainnya. Tingkah laku operasional khusus berisikan
tipe hasil belajar ini: menguraikan, memecahkan, membuat diagram, memisahkan, membuat garis besar, merinci, membedakan, menghubungkan,
memilih alternatif. e
Sintesis Kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis.
Sisntesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang yang
berstruktur atau bebrbentuk pola baru.Tingkah laku operasional khusus, yang berisikan tipe hasil belajar ini: mengkategorikan, menggabungkan,
menghimpun, menyusun,
mencipta, merancang,
mengkonstruksi, mengorganisasi kembali, merevisi, menyimpulkan, menghubungkan,
mensistematis.
f Penilaian evaluasi
Penilaianevaluasi disini merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide, misalkan jika seseorang
dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada. Tingkah
laku operasional khusus, yang berisikan tipe hasil belajar ini: menilai, membandingkan, mempertimbangkan, mempertentangkan, menyarankan,
mengeritik, menyimpul-kan, mendukung, menberikan pendapat. 2.
Ranah Afektif Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku
seperrti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan sosial. Ada beberapa
jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. 1
Receiving attending, yakni semacam kepekaan siswa dalam menerima rangsangan stimulasi dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk
masalah, situasi, gejala, dll. Contoh kegiatan belajar: sering mendengarkan musik, senang membaca puisi, dan senang mengerjakan soal matematika.
2 Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang
terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada
dirinya. Contoh kegiatan belajar: mentaati aturan, mengerjakan tugas, mengungkapkan perasaan, menanggapi pendapat, meminta maaf atas
kesalahan, mendamaikan orang yang bertengkar, dan menunjukkan empati.
3 Valuing penilaian berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala
atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan
kesepakatan terhadap nilai tersebut. Contoh kegiatan belajar: mengapresiasi seni, menghargai peran, menunjukkan keprihatinan, dan menunjukkan alasan
perasaan jengkel. 4
Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai
yang telah dimilikinya. Contoh kegiatan belajar: bertanggung jawab terhadap perilaku, menerima kelebihan dan kekurangan pribadi, membuat rancangan
hidup masa depan, dan merefleksi pengalaman dalam hal tertentu. 5
Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempegaruhi pola kepribadian dan
tingkah lakunya. Contoh kegiatan belajar: rajin, tepat waktu, berdisiplin diri, mandiri dalam bekerja secara independen, dan objektif dalam memecahkan
masalah. 3.
Ranah Psikomotorik Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan skill dan
kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan ketermapilan yaitu: 1
Gerakan refleks keterampilan pada gerakan yang tidak sadar. 2
Keterampilan pada gerakan-gerakan sadar. 3
Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain.
4 Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan
5 Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada
keterampilan yang kompleks 6
Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursice seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perbahan perilaku, baik perubahan pengetahuan, sikap maupun keterampilan yang
dimiliki peserta didik sesuai dengan apa yang ia pelajari yang terklasifikasi ke dalam tiga ranah hasil belajar, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotoris.