Gambaran Alur Penelitian Desain Penelitian

77 Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah tes yang digunakan penelitian ini dapat atau tidak mengukur tingkat ketepatan tes yaitu mengukur apa yang seharusnya diukur, maka dilakukan uji validitas soal. Untuk mengetahui validitas yang dihubungkan dengan kriteria, digunakan uji statistik takni teknik korelasi product moment sebagai berikut: Keterangan: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y y =Jumlah perkalian antara variabel x dan Y Dijelaskan oleh Arifin 2009: 257 untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefesien korelasi dapat menggunkan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.3 Tabel Tingkat Hubungan Dengan Interval Koefesiensi Interval Koefesiensi Tingkat Hubungan 0.81-1.00 Sangat tinggi 0.61-0.80 Tinggi 0.41-0.60 Cukup 0.21-0.40 Rendah 0.00-0.21 Sangat rendah Setelah diuji validitasnya kemudia diuji tingkat signifikannya dengan rumus dari Sugiyono 2010: 230. 78 Keterangan: nilai t hitung koefesien korelasi jumlah banyk subjek Nilai hitung dibandingkan dengan nilai tabel pada taraf nyata dengan derajat kebebasan dk = n-2 apabila hitung tabel berati korelasi tersebut signifikan atau berarti.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas soal dimaksudkan untuk melihat keajegan atau kekonsitenan soal dalam mengukur respon siswa sebenarnya. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian instrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karensa instrumen itu sudah baik. Instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki tingkat keajegan dalam hasil pengukuran. Uji reliabilitas dilakukan untuk memperoleh gambaran keajegan suatu instrumen penelitian yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder-Richarson dalam Arikunto 2006: 180. Adapun rumus Kuder- Richarson adalah sebagai berikut: { } 79 Keterangan: = reliabilitias tes secara keseluruhan = proporsi subjek menjawab item secara benar = proporsi subjek menjawab item secara salah q-1-p ∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item S = standar deviasi dan tes standar deviasi akan varians Alpha-Conbach merupakan salah satu koefesien reliabilitas yang paling sering digunakan. Skala pengukuran yang reliabel adalah yang meiliki nilai Alpha-Conbach minimal 0.70 dimana tingkat reliabilitas dengan metode Alpha-Conbach di ukur berdasrkan skala alpha 0 sampai dengan 1. Apabila skala tersebut dikelompokan ke dalam lima kelas yang sama, maka Triton 2006: 248 ukuran kemampuan alpha dapat diinterpretasikan seperti tabel berikut: Tabel 3.4 Tingkat Reliabilitas Alpha Tingkat Reliabilitas ,00 ≤ 0,20 0,20 ≤ 0,40 0,40 ≤ 0.60 0,60 ≤ 0,80 0,80 ≤ ≤ 1,00 Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi Teknisnya soal-soal dibagi menjadi dua kelompok yaitu satu kelompok soal ganjil X dan satu lagi kelompok soal genap Y, kemudian dihitung terlebih dahulu dengan menggunakan rumus product moment. Hasil antar skor dimasukan kedalam rumus Spearman Kuder- Richarson dan hasilnya akan dibandingkan dengan r tabel. Apabila nilai realibilitas lebih besar dari nila r tabel maka instrumen dinyatakan reliabel.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK TERPADU PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 1 KOTA BARU BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 63

PEMBELAJARAN TARI HALIBAMBANG MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG

0 12 75

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS DAN NHT UNTUK MENINGKATKAN LIFE SKILL SISWA DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS VIII SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 8 95

PEMBELAJARAN TARI HALIBAMBANG MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG

0 7 73

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA Efektivitas Model Discovery Learning Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Terpadu Di Kelas VIII H SMP Negeri 1 Bendosari Sukoharjo Tahun Pela

0 6 17

Upaya Peningkatan Kreativitas Memecahkan Masalah Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Upaya Peningkatan Kreativitas Memecahkan Masalah Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII SMP Neg

0 3 16

Upaya Peningkatan Kreativitas Memecahkan Masalah Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII Semester Genap Upaya Peningkatan Kreativitas Memecahkan Masalah Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII SMP

0 6 9

Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa SMP.

1 1 27

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IX-5 SMP NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG Wahyudin SMP Negeri 14 Bandar Lampung ABSTRACT - View of Meningkatkan Hasil Belajar PKN dengan Model Pembelajaran Inkuiri pada Siswa Kelas

0 0 9

Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Siswa SMP

1 5 13