Hakikat Model Pembelajaran KAJIAN PUSTAKA

pembelajaran adalah cara yang dipilih oleh guru atau pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. 2.1.6.2 Model Pembelajaran Course Review Horay CRH Model pembelajaran Course Review Horay merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar diwajibkan berteriak ‘horee’ atau yel-yel lainnya yang disukai Miftahul Huda, 2013:229. Sedangkan menurut Imran dalam Nur Malechah, 2011 model pembelajaran Course Review Horay merupakan suatu model pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar vertikal atau horisontal, atau diagonal langsung berteriak horey. Selaras dengan pendapat tersebut, Dwitantra 2010 berpendapat bahwa model pembelajaran Course Review Horay adalah suatu metode pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay. Model Course Review Horay berusaha menguji pemahaman siswa dalam menjawab soal. Siswa dapat memahami konsep dengan baik melalui model pembelajaran ini. Guru dapat menciptakan suasana kelas menjadi menyenangkan karena setiap kelompok yang menjawab dengan benar diwajibkan berteriak “hore”. Model ini dapat menghindari suasana tegang selama pembelajaran. Siswa juga dapat bertukar pendapat dengan teman sekelompok sehingga terjadi pembelajaran tutor sebaya antar siswa. Kelebihan dari model Course Review Horay antara lain: a strukturnya yang menarik dan dapat mendorong siswa untuk dapat terjun ke dalamnya; b model yang tidak monoton karena diselingi dengan hiburan, sehingga suasana tidak menegangkan; c semangat belajar yang meningkat karena suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan; dan d skill kerjasama antarsiswa yang semakin terlatih. Langkah-langkah model Course Review Horay adalah sebagai berikut: 1. Guru menampilkan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik dengan tanya jawab. 3. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok. 4. Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan. Kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan nomor yang ditentukan guru. 5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya di dalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru. 6. Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis di dalam kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi. 7. Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi tanda check list √ dan langsung berteriak ‘horee’ atau menyanyikan yel-yelnya. 8. Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak ‘horee’. 9. Guru memberikanreward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling sering memperoleh ‘horee’ Miftahul Huda 2013:230-231 Berdasarkan pendapat dari beberapa para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Course Review Horay adalah suatu model pembelajaran inovatif untuk menguji pemahaman siswa menggunakan permainan kotak yang diisi nomor untuk mengisi jawaban, yangmendapatkan tanda benar vertikal atau horisontal, atau diagonal diwajibkan meneriakkan kata “horee”.

2.1.7 Hakikat Media Pembelajaran

2.1.7.1 Pengertian Media Pembelajaran Pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal Arsyad,2011: 3. Sedangkan Indriana 2011:23 mengungkapkan bahwa media pembelajaran merupakan wadah dari pesan materi pembelajaran yang ingin disampaikan oleh guru kepada murid, yang bertujuan mencapai proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Selaras dengan pendapat tersebut, Briggs dalam Anitah,dkk, 2009:6.4 menganggap media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran seperti buku, film, video, slide, dan sebagainya. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media merupakan sarana atau alat bantu yang dapat menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima yang memungkinkan pebelajar menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap sehingga tercapai tujuan pembelajaran secara efektif. 2.1.7.2 Jenis –jenis media Setiap media pembelajaran memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda- beda. Jenis media yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Dalam hal pemilihan media, guru harus benar-benar selektif dan dieseuaikan dengan karakteristik belajar peserta peserta didik. Hamdani 2011: 248 mengelompokkan media pembelajaran menjadi tiga, yaitu: a. Media visual: media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan.Terdiri dari media yang tidak dapat diproyeksikan, berupa gambar diam still pictures atau bergerak motion picture serta media yang dapat diproyeksikan sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar. b. Media audio: media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif hanya dapat didengar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan para siswa untuk mempelajari bahan ajar, misalnya program kaset suara dan program radio. c. Media Audio Visual: kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang-dengar, contohnya program video atau televisi, video atau televise instruksional, dan program slide suara. Sudjana 2011 : 3 memaparkan ada beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam dalam proses pengajaran. Pertama, media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain. Media grafis sering disebut juga media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat solid model, model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama dan lain-lain. Ketiga, media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP dan lain-lain. Keempat penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran. Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran mempunyai beberapa jenis, yakni visual, audio, dan Audio Visual.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 11 240

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 11 358

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 12 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V A SDN KARANGAYU 02 KOTA SEMARANG

0 20 267

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY (CRH) BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 01 SEMARANG

1 15 264

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 7 230

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IVB SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 13 338

PENERAPAN STRATEGI KREATIF PRODUKTIF DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKANKUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

0 19 364

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224